(Namakamu) mencoba untuk memberontak agar ia bisa menggapai ranjang dimana Iqbaal terbaring. Tetapi Jack menggeram dan terus menahab (Namakamu). Hingga Iqbaal nyaris sadar, ia menendang lutut Jack dan berlari menghampiri Iqbaal.
(Namakamu) duduk disamping Ciara mengusap cemas kepala Iqbaal, Iqbaal nampak mengikuti elusan (Namakamu).
"Iqbaal" Lirih (Namakamu) menggenggam tangan Iqbaal erat. Tubuh Iqbaal benar benar panas sekarang.
"(Namakamu)" Lirih Iqbaal menggeleng, Iqbaal nyaris menangis, ia mengalami demam tinggi sekarang. (Namakamu) menggeleng dan memeluk Iqbaal. Gadis itu menangis di dada Iqbaal.
"Aku disini, sadarlah" Lirih (Namakamu). Perlahan tangan Iqbaal mengelus pinggang ramping sang gadis. Iqbaal membuka matanya, hingga manik abu Iqbaap bertemu dengan manik biru terang sang gadis. (Namakamu) menggeleng dan mencium dahi Iqbaal. Iqbaal nampak tersenyum getir memandangi wajah (Namakamu). Mata Iqbaal benar benar sayu sekarang.
"Benarkah ibuku masih hidup?" Lirih Iqbaal. (Namakamu) menoleh ke arah Ciara. Ya, wanita anggun yang duduk di samping (Namakamu). Ciara tersenyum lirih pada (Namakamu), (Namakamu) membalas senyuman hangat dari Ciara.
Hingga Ciara pindah ke samping wajah Iqbaal. Kini (Namakamu) duduk disamping Amber yang dari tadi merunduk ketakutan, tubuh Amber bergetar, bahkan Amber nyaris hampir menangis. (Namakamu) merasakan perasaan yang tak enak dari Amber, seperti ada sebuah magnet pemberi seribu duka--ya, kurang lebih seperti itu.
(Namakamu) menggeleng dan menepis semua perasaan buruknya. Ia mencoba tersenyum ramah pada Amber, Amber perlahan mendongak dan menatap wajah (Namakamu). (Namakamu) mengusap pundak Amber, Amber tersenyum kecut.
"Ibu--tidak mungkin--" Lirih Iqbaal. Ciara mengusap kepala Iqbaal, Iqbaal seperti merasa sengatan aneh, Iqbaal merasa tenang kala Ciara mengusap lembut kepalanya.
"Ibu masih disini nak, masih bersamamu" Lirih Ciara. Iqbaal memangis tak percaya, Iqbaal menggeleng. Hingga Iqbaal sontak duduk dan memeluk Ciara erat. Iqbaal terisak menangis dibahu Ciara. Ciara mengelus lembut pundak sang putra sulung.
"Ibu nyatakan? Aku tidak bermimpi kan?" Lirih Iqbaal menangkup wajah Ciara. Ciara menggeleng dan mencium pipi Iqbaal. Iqbaal memeluk Ciara lagi lalu menangis dipelukan Ciara.
"Kenapa ibu masih ada disini?--lalu--siapa yang dikubur, bu?" Lirih Iqbaal, Ciara menangkup wajah Iqbaal.
"Itu bukan ibu nak, ibu masih disini" Lirih Ciara. Iqbaal meneteskan air matanya, ia sangat menyayangi ibunya.
"Kenapa bu?" Lirih Iqbaal.
"Percobaan selir yang mencoba ingin membunuh ibu--gagal" Lirih Ciara. Iqbaal nampak menggeram sesaat.
"Siapa yang mencoba membunuh ibu huh?! Apa dia masih hidup sekarang?!" Pekik Iqbaal kencang. Ciara menoleh ke arah Jack yang berdiri dibelakang Amber. Jack tersenyum licik dan mengangguk.
"Yang membunuh ibu---" Lirih Ciara, ia tak sanggup mengatakannya sekarang, ia menoleh ke arah (Namakamu) yang sangat cemas dan panik sejarang, andaikan seseorang bisa merasakan apa yang dirasakan (Namakamu) sekarang, jantungnya sangat berdebar.
"Sarah" Lirih Ciara. Iqbaal nampak mengeryitkan dahiya, tak tahu siapa Sarah. Demi apa (Namakamu) berani bersumpah ia akan mati sebentar lagi. Demi apa ibunya--Sarah yang mencoba membunuh Ciara? (Namakamu) memucat dan menggelengkan kepalanya, tidak! Tidak mungkin Sarah--ibunya--pasti, Sarah lain.
"Siapa Sarah?" Lirih Iqbaal tak terima, Iqbaal mengekori pandang mata Ciara yang menatap (Namakamu) yang sedang memucat, wajar saja Iqbaal tak mengetahui siapa Sarah, lagipula panggilannya Persia pada Sarah adalah Helena, panggilan (Namakamu) pada Sarah adalah ibu, panggilan Afon pada Sarah adalah sayang, dan panggilan Alex pada Sarah adalah jalang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...