Iqbaal memeluk (Namakamu) dalam dekapannya. Ia menciumi puncak kepala sang gadis dengan berlinangan air mata, kini mereka sudah kembali ke istana dengan keadaan (Namakamu) yang sangat kritis, untung pelurunya kecil, jadi masih ada kesempatan untuk ia kembali hidup.
"Maaf, aku sudah membuat ulang tahunmu yang ke 14 menjadi sangat suram, bahkan luka di pergelangan tanganmu dan benjolan dikepalamu belum juga hilang" Iqbaal mengecup kening (Namakamu) lirih dan bergetar, kini gadis itu ia bopong ke kamar pribadinya, hanya ada dia dan sang gadis disana.
"Jika bukan gara gara kau membela Lucas sialan, mungkin kita sedang bersenang senang sekarang" Ujar Iqbaal.
"Kapan kau akan bangun? Aku akan selalu menunggumu" Ujar Iqbaal.
"Aku benci pada diriku, yang tidak bisa mengutarakan pada dirimu. Aku benci saat kau mengatakan aku mencintaimu, aku benci (Namakamu), aku benci!"
"Aku tidak tahu, apakah aku benar benar mencintaimu, apa hanya mengasihanimu" Iqbaal mengurut pelipisnya.
"Karena kehidupanmu memang benar benar memilukan, pria mana yang tak menaruh rasa kasihan kepadamu jika mereka tahu kisah hidupmu yang sebenarnya bagaimana" Ujar Iqbaal diiringi dengusan kasar.
"Dan aku tidak tahu, apakah aku termasuk salah satu diantara mereka".
"Aku benci caramu yang dengan mudahnya bisa menyulut emosiku. Dan kau, benar benar gadis pemberontak. Gadis liar".
"Aku hanya tidak ingin, kau memberikan perlindungan padaku, agar rakyat miskin itu tak dengan mudahnya menganggapku dengan sebelah mata, aku bukan pangeran lemah! Aku bukan pangeran lemah!" Iqbaal menyentak dikata terakhir.
"Aku bisa membunuh siapa saja dalam kedipan mata. Aku tidak akan meminta bantuan pada siapapun walaupun diriku sedang diambang kematian!".
"Dan aku benci caramu yang merendahkan harga diriku dihadapan ratusan rakyat miskin itu! Aku benci (Namakamu), aku benci!"
"Seolah olah kau lebih kuat dariku".
"Dan akhirnya kau sendiri yang ambruk".
Ketukan pintu tiga kali, melantun bebas ditelinga Iqbaal. Iqbaal menghapus gusar air matanya dan beranjak dari ranjang, meninggalkam tubuh lemah sang gadis.
"Hormat yang mulia, sesuai permintaan pangeran, pria tua yang menembak nona (Namakamu), jasadnya sudah kami buang ke laut setelah kami eksekusi".
"Bagus, besok bawa anak laki lakinya yang akan dijodohkan pada (Namakamu) kehadapanku, aku ingin melihat rupanya seperti apa".
"Siap pangeran, segera kami laksanakan".
:::
"Aku dimana--?" Seorang gadis dengan rambut pirang gelap berjalan disebuah koridor istana dengan linglung.
"Hormat ratu kami, yang mulia berserta para pangeran dan tuan putri sudah menunggu anda".
"Apa kau bilang?" Aku bingung, yang mulia siapa? Dan para pangeran? Lalu tuan putri?. Lalu tanpa basa basi ia menggiringku dengan lembut, aku dapat melihat selir lainnya dan para budak menunduk hormat ketika aku berjalan, aku sungguh bingung, mengapa mereka bisa tiba tiba berubah? Bukannya baru kemarin mereka mengasari dan mencelaku?.
Aku masuk kedalam sebuah ruangan, aku tak tahu aku dimana sekarang, dan yang jelas orang yang kukenal hanyalah Iqbaal.
