064

3.2K 313 176
                                    

Iqbaal menatap Afon tajam. Ia berdiri dan menggenggam tangan (Namakamu).

"Tetapi niatku kali ini serius, saya ingin menikahi (Namakamu)" Ujar Iqbaal. Afon menggeleng.

"Tidak akan, karena mulai besok Alex dan (Namakamu) akan kunikahkan!" Ujar Afon. Iqbaal melemas, ia terdiam. Jantungnya berhenti berdegup seketika. Ada air mata yang menyesak keluar dari kelopaknya. Tapu ia berusaha menahannya. Ia tidak boleh lemah. Bahkan jika perlu bila ia harus membunuh Afon kali ini, maka dia bersedia.

"Apa--?" Ujar Iqbaal pelan. (Namakamu) menunduk dan menggeleng. Gadis itu hampir menangis. Gadis itu meremas jemari Iqbaal. Iqbaal juga mengelus lembut jemari lentio sang gadis.

"Ya, karena cucuku dari Alex dan (Namakamu) sudah lahir! Sesuai janjiku, aku akan menikakan mereka" Ujar Afon. Alex mengepalkan tangannya, sementara Frances. Ia tersenyum tipis mengalihkan wajahnya. Ntah mengapa ia sangat membenci Iqbaal.

"Dan kau tidak berhak mengganggu hubungan rumah tanggaku dan calon istriku lagi, jadi kuharap kau bisa pergi angkat kaki dari sini!" Pekik Alex tajam pada Iqbaal. Iqbaal menggertakkan rahangnya. Ia mengepalkan tangannya dan melepas genggaman (Namakamu). Ia berjalan gusar dan meninju wajah Alex membabi buta. Hingga kini Alex terpental kebawah.

BUGH!

Semua orang panik. (Namakamu) menarik tubuh Iqbaal, sementara Fransia menarik tubuh Alex. Mereka berusaha memisahkan pertengkaran ini.

"KAU BAJINGAN! PERUSAK!" Pekik Iqbaal meninju tulang pipi dan rahang Alex. Kini berbalik, Alex menendang wajah Iqbaal dan ia berada diatas. Tak kalah sama kuatnya, ia meninju hidung dan seluruh wajah Iqbaal. Hingga wajah Iqbaal kali ini berlumuran darah dibuat Alex. Bahkan dengan tangab kosong, ia bisa membuat seseorang menumpahkan darahnya.

(Namakamu) dan Fransia memekii keras. Mereka berdua menerjang mereka hingga mereka terpental kebelakang. (Namakamu) dan Fransia berteriak keras dan menangis, mereka tak mau mereka bertengkar seperti ini. Pertengjaran kali ini benar benar membabi buta, dan siapa yang paling kuat, dialah yang bertahan hidup.

Hingga Fransia mencoba bangkit menuju Alex yang memukuli Iqbaal membabi buta. Ia tak tega mendengar isakan (Namakamu). Ia harus memisahkan mereka apapun caranya.

Fransia beejalan gusar ke arah Alex yang menduduki Iqbaal. Ntah setan apa yang merasukinya, ia memeluk Alex dan menggeser tubuh Alex, membuat tubuh kekar Alex jatuh bersamaan dengan tubuhnya.

Jiwa Alex sekarang menenang meskipun nafasnya masih memburu. Fransia menangis, namun tidak ada tangisan barbar. Kali ini tangisan Fransia jauh lebih pelan dan tenang. Ia menenangkan Alex yang tumbang bersamanya, tubuh Alex menegang.

Sementara Iqbaal tergeletak. (Namakamu) berlari dan memeluk tubuh Iqbaal. Gadis itu berteriak sangat panik, tangisam gadis itu sangat kencang.

Iqbaal mendongak menatap wajah gadis yang ada diatasnya. Ia tersenyum kecil dan mengusap wajah (Namakamu). Iqbaal mencoba bangkit untuk duduk. Pelipis dan hidung pria itu mengeluarkan banyak darah. Sementara luka diwajah Alex hanya berupa memar dan hanya mengeluarkan sedikit darah diujung bibirnya.

Iqbaal duduk dan memeluk (Namakamu). Mengelus pundak sang gadis. Alex juga duduk dibantu uluran dari Fransia. Alex dan Iqbaal saling bertatapan tajam.

"Sudah puas bertengkarnya?!" Ujar Afon darisana. Alex dan Iqbaal saling memalingkan wajahnya. Alex hampir meninju Iqbaal lagi, tetapi Fransia memeluk dadanya. Dan anehnya, ia tak bisa bergerak lagi. Gadis gila ini berubah menjadi panik dan manja padanya.

Sementara (Namakamu) tak kunjung melepaskan pelukannya dari tubuh Iqbaal.

(Namakamu) menepis air matanya, ia membenarkan posisinya dan mengatur isakannya. Ia ingin membuka suara kali ini.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang