099

2.5K 355 353
                                    

(Namakamu) langsung pergi ke toko kelinci. Gadis itu langsung melihat Krystal sambil tertawa tertawa bersama Louise sambil sesekali mengelus kelinci lucu berwarna putih yang ada dipangkuan Louise. (Namakamu) tak heran. Louise memang sangat menyayangi Krystal bagai anaknya sendiri, bahkan ia pernah mengorbankan nyawanya untuk Krystal. Karena ia memang menginginkan anak perempuan dari Amber dulu, namun naas, Amber keguguran.

(Namakamu) langsung berlari dan menggendong Krystal. Louise menatap (Namakamu) aneh. Gadis ini langsung memeluk Krystal dan menangis didada mungil Krystal. Ia bersyukur, masih bisa menemukan Krystal.

Louise meletak kelincinya dimeja dan bangkit.

"Apa kau fikir aku menculik Krystal? Dan apa kau juga gila? Aku membawa Krystal pulang kerumahmu dan menerobos hujan selebat ini?" Ujar Louise. (Namakamu) menggeleng, ia benar benar takut kehilangan Krystal. Terlebih ia tak tahu maksud dari orang orang istana apa. Kenapa mereka masih menemui (Namakamu) setelah mengusir (Namakamu).

"Tidak--aku hanya takut" Lirih (Namakamu). Louise menatap ke sekeliling.

"Krystal bawa boneka aja ya sayang? Kelincinya paman beli dan paman pelihara di istana, kamar Krytsal. Jadi Krystal main sama kelincinya disana aja ya? Soalnya kalo kelincinya dibawa hujan hujan gini, nanti yang ada kelincinya sakit, Krytsal mau kelinci Krystal sakit?" Ujar Louise lembut dan mengelus pipi bulat Krystal. Mata bulat Krystal menggeleng dan mengatupkan bibirnya. Membuat Louise gemas dan mengecup pipi Krystal yany ada digendongan (Namakamu).

Tunggu---

Istsna? Kamar Krystal? Krystal main ke istana?

"Apa? Krystal main ke istana?" Beo (Namakamu). Louise menatap (Namakamu) dan mengangguk.

"Ya, istana masih sepenuhnya milik Krystal karena Krystal adalah putriku, dan dia berhak kapan saja bermain kesana lagi" Ujar Louise.

What? Anak?

Tunggu tunggu---

(Namakamu) tak mengerti apa maksud Louise.

"Yeayy! Berarti Istal bisa main sama kakek, nenek, paman Alex, bibi Fransia, sama kak Hayden" Ujar Krystal. Louise mengangguk.

"Ya, dan Liam juga" Ujar Louise. (Namakamu) mengerutkan dahinya. Siapa Liam?.

"Liam siapa paman?" Ujar Krystal.

"Ah, sepupu barumu, anak dari paman Alex dan bibi Fransia, baru saja lahir beberapa hari yang lalu" Ujar Louise.

Deg

Jadi anak Alex sudah lahir dan--Alex tak memberi tahu (Namakamu)?

Dan--kenapa Louise bilang Krystal dan Liam sepupuan.

"Benarkah? Istal mau ketemu Liam!" Ujar Krytsal semangat. Louise mengangguk.

"Ya, nanti paman akan jemput Krytsal lagi dan kita main ke istana ya, Hayden nungguin Krystal loh" Ujar Louise membuat Krystal tersenyum malu. (Namakamu) menggeleng lirih.

"Ya sudah, aku pamit" Lirih (Namakamu). Louise menggeleng. Pria itu menoleh ke arah penjual.

"Paman, tolong amankan kelincu yang satu ini, aku akan mengantar mereka pulang" Ujar Louise. Paman itu nenganggui dan mengandangi kelinci itu kembali. Louise merangkul (Namakamu) dan berjalan keluar gerai, sementara Louise membuka mantelnya dan memberikannya pada Krystal agar tak kehujanan, sementara Louise terus diguyur oleh hujan lebat.

(Namakamu) menyingkirkan tangan Louise yang ada dipundaknya, ia tak nyaman, dan sekali lagi--(Namakamu) memiliki suami.

Hingga sampao didepan rumah, Louise, Krystal dan (Namakamu) langsung dihadapkan oleh Iqbaal yang menatap mereka tajam. Krystal langsung turun dan berhambur ke pelukan Iqbaal.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang