087

2.8K 332 279
                                    

(Namakamu) membuka pintu rumahnya. Kini ia langsung dihadapkan oleh Iqbaal yang tengah membacakan cerita untuk ketiga anaknya. Krystal tidur didada kanan Iqbaal sambil memeluk Alston, sementara Kingston duduk dan menyender pada kepala ranjang bambu ini, Kingston duduk disamping kepala Iqbaal, mata bulat Kingston tertuju pada buku dongeng yang dibacakan Iqbaal.

"Selamat siang anak anak ibuu!" Pekik (Namakamu) senang, Kingston menoleh ke arah (Namakamu) dan memekik senang. Krystal juga membukatkan mulutnya, sementara Alston juga teepingkal senang.

Kingston membantu Krystal turun dari ranjang, Kingston dan Krystal menghampiri sang ibu dan memeluk kaki sang ibu. (Namakamu) tersenyum senang dan mengelus kepala kedua anaknya.

"Lihat, ibu bawakan ini untuk anak anak ibu" Ujar (Namakamu) mengeluarkan sebungkus plastik hitam untuk Kingston, dan satunya lagi untuk Krystal.

Krystal memekik senang. Krystal duduk dilantai dan membuka bungkusan itu, hingga Kingston tercengang dengan mata bulatnya, sama halnya dengan Krystal. Krystal membulatkan mata dan mulutnya.

(Namakamu) membelikan es krim untuk Kingston dan Krystal, tak hanya es krim. (Namkamu) juga membelikan beberapa gulali warna warni untuk mereka, (Namakamu) juga membelikan sepasang krincingan, mainan kuda yang terbuat dari plastik untuk Kingston, dan boneka yang imut untuk Krystal.

Kingston dan Krystal tersenyum senang dan berdiri, memeluk kaki (Namakamu) lagi.

"Makasih maa!" Ujar mereka bersamaan, gadis itu tersenyum haru dan mengangguk.

Kini Krystal dan Kingston duduk dipojokan, masing masing memainkan mainan mereka.

(Namakamu) berjalan menuju ranjang bambunya, gadis itu mengusap air wajah Alston. Alston terkikik senang dan memeluk (Namakamu). Gadis itu menggendong Alston dan mencium pipi Alston.

"Alston mau hadiah juga?" Ujar (Namakamu). Alston yang belum mengerti hanya menatap wajah (Namakamu). Hingga gadis itu mengeluarkan krincingan yang sama dan mainan untuk Alston. (Namakamu) meletakkan Alston disamping Iqbaal bersama mainannya.

"Sayang, naik keatas ranjang cepat, nanti kalian masuk angin" Ujar (Namakamu). Krystal bangkit dan dengan tergopoh gopoh naik keatas ranjang dan memeluk Iqbaal. Menunjukkan mainan yang dibelikan (Namakamu) untuk Iqbaal.

"Mama, itu bukan ranjang, ibu bambu" Ujar Kingston. Memang benar, ini hanya ranjang tanpa kasur.

"Lagian kan, disini tidak ada angin, mana bisa Kingston masuk angin" Ujar Kingston. (Namakamu) mengurut pelipisnya, ia lupa memasang kipaa baling baling yang ia beli tadi.

"Sayang, ibu ada membeli kipas, Kingston naik keatas, biar perjalanan ibu tidak susah nanti" Ujar (Namakamu). Kingston tampan menghela nafasnya dan bangkit, berjalan ke ranjang dan berusaha naik ke ranjang.

Gadis itu membawa belanjaan plastiknya, gadis itu naik ke atas ranjang dengan membawa kursi kecil dan meja kecil. Gadis itu naik keatas ranjang yang ia letak kursi juga. (Namakamu) juga berjinjit agar tingginya mencapai asbes yang tak tak terlalu tinggi ini, tetapi baginya ini sangat tinggi.

"Kalau aku, tidak perlu pakai kursi dan meja segala, sudah bisa memasang paku disana" Ujar Iqbaal menyombongkan diri.

Gadis itu menatap Iqbaal tajam dan mempersilahkan Iqbaal untuk memasang paku ini. Dan memang benar, tinggi Iqbaal lebih memadai daripada tinggi (Namakamu). Jika mereka bersanding, maka bukan terlihat seperti sepasang suami istri, melainkan paman dan keponakan.

"Silahkan" Ujar gadis itu kesal. Iqbaal menatap kakinya dan menggeleng lirih.

"Aku tidak bisa" Lirih Iqbaal. Gadis itu menghela nafasnya dan berjinjit, menempelkan paku di asbes dan menokoknya dengan batu.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang