013

7.3K 397 85
                                    

"Cukup ahh--sakittt" Tubuh (Namakamu) terpelanting kemana mana, kini sudah pukul 5 pagi dari pergulatan mereka

Brukkk

Tubuh Iqbaal ambruk, (Namakamu) menghapus air matanya, matanya memerah, ia fikir hal yang digilai oleh Iqbaal hal yang menyenangkan, tetapi sangat sakit untuknya.

Cup

"Tidurlah" Iqbaal mengecup kelopak mata sang gadis, (Namakamu) mencoba memejamkan matanya, mengusap pahanya sesekali berharap rasa sakit itu hilang.

"Oh iya, selamat ulang tahun" Iqbaal mengecup bibir (Namakamu) sekilas, (Namakamu) tersenyum kecil, tangannya ragu, untuk terulur memainkan rambut Iqbaal, tetapi Iqbaal mengarahkan tangan (Namakamu) ke rambutnya.

"Dulu, aku sering memainkan rambut Lucas seperti ini disaat aku bersamanya" Mata Iqbaal terbelalak seketika, ia menegakkan posisinya.

"Lucas? Siapa Lucas?" (Namakamu) tersenyum lirih, menutupi rasa lelahnya.

"Dia teman kecilku, dia pemilik tanah yang mengizinkan ayahku untuk berternak disana, usianya kurang lebih se usia Louise" Ujar (Namakamu), Iqbaal menggeleng keras.

"Sejauh apa hubungan kalian?!" Pekik Iqbaal, (Namakamu) tersentak sekejap.

"Di sudah seperti kakak bagiku, dia sangat baik dan perhatian pada kedua orang tuaku, hanya saja, ayah dan ibu melarangku kembali berteman padanya sejak sore itu, di peternakan ia hampir menciumku dan ia langsung dimarahi ayahku" Iqbaal mengepalkan tangannya.

Flashback

"(Namakamu)! Kau harus bertanggung jawab sudah menumpahkan yogurtku"

"Hahaha coba saja tangkap aku--ahk!"

"I catch you" Pandangan pria yang masih berusia 15 tahun itu jatuh pada bibir gadis kecil yang ada dihadapannya.

"Your lips so cute you know?"

"Whatt-- Stop Lucas!!"

"What thee--LUCAS! THAT MY DAUGHTER"

"CUKUP! JANGAN KATAKAN ITU LAGI OKAY?!" (Namakamu) mengangguk lirih.

"Lagipula itu masalalu, kan?" (Namakamu) memejamkan matanya.

"Jangan pernah bertemu dengan pria yang kau sebutkan itu, okay? Atau aku akan memenggal kepalanya" (Namakamu) mengangguk, ia membuat posisi senyaman mungkin untuk ia kembali memejamkan matanya.

"Tidurlah, nanti malam aku akan bertemu denganmu lagi" Ujar Iqbaal bangkit dari ranjang dan memakai pakaiannya lagi.

"Kau mau kemana?" Iqbaal tak mendengarkan perkataan sang gadis, ia menyisir rambut dengan jemarinya.

"Ada hal penting yang akan ku kerjakan, jangan kemana mana, okay?" (Namakamu) mengangguk. Iqbaal menghampiri (Namakamu) dan mencium singkat bibir (Namakamu).

"Selamat ulang tahun, dan aku akan menyiapkan sesuatu untukmu, jika kau menginginkan kue tar atau apa, pergilah ke dapur istana, aku akan menyuruh pelayan menyiapkannya untukmu, nanti malam akan kita rayakan bersama dikamarku" (Namakamu) mengangguk polos, ia menutupi setengah tubuhnya dengan selimut dan menatap kepergian Iqbaal. Ia memejamkan matanya dan tertidur pulas.

:::

"Tuan putri, waktunya sarapan" (Namakamu) membuka matanya, menatap Helena yang datang membawa nampan dan duduk dipinggir ranjang, namun Helena terkejut saat melihat tubuh polos tuan putrinya hanya terbalut selimut.

"Tuan putri, kau tidak apa apa?" (Namakamu) menggeleng.

"Helena, bolehkah aku minta tolong?" Helena mengangguk.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang