098

2.5K 339 131
                                    

(Namakamu) berlari dan menahan isaknya. Hingga ia pulang dengan tangan kosong. Gadis ini menggeleng lirih. (Namakamu) membuka matanya, gadis ini membuka kuncinya. Hingga menatap ketiga anaknya sedang menatapnya penuh harap. Sementara Ava dan Lea masih tertidur.

"Sayang" Lirih (Namakamu) berjonglok dan merentangkan tangannya. Alston, Krystal dan Kingston berlari memeluk sang ibu. (Namakamu) memeluk erat ketiga anaknya. (Namakamu) mengecup dahi sang anak.

"Mana belanjaannya ma? Kok gak ada?" Tanya Kingston. (Namakamu) menggeleng dan menahan isaknta.

"Mama--ini ada uang!" Ujar Krystal mengeluarkan dua kantong emas penuh dalam kantungnya. Kingston mengangguk dan mengeluarkan dua kantung emas juga, dan juga Alston--

(Namakamu) terkejut setengah mati, darimana anak anak mendapatkan uang sebanyak ini?.

"Ini uang jaja Krystal ya ma!" Ujar Krystal memberikan uang itu pada (Namakamu).

"Ish! Ini uang makan kita Istal, kan dari paman Louise!" Ujar Kingston.

Deg

Kenapa sih semuanya datang mengusik hidupnya?! Kenapa?! Dan apa tujuan Louise datang kesini?.

"Sayang--paman Louise--"

"Iyah ma! Paman Louise tadi memanggil kami dan memberi ini dari jendela" Ujar Kingston. (Namakamu) menatap jendela dan benar--jendela terbuka.

"Maa! Istal mau jajan, Istal mau beli mainan, bolehkan ma?" Ujar Krystal. (Namakamu) menggeleng. Keenan sudah mengatakan bahwa ia tak boleh berbelanja dipasar ini lagi, namun dimana ia belanja setelah ini?.

"Ish ma! Padahalkan istal cuma mau minta boneka, satuuuu aja" Ujar Krystal. (Namakamu) menggeleng.

"Tokonya tutup, sayang" Lirih (Namakamu). Krystal menyolo keluar, namun banyak pedagang yang menawarkan jajakannya.

"Mama bohong! Padahalkan Istal cuma mau boneka--hiks! Mama jahat!" Pekik Krystal terduduk dan menangis. (Namakamu) menggeleng lirih.

Hingga--

"Oh Krystal--ini per--"

Deg

(Namakamu) menoleh kebelakang, ia mendapati pria muda yang tampan dan memakai jubah merah. Pria itu menghela nafasnya dan menggigit bibir merekah bawahnya. Krystal berlari dan memeluk kaki pria itu. Pria itu mengusap kepala Krystal sayang dan berjongkok memberikan permen gulali untuk Krystal.

"Terimakasih paman!" Pekik Krystal. Pria itu mengangguk dan mengecup kepala Krystal.

"Paman! Istal mau ke istana, bolehkah?" Ujar Krystal. Pria itu menangkup wajah Krystal dan mengedikkan bahunya.

"Nanti, kita akan kembali ke istana ya? Tuan putri yang cantik" Ujar pria itu. Pria itu mengusap gaun kembang Krystal. Krystal berputar dan memeluk pria itu lagi sambil memakan permennya. Sesekali pria itu melirik (Namakamu) yang masih berlutut dan menunduk.

"Lihat, mama kalian semakin cantik" Ujar pria itu menunjuk (Namakamu). Krystal menatap mamanya.

"MAMA! KATA PAMAN LOUISE, MAMA CANTIK!" Pekik Krystal dari jauh pada (Namakamu). (Namakamu) menatap Krystal dan tersenyum kecut.

"Shhh, Krystal bocor" Ujar Louise menutup mulut Krytsal. Krystal terkikik dan memeluk leher Louise.

"Paman--Istal mau boneka--masa mama gak kasih sih! Padahal kan uang Istal banyak" Rengek Krystal. Louise menatap (Namakamu). Lalu mengusap wajah Krytsal.

"Kita beli sekarang ya? Biar paman temani" Ujar Louise. Krystal langsung mengangguk bersemangat. Dan meloncat ke gendongan Louise.

"Dadah mamaa!" Ujar Krystal melambaikan tangannya. (Namakamu) berjalan dan mendatangi Krystal dan mencoba menarik Krystal. Namun Louise menarik Krystal lagi dan menatap (Namakamu) tajam.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang