062

3.2K 284 118
                                    

(Namakamu) berjalan maju dah mundur, fikirannya tak tenang. Apakah pria yang tadi malam berbincang manis berhasil menaklukan Cekoslowakia?.

Ceklek

"(Namakamu)?" Sapa Alex tiba tiba masuk. (Namakamu) terlonjat dan berjalan ke arah pria itu.

"Krystal dan Kingston sudah bisa---WHAT THE FUCK?!" Pekik pria itu ketika menoleh kebelakang (Namakamu). Kaca jendela pecah hancur lebur seperti ada yang melewatinya, (Namakamu) menggigit jari tengahnya gugup. Alex memandangi keganjalan dari jendela ini.

Bukannya marah karena propertinya dihancurkan, Alex malah berlari dan menggoncang bahu kecil (Namakamu).

"Kau--kau tidak apa apa?" Ujar Alex. (Namakamu) menggeleng. Ntah kenaoa semenjak kejadiam tadi malam, ia menjadi lebih pendiam, jantungnya cemas, berdebar debar. Mungkin pria aneh itu disana sedang menghubungkan kontak batin dengannya.

"(Namakamu)! Jangan membuatku cemas, kau kenapa?" Alex menangkup wajah lembut gadis itu.

"Siapa yang memanjat ke kamarmu? Dia tidak melukaimu kan?" Ujar Alex. (Namakamu) menggeleng. Demi apapun ia merasa hatinya tercabik cabik sekarang. Fikirannya berat, perasaannya gundah, gelisah, cemas, bergetar, dan lainnya. Bahkan untuk bernafas saja dia sulit. Ia ingin menangis sekarang. Semenjak Iqbaal pergi dari kamarnya, ia merasakan kegelisahan yang luar biasa.

"(Namakamu)!"

"Iqbaal yang memecahkannya dan aku---" Ujar (Namakamu) tembak langsung. Wajah Alex memucat. Tangannya mengepal.

"Shit! Apa lagi yang dia lakukan?! Dia menyakitimu?" Tanya Alex. (Namakamu) menggeleng.

"Dia--dia tidak menyakitiku" Lirih (Namakamu).

"Dia--dia meminta restu dariku untuk menaklukan Cekoslowakia, hanya itu" Lirih (Namakamu). Alex terdiam sejenak, lalu ia tertawa sangat keras.

"Hanya kota kecil itu? Ya tuhan" Alex memegangu perutnya. Pria itu tertawa teebahak bahak.

"Aku bisa menaklukan 10 kali lipat dari kota itu dalam satu kali jentikan" Sambung Alex. (Namakamu) merengut kesal.

"Dasar sombong!" Gadis itu memalingkan wajahnya. Alex mencubit gemas pipi gadis itu.

"Lalu apalagi yang dikatakan pria bodoh itu? Menjanjikan janji manis?" Ujar Alex. (Namakamu) mengedikkan kedua bahunya.

"Kusarankan jangan mudah percaya padanha lagi, itu akan membuatmu semakin terjebak oleh omong kosong buaya sepertinya" Ujar Alex merangkul gadis itu keluar. (Namakamu) bingung karena pria itu mengajaknya keluar. Bagaimana dengan kaca yang pecah dikamarnya? Kenapa Alex tidak memarahinya ataupun menyuruhnya mengutip serpihan kaca?.

Hingga Alex mengode pada pengawal yang berdiri diujung jalan untuk masuk ke kamar (Namakamu). Pelayan itu mengangguk dan menunduk hormat. Mereka memasuki kamar (Namakamu).

"Alex aku--"

"Tidak perlu, mereka bisa mengubah kamarmu seperti pertama kali kau menempatinya" Ujar Alex. (Namakamu) mengusap dadanya, mengikuti kemana pria jangkung itu membawanya.

Ceklek

(Namakamu) dan Alex membuka pintu kamar Krystal dan Kingston. Dan benar saja. (Namakamu) sangat terkejut kala anak kembarnya sudah mulai berjalan walaupun merambat rambat.

Disisi kanan ada Frances yang merentangkan tangan dan berlutut. Di sisi kiri ada juga Fransia yang tersenyum sumringah dan melakukan apa yang Franses lakukan. Krystal tertawa sesekali dan mulai berjalan ke arah Frances. Sementara Kingston berjalan dengan santai dan tanpa ekspresi menuju Fransia. Hingga kedua bayi itu jatuh dipelukan kakak beradik yang juga kembar, sama dengannya. Krystal tertawa girang dan memeluk Frances senang, sementara Kingston tersenyum tanpa ekspresi dipelukan Fransia, bayi tampan itu menggigit jarinya sesekali.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang