(Namakamu) duduk bersender sambil melipat kakinya bahu Alex. Alex memeluk sang adik, ia sesekali mengecup dahi sang adik.
"Kau tidak apa apa?" Ujar Fransia. (Namakamu) menggeleng.
"Minum dulu" Ujar Alex. (Namakamu) menerima segelas air putih dari Alex dan menegaknya.
"Sekarang lebih baikan?" Ujar Alex. (Namakamu) menatap Alex dan mengangguk.
"Kak--aku tidak ingin tinggal di Serbia" Lirih (Namakamu). Alex menatap sang adik lekat.
"Kenapa? Kau mimpi buruk tentang Serbia?" Ujar Iqbaal. (Namakamu) mengangguk. Perlahan ia akan menceritakan tentang kejadian aneh dengan Serbia.
"Setiap aku ingin ke Serbia. Pasti aku mengalami hal aneh" Lirih (Namakamu). Alex mengeryitkan dahinya tak mengerti.
"Hal aneh?" Beo Iqbaal, (Namakamu) mengangguk.
"Pasti aku merasa, seperti ada yang membisikiku agar tidak ke Serbia, dia mengancam, kalau putri bungsuku akan menderita selamanya jika aku menuruti kalian. Aku tadi malam bermimpi, tentang gadis aneh yang berulang kali menyebut namaku, nama kalian, dan nama Iqbaal saat dia dipukuli oleh suaminya, dan anehnya, dia bilang aku adalah ibunya, dan kakak adalah pamannya" Ujar (Namakamu).
Deg
Alex nampak kehilangan kata kata.
"Apa itu Lea?" Ujar Alex. (Namakamu) menggeleng lirih.
"Dan sewaktu aku tinggal dipasar, ada nenek nenek yang mengaku peramal, dia bilang, dia dapat melihat bahwa, nanti aku akan melahirkan anak perempuan lagil dan jika aku jadi ke Serbia, maka anakku ini akan tersiksa" Lirih (Namakamu). Alex menangkup wajah (Namakamu).
"Apa kau percaya?" Ujar Iqbaal. (Namakamu) mengedikkan bahunya.
"Jangan mudah percaya dengan hal hal seperti itu" Ujar Sarah. Seluruh arah mata mengarah padanya.
"Kenapa?" Ujar Alex yang mulai cemas.
"Itu hanya kecemasan (Namakamu) sejak kita mengungsi dipasar. Ia menjadi lebih sering bertemu orang orang aneh yang dapat menakut nakutinya, right?" Ujar Iqbaal menggenggak tangan sang istri. (Namakamu) mencoba mengatur nafasnya dengan meminum air putih lagi.
"Tapi--itu nyata" Lirih (Namakamu).
"Aku mendapat kilasan buruk tentang anak anak dimasa depan" Ujar (Namakamu). Sentak mereka semua menggeleng.
"Jangan percaya sayang, kami akan selalu disini untukmu" Ujar Alex mengusap kepala (Namakamu). (Namakamu) memeluk Alex.
"Tapi bagaimana kak. Aku takut tentang ramalan itu" Lirih (Namakamu) memeluk Alex. Alex juga sangat cemas. Walaupun yang dikatakan gadis itu tak masuk akal, tetapi bagaimanapun jika (Namakamu) cemas, ia juga cemas.
"Tidak, lupakan itu sayang, besok kita harus berangkat" Ujar Sarah. Ya, ia tahu tentang ramalam itu.
Namun kebahagiaan (Namakamu) adalah prioritasnya.
(Namakamu) terkalut cemas, ia takut, itu akan terjadi.
"Yasudah, kami pergi dulu. Tenangkan masalahmu semalaman ini, dan Alex. Aku percayakan putriku padamu" Ujar Afon. Alex mengangguk.
"Siap ayah" Ujar Alex yang masih mengelus kepala sang gadis. Hingga mereka semua keluar, dan kembali menutup pintu.
"Tidurlah, aku akan menjagamu sampai besok pagi" Ujar Alex. Ya, ini yang dia rindukan, disaat ia sangat akut oleh mimpi buruknya, pasti Alex akan bersedia bergadang sampai (Namakamu) terbangun.
Perlahan Alex berbaring, (Namakamu) memeluk Alex dan menempelkan pipinya didada bidang Alex yang hangat.
Dan ingatlah. Ini peluka terakhir antara seorang adik dan kakak yang akan kembali bertemu selama 18 tahun lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...