Pagi ini adalah penyambutan Louise yang baru saja menjalani pengobatan di Russia hingga sembuh total. Kini ruangan peibadi dihadiri oleh (Namakamu), Iqbaal yang sedang didudukkan di kursi roda, Alex, dan juga Afon. Untuk Fransia, mulai dari kejadian tadi malam, Fransia memutuskan untuk tidak pernah keluar lagi, hanya Frances yang menenanginya didalam kamar. Kami tak tahu apa apa kenapa Fransia bisa berubah. Sementara Amber sedang menjalani perawatan cedera di pelipisnya.
Ceklek
"LOUISE!" Sentak (Namakamu) yang memang sudah lama sekali melindungi Louise, jangan lupakan juga, Louise lah yang menyelamatkan Krystal waktu itu. Kini kepala Louise masih diperban, meskipun ia sudah bisa berjalan, namun ia masih agak sedikit pincang. Dan ia akan sembuh total jika menjalani perawatan lebih dalam.
Mata Iqbaal menajam tak terima kala (Namakamu) meloncat dan memeluk Louise. Louise tersenyum senang dan memeluk hangat (Namakamu). Gadis itu menghirup tajam bahu Louise, sementara Louise mencium puncak kepala (Namakamu).
"Kau sudah membaik, kan?" Tanya (Namakamu) dengan senyuman yang tak pernah pudar di bibirnya. Louise mengangguk sambil tersenyum, rasanya seperti reuni saja. Sudah lama sekali (Namakamu) tidak berjumpa dengan Louise.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Louise. (Namakamu) tersenyum dan mengusap perutnya dan menunduk. Louise mengikuti arah perut (Namakamu).
"Aku hamil lagi" Ujar (Namakamu). Louise terkejut, hingga akhirnya Louise tersenyum dan merangkul (Namakamu) dengan sebelah tangannya. Louise mengusap perut (Namakamu). Tatapan Louise kembali ke mata (Namakamu) yang berjarak tak jauh darinya.
"Anakku apa keponakanku?" Canda Louise sambil terkekeh diakhir kalimat. Iqbaal melotot tak terima.
"Aku mendonasikan beberapa peti koin emas buat membeli kipas, tetapi kenapa uangku dimakan begitu saja?" Ujar Iqbaal tiba tiba sambil menatap sekeliling. Semua pandang mata menatap Iqbaal. Hingga Duke berdehem.
"Bukannya diatas kepala yang mulia ada kipas?" Ujar Duke. Iqbaal mendongak keatas dan benar, tepat diatas kepalanya, kipas berputar. Alex memutar bola matanya muak.
"Oh iya" Ujar Iqbaal mendatarkan kepalanya dan enggan melihat ke Louise dan istrinya lagi. Louise menangkup sebelah wajah (Namakamu).
"Biar ku tebak, pasti kembar perempuan kan?" Ujar Louise. (Namakamu) mengangguk. Kenapa Louise bisa tahu?.
"Kenapa kau bisa tahu?" Tanya (Namakamu). Louise tersenyum kecil dan mengusap bunga yang dijepit ditelinga (Namakamu).
"Kau tahu? Sifat anak yang dikandung oleh ibunya juga bergantung pada sikap ibunya saat ini, lihatlah bunga yang dijepit ditelingamu saat ini, sangat mmemberi kesan feminim untukmu, dan kau tahu? Kau semakin cantik" Ujar Louise. Louise menoel dagu (Namakamu), gadis itu tersenyum kecil. Iqbaal mengepalkan tangannya. Cemburu? Tentu saja.
"Duke, kurasa aku ingin buang air, bisa kau mengantarku ke toilet?" Ujar Iqbaal. Duke mengangguk hormat dan mendorong kursi roda Iqbaal. Iqbaal melewati (Namakamu) dan Louise, tetapi Iqbaal tak menoleh satupun diantara mereka .
"Pasti bison itu cemburu" (Namakamu) mengerutkan bibirnya, Louise tertawa dan mencium pelipis (Namakamu). Ia beralih menyalimi Afon.
"Bagus, jadi dia tidak terlalu berharap padamu" Ujar Alex datar.
"Kak Alex!" Peringat (Namakamu). Alex tertawa kecil menatap adik kecilnya.
"Cepat sembuh ya, nak" Ujar Afon menepuk pundak Louise. Louise tersenyum manis dan mengangguk.
"Dimana Krystal? Aku merindukannya" Ujar Louise. (Namakamu) menunjuk ke arah luar, namun pandangannya masih bingung, ntahlah, ia menjadi tak enak pada Iqbaal. Benarkah dirinya terlalu jahat?. Bukan apa apa, hanya saja ia merasa ia tak pantas sedekat itu dengan Louise dengan ia yang masih berstatus menjadi istri sah Iqbaal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Acak⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...