082

2.9K 311 144
                                    

(Namakamu) dengan girang menggendong Alston. Alston terkikik keciil saat (Namakamu) menggelitiki pusarnya. Sementara Iqbaal sedang menciumi pipi Alston. Alston tertawa dan meraih wajah Iqbaal dan (Namakamu) bersamaan.

"Anak siapa iniii" Ujar (Namakamu) gemas dan menggigiti pipi Alston. Alston tertawa dan memeluk wajah (Namakamu).

Iqbaal menatap (Namakamu) acuh.

"Anak tetangga (Nam)" Balas Iqbaal tajam. (Namakamu) menoleh ke arah Iqbaal dan tertaw kecil. Gadis itu mencium gemas pipi Iqbaal, membuat Iqbaal tersentak dan tertawa kecil.

"Aku bercanda" Ujar gadis itu.

"Kenapa gak tanggung sekalian cium yang ini?" Ujar Iqbaal menunjuk bibirnya. (Namakamu) menoyor wajah Iqbaal. Membuat wajah Iqbaal menjauh beberapa senti dari wajahnya.

"Krystal, bukan seperti itu. Kau harus menggeser antara manik kuning dan manik hijau" Ujar Hayden mengajari Krystal yang sedang terbodoh memegang alat sempoa. Krystal menatap Hayden.

"Iya kakak! Hijau ada tiga--kuning ada dua--" Ujar Krystal. Hayden mengangguk

"Iya sayang, seperti itu memisahkannya" Ujar Hayden mengusap sayang kepala Krystal. Krystal terkejut dan mendongak, reflek bocah kecil itu tersenyum.

"Jadi ada berapa total dari semua manik yang Krystal geser? Kalau yang hijau ada tiga, dan yang kuning ada dua" Ujar Hayden. Krystal mencoba mengira dengan jemari mungilnya.

"Ini satu--ini dua--ini tiga----"

"Lima kak!" Ujar Krystal mendongak. Hayden mengangguk puas dan mengusap kepala Krystal. Hayden menulis nilai  untuk Krystal.

"Sekarang coba Krystal hitung, jika manik merah ada lima dan manio biru ada delapan" Ujar Hayden. Krystal mencoba mengira dan memisahkan manik sempoa yang ia pegang.

"Lima kak!" Ujar Krystal. Hayden menggeleng.

"Salah, ayo hitung lagi, cara menghitungnya masih sama dengan yang tadi" Ujar Hayden. Tidak menyerah Krystal asih berbisik bisik mencoba menghitung manik demi manik yang ia hitung.

"Tiga belas kak!" Ujar Krystal yang menyatukan semua antar manik biru dan manik merak.

"Benar jawabanmu, tetapi cara menghitungnya salah" Ujar Hayden. Krystal mengangguk dan menggeser geser sempoa miliknya.

"Bukan begitu Krystal, lihat kakak" Hayden mengangkat tubuh mungil Krystal kepangkuannya. Krystal terkejut dan mendongak menatap wajah Hayden. Tetapi Hayden sudah memegang tangannya dan memisahkan sempoa yang Krystal pegang, ya, tangan Hayden menimpa tangan Krystal.

"Lihat kakak, Krystal harus memisahkannya seperti ini" Ujar Hayden. Krystal menoleh kewajah Hayden dan mengangguk.

"Lihat ke sempoanha Krystal, bukan lihat ke kakak" Ujar Hayden. Krystal terkejut dan seketika mengangguk.

"Coba, sekarang giliran Krystal" Ujar Hayden. Krystal memegang dadanya dan mengangguk.

"Biru lima--merah delapan--" Ujar Krystal. Krystal menoleh ke arah Hayden dan mengangguk. Hayden mendudukkan Krystal disampingnya dan mencatat nilai Krystal.

"Bagus, dan pelajaran buat Krystal hari ini sudah selesai, dan kakak bangga sama Krystal, jadi kakak bakalan lasih Krystal hadiah buat hari ini" Ujar Hayden meraih sebuah permen ayam pita dari tasnya. Hayden memberikannya pada Krystal. Krystal memasang wajah terkejut dan lamgsung mengambil permen dari Hayden.

"Makasih--kakak!" Ujar Krystal memeluk Hayden. Haydem tersenyum kecil dan mengusap punggung Krystal. Krystal kembali duduk dan berusaha membuka permen yang ia punya. Tetapi tak bisa, Krystal berdecak sebal dan masih tak bisa membuka permen yang diberi Hayden.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang