"Kau kenapa?" Tanya Alex menangkup wajah (Namakamu). (Namakamu) menghela nafasnya dan menggeleng. Wajah gadis itu berubah menjadi lesuh. Bahkan wajahnya masih dibasahi air yang tadi disiram Iqbaal padanya--mimpi itu--benar benar erasa nyata untuknya!.
"Kau memimpikan apa?" Tanya Iqbaal. (Namakamu) menoleh ke arah Iqbaal dan menggeleng. Sementara raut orang orang yang ada diruangan ini sangat cemas, kecuali Louise.
"Tidak, hanya mimpi buruk" Lirih gadis itu mengurut pelipisnya dan menggeleng. Terdengar suara helaan nafas berat dari Louise. (Namakamu) menoleh ke arah Louise.
"Bukan hal yang penting kan? Jadi apa lagi? Bubar kalian!" Ujar Louise pada para pelayan bergelombolan yang menatap (Namakamu) cemas. Para pelayan itu menunduk hormat dan berjalan mundur, lalu pergi.
Hingga Louise juga pergi dari sini. Fransia menatap kesal mantan gebetannya itu. Fransia mendengus gusar dan memutar bola matanya jengah.
Alex menepuk pelan pundak (Namakamu). Mencium pelipis sang adik. Alex tersenyum kecil.
"Tidurlah, kau masih sangat ngantuk" Ujar Alex. (Namakamu) mengangguk patuh, Alex mencium tulang pipi (Namakamu). Alex bangkit dan mengelus bahu (Namakamu). Gadis itu menatap kepergian Alex dan keluarganya yang lain.
Iqbaal merangkul (Namakamu) lagi untuk berbaring diranjangnya. Gadis itu berbaring disamping Iqbaal. Gadis itu menjadikan dada Iqbaal sebagai bantalnya, sementara Iqbaal memeluk (Namakamu) bak guling, berusaha menenangkan istrinya dalam dekapannya. (Namakamu) menghela nafasnya dan Iqbaal mengusap punggung belakangnya.
"Tidurlah, aku akan menjagamu" Lirih Iqbaal. (Namakamu) mendongak menatap gadis itu.
"Kau tidak tidur?" Ujar gadis itu dengan suara yang kecil. Iqbaal menunduk dan menggeleng, ia akan menjaga sang istri hingga pagi.
"Kenapa? Nanti kau sa--"
"Shhht--" Iqbaal meletakkan telunjuknya didepan bibir (Namakamu). Iqbaal menggeleng lirih.
"Jangan fikirkan aku, tidurlah" Ujar Iqbaal.
"Iqbaal nanti kau sakit" Lirih gadis itu. Iqbaal menggeleng.
"Tidak, tidurlah jangan banyak bicara!" Ujar Iqbaal berpura pura marah. (Namakamu) menghela nafasnya dan mengangguk kecil.
:::
Alex dan Fransia menemui (Namakamu) ditengah koridor. (Namakamu) menoleh dan mendapati wajah Alex dan Fransia yang tengah mengejarnya. Alex meraih tangan (Namakamu).
"Hari ini ada waktu luang tidak?" Ujar Alex. (Namakamu) menatap Alex dan Fransia bergantian.
"Ada-memangnya kenapa?" Lirih gadis itu.
"Kami ingin mengajakmu ke toko kami, kau mau?" Tanya Fransia. (Namakamu) mengangguk senang. Memang iya, ia ingin menghirup udara kebebasan, sudah lama ia tidak keluar dari istana--tetapi anaknya bagaimana?.
"Tetapi anak anak--"
"Sudahlah, kan ada bibi Lia" Ujar Alex. (Namakamu) menghela nafasnya dan mengangguk.
"Tetapi kau harus izin dulu pada suamimu itu, jika tidak dia akan mengobrak abrik toko kami dan--"
"Untuk apa Fransia? Dia pasti mengira bahwa istrinya akan kita jadikan pembantu" Ujar Alex. (Namakamu) menghela nafasnya dan mengangguk. Gadis itu meloncat kecil dan tersenyum senang.
"Aku ikut!" Pekik gadis itu senang, Alex dan Fransia tersenyum senang dan mengangguk.
Hingga mereka terdengar suara kericuhan dari suatu lorong yang terdapat kamar anak anak bangsawan--
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...