Aku tak tahu siapa ketiga pria yang sangat tampan dengan mata biru terang sepertiku dan bibir yang merekah, dan satu gadis yang sangat cantik dengan iris abu abu terang dan rambut pirang gelap berjalan ke arahku, menunduk dan menyalimiku, dan termasuk ketiga pria tampan itu.
"Bunuh siapapun yang pernah merendahkanmu" Pandanganku menoleh ke arah Iqbaal, lalu para pengawal membawa sang kepala pelayan yang keji dan melemparkannya ke bawah kakiku. Tak hanya dia, ada Victoria dam ketiga teman dekatnya, dan juga Helena. Aku menggeleng.
"Bunuh siapapun yang ingin kau bunuh" Iqbaal menyerahkan sebuah pedang panjang ke arahku. Ia memaksaku agar aku segera meraihnya.
"Harus ada walaupun hanya satu" Ujar Iqbaal lagi. Aku dapat melihat mereka sangat ketakutan, dimana Victoria yang selalu jahat padaku? Dimana kepala pelayan yang menyeret rambutku persis seperti anak anjing? Mengapa saat ini keberanian mereka menciut?.
Aku mengarahkan pedangku duluan ke arah leher Victoria, dia tak bisa bergerak. Mulutnya disumpal kain dan tubuhnya di ikat, aku memejamkan mataku, lalu dengan gerakan cepat aku menebas kepalanya.
Ctass
Perlahan aku membuka mataku, aku melihat kepalanya yang terpisah dari tubuhnya, akhirnya aku bisa melenyapkan jalang sialan ini!.
Lalu Iqbaal mengodeku, untuk menghabiskan siapa yang ingin kuhabisi setelah Victoria, aku bersumpah aku tidak akan memenggal Helena.
Ctass
Aku memenggal kepala sang kepala pelayan, dengan sekali tebasan, kepalanya langsung berpisah dari tubuhnya.
"Tidak ibu, kau melupakan penghianatmu" Gadis yang ku akui sangat cantik, bahkan cantiknya melebihi diriku atau siapapun yang pernah ku kenal, berjalan ke arahku, ia dengan lihainya merebut pedang dariku dan bersiap siaga untuk menebasnya, ia mengarahkan pedangnya ke arah ketiga teman Victoria, tetapi tidak. Dia memenggal keempat wanita dihadapanku dengan sekali tebasan yang berurutan, bahkan ia juga memenggal Helena, dengan lihai gesturnya dan sangat lentur bagaikan itu suatu hal mudah baginya, dalam sekejap mata, kepala mereka berpisah dari tubuhnya. Aku menggeleng keras dan menangis.
Lalu pandanganku menoleh pada sesuatu yang bergerak di kakiku dengan lembut.
Enam anak laki laki kecil memeluk kakiku, dan, tiga dari mereka berparas sama, alias kembar.
"HELENA!" Pekikku, aku terbangun. Aku merasa bahuku sangat sakit, bahkan rasa sakitnya menjulur hingga ke leher belakangku. Rasanya, sebentar lagi lenganku akan patah.
Aku menoleh ke samping, dan mendapati pria yang sangat ku kenal tertidur dengan polosnya, dengkuran halus, melantun dari bibirnya yang merah muda merekah.
Dan aku, masih tidak tahu. Apa yang dimaksud oleh gadis manis itu. Penghianat? Dan, Helena termasuk salah satu dari golongan penghianat?.
Aku menggeleng keras, ini hanya mimpi buruk, dan tidak akan pernah terjadi.
Haii kalian, gimana kabarnya?;(
Maaf baru update, hari ini jadwal aku bener bener padat, bahkan sehari cuma bisa tidur beberapa jam, banyak tugas yang harus dikerjain soalnya;(.
Oh iya, kalo kalian nemu typo, tolong komen di garis line nya yaa♥♥
Spam comment here⬇⬇⬇
ILY♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...