069

3.1K 298 206
                                    

(Namakamu) berjalan dengan tenang disekeliling koridor. Ia berjalan sambil bersenandung kecil, pagi ini taknada rasa sakit yang menjalar di area kewanitaannya. Iqbaal tak menyetubuhinya malam ini. Lagipula ia kesiangan hari ini. Iqbaal sudah menunggunya dikamar Kingston dan Krystal. Sememtara gadis ini tampak berjalan santai menuju kamar bayinya, ya, ini hari terakhir ia bertemu dengan keluarganya.

"Alex ih menyingkir!" Pekik seorang gadis terdengar dari sebuah lorong. (Namakamu) terjengat seketika, (Namakamu) mencoba mengintip.

"Kalo mau lewat, peluk dulu" Ujar Alex menaikkan kedua alisnya. Alex menghalangi jalan seorang gadis bergaun krem disana. Gadis itu berdecak.

"Jangan mengacauiku Alex, moodku sedang buruk, keponakanku sudah menungguku!" Pekik gadis itu. Ya, itu Fransia dan Alex! (Namakamu) mencoba mengintip dan menahan tawanya melihat kakaknya mencoba menggoda Fransia.

"Makanya peluk aku dulu, baru aku kasih jalan" Ujar Alex. Fransia melototkan matanya.

"Aku orangnya emosian loh" Ujar Fransia tiba tiba membuka sepatu flatnya dan melemparnya ke wajah Alex tiba tiba.

Plakk

"Awww!" Pekik Alex berjongkok memegangi matanya yang terkena sepatu Fransia. (Namakamu) terkikik kecil. Jadi selama ini Alex memang menyukai Fransia huh? Pantas saja Alex suka mengusili Fransia.

"Sudah cukup!" Pekik Alex saat Fransia menarik kedua kaki Alex menuju kamar Kingston dan Krystal. Fransia terkikik kencang selama diperjalanan. (Namakamu) mengurut pepan pelipisnya dan mencoba melanjutkan perjalanannya.

:::

(Namakamu) membuka pintu kamar Kingston dan Krystal. Namun (Namakamu) memaku seketika, ya, bagaimana tidak? Kingston, Krystal dan Alston sudah dipakaikan pakaian serapi mungkin. Krystal terlihat tidak rewel dipelukan Iqbaal. Sementara Kingston berada dipelukan Frances. Dan Alston berada di pangkuan Afon.

Afon dan Sarah menangis haru mencoba memeluk (Namakamu). (Namakamu) memeluk Afon dan Sarah. Afon mencium dahi (Namakamu) dan mengusap sebelah rahang (Namakamu). (Namakamu) memeluk Sarah terharu, ya, inu hari perpisahannya dengan keluarganya. Sarah mengusap air mata (Namakamu).

"Selamat menempuh hidup baru, tuan putri" Lirih Sarah. (Namakamu) mengangguk dan memeluk Sarah lagi, ia menangis dibahu Sarah. Ia bahkan tidak menyangka bahwa Sarah adalah ibunya.

"Iya bu" Lirih (Namakamu). Sarah mengusap air mata (Namakamu).

"Tolong jaga putriku, pangeran" Ujar Afon. Iqbaal mengangguk dan tersenyum ramah. Kini saatnya (Namakamu) berpamitan dengan Fransia. Fransia menangis dan memeluk (Namakamu) erat.

"Jangan tinggalkan aku, hik!" Pekik Fransia sambil terisak. (Namakamu) menggeleng dan mengusap air matanya. Fransia masih setia memeluk (Namakamu).

"Setelah ini aku tidak memiliki teman lagi, hiks" Lirih Fransia. (Namakamu) menggeleng.

"Aku akan rajin main ke Russia, kau tidak akan kembali ke Prancis kan?" Tanya (Namakamu). Fransia menggeleng.

"Aku menunggu Louise sembuh dulu" Bisik Fransia. (Namakamu) hampir terkikik kencang. Fransia dan (Namakamu) saling terkikik.

Kini (Namakamu) menerjang Alex, memeluk tubuh Alex. Begitu juga Alex memeluk erat tubuh (Namakamu). Alex mencium pipi (Namakamu).

"Kalo ada apa apa cepat datang kesini, okay?" Ujar Alex menangkup wajah (Namakamu). (Namakamu) mengangguk. Alex mengecup hidung mungil sang adik.

Kini Josh merentangkan tangannya memeluk (Namakamu). (Namakamu) berjongkok dan memeluk Josh. Josh memeluk leher (Namakamu). (Namakamu) mengusap sayang kepala Josh, Josh tersenyum manis.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang