036

4.7K 327 220
                                    

Dengan sigap Alex meninju rahang Iqbaal. Pria itu tersungkur kebawah, tanpa perlawanan. Reflek (Namakamu) menghampiri Alex yang memukuli Iqbaal dibawahnya, bahkan perang antar Russia dan Persia beberapa bulan lagi, tetapi dengan membabi buta Alex memukuli Iqbaal dibawahnya.

(Namakamu) menggeleng menutupi mulutnya. Ia menarik tangan Alex. Mata gelap Alex bertemu dengan mata biru (Namakamu) yang cerah seperti langit. Alex terhenyak seketika.

(Namakamu) menoleh ke arah Iqbaal. Mata Iqbaal bengis, tetapi tersimpan harapan yang begitu dalam di dalam sana.

"Dia menyerahkan hidupnya kesini!" Desis Alex, Alex mencengkram kerah Iqbaal.

"Dimana sekutumu?! Kau mau menyerang wilayahku dengan tiba tiba? Tidak semudah itu!" Alex membanting tubuh Iqbaal, bunyi benturan yang sangat keras memaksa (Namakamu) untuk menutup telinga dan matanya. Ia tidak kuat, melihat Iqbaal seperti ini.

"Kau adalah bajingan yang suka neko neko. Kau fikir aku akan memberikanmu ampun?!" Pekik Alex menghampiri tubuh Iqbaal yang bersimbuh lemah di pojokan dinding.

"SIAL! KAU BERANI PADA ORANG YANG TERLUKA! JIKA KONDISIKU MEMUNGKINKAN, AKU AKAN MEMENGGALMU HIDUP HIDUP!" Pekik Iqbaal. Alex diam dan tertawa kecil. Ia mencengkram kerah Iqbaal.

"Kau mengunjungi tempat yang salah" Desis Alex. Mata Alex berkilat tajam.

Bughh

Lagi dan lagi Iqbaal tersungkur setelah dibanting lebih keras oleh Alex. Iqbaal nyaris tak bisa bergerak. Tetapi salah, Iqbaal menatap Alex tajam. Pandangan pria itu melirih kepada (Namakamu). (Namakamu) terbeku.

Iqbaal bangkit secara perlahan, dan tertatih menghampiri Alex. Aura misterius dari Iqbaal, mulai kembali terpancar.

Bagh

Kini giliran Alex yang terpelanting dilantai marmer istananya sendiri. Rahang Alex membiru dalam sekali tinjuan Iqbaal. Alex menatap Iqbaal tajam dan mencoba kembali bangkit, sementara (Namakamu) mulai menggetar.

"CUKUPPPP!" Pekik (Namakamu) dengan gemuruh. Suaranya bergetar, matanya terjengat seketika. Sudah cukup! Ia tidak tahan berada disatu ruangan dengan kedua pangeran yang bertarung dengan sengit tanpa alasan yang jelas.

Alex menatap (Namakamu) datar.

"Bukannya dia sudah menyakitimu? Aku akan membalasnya sekarang" Ujar Alex. Alex menggulung lengan kemeja panjangnya. Perbedaan Alex dan Iqbaal adalah, Semarah apapun Alex, ia tidak pernah mengumpat, jika dia benar benar kesal dengan seseorang, dia akan menyesal dikemudian waktu, seperti tadi, saat ia mengatakan (Namakamu) tidak pantas menjadi adiknya, ia benar benar menyesal sekarang, bahkan waktu belum berjalan setengah jam. Sementara Iqbaal selalu mengeluarkan umpatannya kapan saja dan dimana saja dan pada siapa saja, apapun kondisinya.

"Oh, jadi dia tempat perlindungan barumu, huh?" Ujar Iqbaal. (Namakamu) menggeleng.

"Iqbaal, tolong--"

"Kau sudah memberikan tubuhmu padanya, kan?" Iqbaal menaikkan alisnya sebelah.

"Diam sialan! Kau memang pelacur!" Pekik Iqbaal lagi. Hati (Namakamu) teriris, akhirnya kata kata itu keluar kembali dari mulut Iqbaal. Padahal selama beberapa hari ini ia sangat mengkhawatirkan keadaan pria yang sekarang mengumpatnya. Tetapi ini balasannya, kenapa Iqbaal tidak pernah berkata manis kepadanya? Yatuhan.

(Namakamu) mengurut dadanya dan mencoba tersenyum.

"Kau memanfaatkan Alex untuk menjadi dekingmu, huh?, kau fikir aku takut dengannya?" Ujar Iqbaal.

"Iqbaal, aku tidak bermaksud--"

"Bahkan sifatmu tidak pernah berubah, walaupun sekarang kau sedang dikandang harimau, dude" Desis Alex. Alex mencoba menahan emosinya agar tidak meluapkannya sekarang. Ya, Alex tidak terima jika gadis kecil yang ada dihadapannya disebut pelacur, iapun tak tahu mengapa ia tidak terima.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang