019

5.8K 373 122
                                    

Althea dan Charlotte berusaha membopong tubuh (Namakamu) yang kini sudah tak sadarkan diri. Kemudian Althea berusaha membuka pintu kamar Edgar, dan tampaklah disana seorang pria tampan juga tak sadarkan diri diatas ranjang dengan telanjang dada, ya itu Edgar.

Ia juga diperlakukan hal yang sama, dibuat tak sadarkan diri oleh obat bius yang diberikan Althea. Kemudian Charlotte membanting tubuh (Namakamu) ke atas ranjang Edgar, tepat disamping tubuh Edgar, kemudian Althea membuka paksa seluruh pakaian (Namakamu), membuat (Namakamu) dan Edgar sama sama tak memakai apapun, lalu membuat tubuh (Namakamu) seolah olah berpelukan dengan tubuh polos Edgar.

"Bahkan ibu lihat, tubuhnya tak ada apa apanya dibanding dengan tubuhku, dan bagaimana bisa Iqbaal menjadikannya selir?" Desis Althea menepuk nepuk telapak tangannya setelah tugasnya berhasil.

"Biarkan saja Althea, aku yakin setelah ini Iqbaal akan memenggal mereka berdua, aku juga sudah muak dengan Edgar yang sok jagoan itu, dia hanya akan bisa menghalangiku menjadi ibu ratu dunia, aku yakin setelah kau menikah dengan Iqbaal, seluruh pelosok dunia akan takluk pada kita" Ujar Charlotte, Althea tertawa senang.

"Baiklah bu, kurasa beberapa menit lagi kita harus membawa Iqbaal kesini" Ujar Althea. Setelah 30 menit, Ibu dan anak itu berjalan dengan lincah dan mengetuk pintu kamar Iqbaal. Iqbaal menarik nafasnya panjang dan membuka pintu sangat kasar.

"APA MAU KALIAN KESINI, SIALAN?!" Pekik Iqbaal, tanpa basa basi Althea menarik tangan Iqbaal, namun Iqbaal menepisnya kasar.

"Aku bersumpah kau akan mencabut kata kata kasarmu padaku setelah ini. Setelah semua kata kata kasar yang kau lontarkan padaku" Althea menghapus air matanya gusar, Iqbaal menatapnya datar.

"Jalang! Katakan apa mau mu?!" Althea menggeleng, ia kembali menarik tangan Iqbaal. Iqbaal pasrah dan menuruti kemana arah jalang itu membawa dirinya.

"Tadi aku mendengar seperti suara jalangmu dari dalam kamar ini" Lirih Althea, nafas Iqbaal memburu, ia mengepalkan tangannya dan meninju pintu tersebut.

Dan benar, dengan cemas seorang gadis kembali memakai gaunnya, sementara sang pria memejamkan mata dan berbalik. Emosi Edgar memuncak saat mengetahui dirinya dijebak.

Tak lupa, Charlotte menyiapkan dua gelas minuman keras dinakas, seolah olah mereka korban pasangan yang mabuk.

Nafas Iqbaal memburu, ia benar benar marah. Ia mengambil segelas air keras yang tak tersentuh di nakas dan menyiramkannya ke wajah (Namakamu).

Byurrr

"JALANG!"

PLAK

BAGH

BUGH

Iqbaal tak menyadari, bahwa yang ia hajar adalah wanita, terutama gadis yang sedang mengandung anaknya, ia membabi buta memukili gadis yang ada dibawahnya tanpa henti, sementara (Namakamu) menangis sekencang mungkin.

Baghh

"SIALAN! APA YANG KAU LAKUKAN?!" Edgar menedang tubuh Iqbaal dan melirik ke arah (Namakamu) yang tubuhnya sudah melemah. Wajah (Namakamu) dibagian pipi bawah dan dagu hancur terkontraksi luka yang disebabkan air keras yang secara reflek disiram Iqbaal, dan hidung mancung gadis itu juga mengeluarkan darah.

"SIALAN! INI YANG KALIAN LAKUKAN?!" Iqbaal juga membabi buta memukuli Edgar, sementara Althea dan Charlotte hanya berkacak pinggang.

"Aku--bersumpah ini penjebakan, aku--tidak melakukan apapun--aku hilang kesadaran di lorong kamarmu--dan aku berakhir disini" Lirih (Namakamu), Iqbaal tertawa hambar mendengar omong kosong gadis dengan nafas yang tersenggal senggal dibawah sana.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang