078

3.3K 313 254
                                    

"Sayang--" Senyuman Iqbaal memudar kala melihat peia yang tak asing baginya mengukung dan membekap tubuh istrinya. (Namakamu) menangis, wajahnya dibasahi oleh air mata. Gadis itu memberi tatapan penuh harap pada Iqbaal. Ya, ini bukan berhubungan badan yang didasari mau sama mau, tetapi ini pemerkosaan--ya, Louise, adik kandungnya sendiri mencoba memperkosa (Namakamu).

Iqbaal menggeleng tidak terima, Iqbaal menurunkan Krystal dari gendongannya. Krystal ketakutan dan memeluk kaki pelayan yang menjaganya, pelayan itu bahkan sudah seperti nenek ketiga baginya, ya, bibi Lia yang merupakan mantan istri paman Duke, perdana menteri Persia, sebenarnya Lia bukanlah pelayan, melainkan ia memilih untuk mengabdikan diri menjadi penjaga putra dan putri mahkota saat ini, Kingston dan Krystal. Dan Lia juga terkenal sangat ramah dan penyabar dengan sikap konyol anak anak dari kaisar ini.

Iqbaal langsung menarik kerah Louise dan memabanting Louise dari tubuh (Namakamu). (Namakamu) meringsut mundur ketakutan, gadis itu memeluk lututnya sendiri dan tubuhnya bergetar.

Tanpa memikirkan tangan Iqbaal yang hampir sembuh karena luka sayatan yang ada di nadi. Iqbaal menghajar Louise habis habisan, hingga ruangan ini hanya dipenuhi suara gebukan dari Iqbaal untuk wajah Louise, bahkan wajah Iqbaal saja belum sepenuhnya sembuh dari luka tonjokan Afon dan Alex dulu.

Iqbaal tak memperdulikan tangannya yang sudah beegetar dan menonjok wajah Louise. Mencekik Louise, dan menendang Louise tanpa ampun. Hingga tubuh Louise benar benar ambruk di lantai. Iqbaal juga tak memperdulikan keadaan tangannya yang sudah diceceri darah karena lukanya kembali bocor. Iqbaal berkaca menahan rasa sakit ditangannya, tetapi ia tidak boleh gentar, ia harus menghajar pria brengsek yang sudah menyentuh istrinya.

Hingga Duke dan beberapa pengawal berlari dan memasuki kamar (Namakamu). Memisahkan perkelahian antar kaisar dan pangeran Persia ini, hampir saja Duke menjadi sasaran, tetapi Duke berhasil memisahkan Iqbaal, kemudian pengawal lain langsung membopong tubuh Louise keluar dari kamar.

"SIALAN KAU! MASALAH KITA BELUM SELESAI!" Pekik Iqbaal pada Louise yang bahkan punggungnya hanpir menghilang. Duke mencoba menabahkan Iqbaal. Iqbaal mengatur nafasnya yang tak beraturan menahan darah yang terus keluar dari pergelangan tangannya. Luka di nadi ini semakin membuatnya terluka dan sangat lemah, baginya pukulam untuk Louise tadi belum apa apa, padahal pukulan itu sudah hampir membuat Louise mati.

"Tangan anda berdarah, ayo kita kembali ke ruang perawatan" Ujar Duke menyentuh pundak Iqbaal. Iqbaal menggeleng, pria itu menatap istrinya yang kini sudah bergetar dan ketakutan. Gadis itu sesekali mengusap air matanya dan memeluk lututnya sendiri. Iqbaal menggeleng.

"Keluarlah, biar istriku saja yang mengobatinya" Lirih Iqbaal. Duke menggeleng.

"Tapi--"

"Tidak Duke, percayalah, aku sudah terbiasa dengan hal ini" Ujar Iqbaal. Duke menghela nafasnya dan mengangguk.

"Ayo sayang sayangnya bibi, kita kembali ke kamar" Ujar Lia pada Kingston dan Krystal. Namun Kingston dan Krystal menggeleng gemas, mendongak ke arah Lia.

"Mau mama" Ujar Kingston menunjuk (Namakamu). Krystal juga mengangguk sambil memakan cokelatnya yang berserakan dimulutnya.

"Ay-yah!" Pekik Krystal kecil masuk ke kamar dengan jalan seperti pinguin dan memeluk kaki Iqbaal. Iqbaal mengelus kepala sang putri kecil.

"Sudahlah bi, biarkan saja anak anakku disini dengan kami, lagipula ada hal penting yang akan kami bicarakan" Ujar Iqbaal. Lia mengangguk mengerti, Lia masuk kedalam kamar (Namakamu) dan mendudukkan Kingston di samling (Namakamu). Kingston naik ke pangkuan sang ibu dan memeluk (Namakamu). Gadis itu terisak, memeluk hangat tubuh putra kecilnya, Kingston terheran dan menatap air mata (Namakamu) yang tak kunjung berhenti.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang