066

3.4K 324 218
                                    

(Namakamu) membuka matanya perlahan. Kepalanya sangat berat, hatinya sangat gelisah. Tangannya melemah, ia tak tahu apa yang terjadi. Intinya ia merasakan sakit yang luar biasa dibagian dadanya, membuat ia sedikit sesak. Dan tak lupa, matanya sangat sulit dibuka, karena matanya bengkak.

Seseorang mengusap lembut pergelangan tangannya. (Namakamu) mendongak.

Wajah yang pertama ia dapati adalah wajah Alex, Alex tersenyum kecil saat mengetahui (Namakamu) sudah sadar.

(Namakamu) menoleh pada pundaknya dan benar saja. Sang putri, Krystal sedang tertidur dengan damai. Krystal tidur didadanya dan mengalungkan tangan gembulnya ke leher jenjang (Namakamu).

(Namakamu) panik, karena tubuh Krystal dipenuhi perban dan juga obat merah. Tangan (Namakamu) bergerilya panik menyentuh permukaan kulit Krystal yang tampak memar. Alex menahan tangan (Namakamu).

(Namakamu) menangis seketika, mengingat putrinya terbanting dari lantai 3 ke lantai bawah.

"Krystal tidak apa apa, jangan cemas" Lirih Alex. (Namakamu) mendongak.

"Dia hanya mengalami memar karena pukulan Alice padanya, dan hanya sedikit trauma akibat terjatuh dari lantai atas" Ujar Alex.

"Tadinya dia mau dirawat di ruang perawatan, tetapi Krystal tidak mau, dia selalu menangis dan sangat rewel. Dia merindukanmu, dan dia tertidur setelah dia dipertemukan olehmu" Ujar Alex berusaha menjelaskannya pada (Namakamu). (Namakamu) menangis lirih. Ini masalahnya, ia tak mau anaknya menjadi terkena sasaran. Ia ingin anaknya kembali ceria, bukan menjadi bayi yang meringkuk lemas. Tubuh gembul Krystal dipenuhi luka memar dan kebiruan, membuat (Namamamu) semakin terisak.

"Dan calon suamimu dan juga Sarah dipenjarakan sebelum Alice sadar" Ujar Alex. Apa? Mengapa mereka berdua dipenjarakan?--tidak---Sarah tidak salah apa apa.

"Kenapa?" Lirih (Namakamu). Alex menggeleng kecil.

"Ayahku memenjarakan Iqbaal karena ia mengingkari janji, jika benar ia menghamili Alice. Maka Iqbaal akan dihukum seberat beratnya dan pernikahan kalian dibatalkan" Ujar Alex. (Namakamu) terdiam sejenak. Bukannya ini kejadian 4 bulan yang lalu?.

"Dan Sarah--" Lirih Alex terputus, ia menatap dalam wajah (Namakamu). Namun Alex menggeleng, ia mau ini semua akan terbongkar disaat semua sudah berkumpul.

"Kenapa?" Lirih (Namakamu). Alex menggeleng.

"Kau adalah putri" Lirih Alex menggenggam tangan (Namakamu) dan mencium punggung tangan sang gadis.

"Maksudmu?" Lirih gadis itu tak mengerti. Alex menangis, ya, dia menangis. Pangeran Russia yang tangguh sekarang menangis dihadapan (Namakamu).

"Kau adalah putri yang sesungguhnya" Lirih Alex. (Namakamu) menggeleng, mengeryit tak mengerti.

"Apa maksudmu?" Lirih (Namakamu) memaksa. Keheningan terjadi diantara mereka.

"Kau adikku yang sebenarnya" Ujar Alex. Tak kuasa menahan tangis, Alex menabrak tubuh (Namakamu) dan menangis dipundak sang gadis. (Namakamu) menggeleng lirih, tidak mungkin. Tidak mungkin ia, ini pasti bercanda. Ia tak ada hubungan apa apa dengan Alex, ia lahir dari sepasang pasangan petani yang hidupnya diasingkan, di desa Persia, jika dibilang dia adalah adik Iqbaal, masih wajar karena mereka satu wilayah, namun Alex? Bahkan daerah Persia dan Russia sangat bertolak belakang, bagaimana bisa ia memiliki darah yang sama dengan pemimpin tangguh dunia perperangan ini?.

"Kita, memiliki ibu yang sama" Lirih Alex, jantung (Namakamu) berhenti. Apa? Ibu katanya? Tidak mungkin, tidak mungkin sang ibu--

"Alex, jangan bercanda. Ibuku tipikal orang yang sulit memiliki anak" Ujar dia karena dulu sang ibu sempat mengeluh pada sang ayah karena ibunya tak kunjung hamil setelah melahirkannya.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang