Helena menarik tangan (Namakamu). (Namakamu) terkesiap seketika. (Nsmakamu) merasakan kecemasan Helena.
"Kingston--Krystal hilang!" Pekik Helena ketakutan. Air mata Helena melirih turun tanpa jeda. (Namakamu) membulatkan matanya, menutupi mulutnya dengan telapak tangannya. Sama halnya dengan Helena, (Namakamu) juga menangis tanpa jeda.
"Anakku!" Pekik (Namakamu) berlari mendahului Helena. Iqbaal menggeleng pelan, mengikuti langkah (Namakamu). Ia sempat menatap sinis ke arah Alex dan Alice.
"Edgar sialan! Gerakannya sangat lambat untuk membunuh bayi bayi sialan itu!"
Sama paniknya dengan Helena. Alex menggeleng dan berlari, meninggalkan Alice begitu saja. Alex berlari mengikuti langkah (Namakamu).
"Anakku!" Pekik (Namakamu) saat mendapati kedua bayinya sedang bersama Edgar di rooftop. Ya, Edgar menimang Kingston dan menciumi Krystal bergantian.
Edgar menangis, ya, Edgar mengeluarkan air matanya.
Sejumlah perban dilehernya dibaluri obat merah menghiasi tubuhnya.
"Edgar!" Sentak (Namakamu). Edgar menoleh, memasang ekspresi terkejut. (Namakamu) merebut alih Kingston dan Krystal, (Namakamu) memeluk mereka berdua sangat haru..
"Edgar!--kau--"
"Tidak bibi Helena, bibi salah faham" Ujar Edgar pada Helena yang sudah berdiri disamping (Namakamu). (Namakamu) tanpa henti menangis dan ribuan kali mengucap sebagai tanda syukur, ia tidak kehilangan anaknya, bahkan ia tak perduli dengan Edgar yang tiba tiba muncul di Russia dengan menimang kedua bayinya.
"Sayang" Lirih (Namakamu) yang masih menangis, memgecup pipi kedua bayi mungilnya. Helena menggeleng menatap Edgar.
"Apa yang kau lakukan disini?" Ujar Helena, ia menaruh rasa kecurigaan pada Edgar yang tiba tiba muncul di Russia.
"Sial! Rencana apa lagi ini?" Batim Helena. Edgar menggeleng.
"Bibi. Percayalah, bibi salah faham" Ujar Edgar mencoba menenangkan Helena. Helena menyipitkan matanya.
"(Namakamu)!" Iqbaal menghampiri (Namakamu). Pandangan pria itu jatuh pada Kingston dan Krystal yang kini tertidur dengan damainya.
Tidak lama kemudian. Iqbaal menoleh ke arah seseorang yang ada didepan mereka. Ya, Edgar.
"Sialan! Kenapa kau ada disini?!" Pekik Iqbaal. Iqbaal mendekati Edgar. Mencengkram kerah pria itu.
Iqbaal menatap leher Edgar yang dibaluti perban dan juga obat merah, ya, luka sayatan yang sama dengannya, dileher.
"Sial! Mengapa kau melarikan diri waktu itu?" Bisik Iqbaal agar tidak ada yang mendengarnya. Edgar mengangkat tangannya.
"Aku tidak melarikan diri, tetapi seseorang menyiksaku dan membawaku kesini lebih awal darimu" Ujar Edgar.
"Dan semua prajuritku terbunuh, kau harus menggantinya" Ujar Edgar. Iqbaal menggeleng.
"Tapi kenapa--"
"EDGAR!" Sentak seseorang. Ya, itu Alex. Alex mendekati Edgar.
"Ini semua dalangmu, ya?!" Pekik Alex. Edgar menggeleng.
"Sial! Alex dan Iqbaal ada disini, bagaimana jika bajingan ini tau, semua adalah tipu dayaku"
"Kenapa kau masih disini?!" Pekik Alex. Edgar menatap Alex lirih.
"Jadi aku sudah boleh pergi?" Tanya Edgar pelan. Alex terkesiap seketika, ia terkekeh kecil.
"Hei, apa yang ada dalam fikiranmu?" Kenapa pria ini bertanya seolah olah aku menahannya?. Alex membatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...