Iqbaal berjalan keluar dari istana, memperhatikan rindangnya pohon dan balik balik tebing tinggi, tapi tak ada seorang gadis cantik yang ia cari disana, Iqbaal berjalan lebih jauh ke arah luar, namun tangannya dicekal oleh Duke dan Jack.
"Hormat, pangeran. Anda mau kemana?" Tanya kedua pengawal kepercayaan Iqbaal, Iqbaal menggeleng.
"Biar ini jadi tanggung jawabku, biar aku berjalan sendirian mencari gadis pembangkang itu"
"Tapi diluar sangat berbahaya, pangeran"
"Tidak ada bahaya bagiku, menjauhlah!" Iqbaal berlari mengelilingi hutan belantara, membunuh rasa takutnya akan kehilangan gadis yang ia sayangi.
"AKU MENCINTAIMU TAPI AKU TIDAK BISA MENGATAKANNYA SIALAN!" Suara Iqbaal menggema diseluruh hutan, ia berteriak sangat kencang.
"KAU KELEMAHANKU, AKU BENCI JIKA KELEMAHANKU SELALU KAU JADIKAN SENJATA!"
"Sialan!" Desis Iqbaal, kini ia hanya berbekal satu pedang sebagai senjatanya.
"AKU AKAN MENUNJUKKAN PADA SIAPAPUN AKU TIDAK AKAN MENCINTAI SIAPAPUN!" Teriak Iqbaal lagi, ia mendengus kasar, kembali berjalan kemana angin membawa tubuhnya.
Disisi lain
(Namakamu) terus berjalan mengitari hutan yang ia tak tahu kemana arah jalan kembali pulang, ia menepis rasa takutnya akan hal hal konyol seperti hantu yang sering diceritakan ibunya dulu, ia menepis gusar air matanya.
"Aku tidak tahu harus berjalan kemana lagi" Lirih (Namakamu).
"Kenapa dia tega mengusirku? Setelah apa yang ia lakukan bersamaku?" Lirihnya dalam.
"Hiksss, kenapaa Iqbaal kenapa" (Namakamu) menyender, merosot dipohon dengan batang cungkring, ia menangis disana, menangis sangat keras sampai membuat hatinya sedikit lega.
"Mengapa disaat aku ingin membuka hati untukmu, kau malah menghancurkan hatiku" (Namakamu) menangis, mengeluarkan sehelai gandum di dalam dadanya, yang ia curi di dapur, ia sempat melakukan apa yang Helena lakukan dulu, ia takut, jika ia berkeliaran sembarangan, anaknya akan terkena imbasnya.
"Mengapa--mengapa jelainya berkecambah, dan gandumnya? Juga ikut? Apa maksudnya ini yatuhan?" (Namakamu) menepis air matanya gusar.
"Kata Helena, jika jelainya berkecambah aku akan melahirkan anak laki laki, dan jika gandumnya juga ikut berkecambah artinya apa?" (Namakamu) menepis air matanya gusar.
"Aku akan membawa dua anak yang ku kandung berkeliaran dihutan seperti ini?" (Namakamu) memeluk sehelai gandum yang ia ambil tadi dan kembali menyakukannya, ia bangkit namun langkahnya terhenti.
"Apa yang kau lakukan disini?" Ujar (Namakamu) menepis air matanya.
"Kau hamil anak kembar" Desis Iqbaal, ia merasa benar benar canggung sekarang. (Namakamu) menutupi keterkejutannya dengan memasang wajah yang dingin.
"Memangnya kau perduli?!" (Namakamu) berjalan dengan langkah lebih maju, namun Iqbaal menolak (Namakamu) dengan kasar membuat (Namakamu) tersender di batang pohon, menghimpit tubuh (Namakamu).
"Pulang ke istana, aku hanya akan memastikan anakku baik baik saja" (Namakamu) menggeleng keras, tubuhnya bergetar.
"Tidak akan--setelah--"
"JANGAN KERAS KEPALA SIALAN! AKU HANYA INGIN ANAKKU BAIK BAIK SAJA, KAU FIKIR AKU TIDAK MENYIAPKAN PERATURAN UNTUK GADIS YANG MEMBAWA LARI ANAK DARI KETURUNAN BANGSAWAN" (Namakamu) menggeleng, Iqbaal memperhatikan ke sekeliling, tapi tidak ada orang yang bersembunyi di balik pohon dan tebing tebing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...