Kereta kencana berhenti tepat didepan kerajaan Bosnia. (Namakamu) turun dengan pelan dan tertatih tatih. Iqbaal turun dari kereta kencana yang ada dibelakang kereta kencana Louise. Pria itu berlari mengarah ke (Namakamu).
Bughh
(Namakamu) hampir terjatuh, pria itu memeluknya sangat erat, pria itu memanggut bibirnya sekilas. (Namakamu) memeluk pria itu juga, hingga angin datang mengombang ambing tubuh mereka, tetapi saat ini, mereka masih berpelukan.
"Aku--aku merindukanmu" Cicit (Namakamu). Iqbaal tersenyum dan memeluk (Namakamu) erat. Pria itu menautkan bibirnya dengan bibir mungil sang gadis.
"Aku lebih merindukanmu" Ujar pria itu. (Namakamu) tersenyum getir. Ada perasaan aneh didalam lubuk hatinya kala ia kembali jatuh pada pelukan pria itu.
Hingga tak sengaja (Namakamu) menoleh ke belakang, mendapati Louise yang sudah menimang kedua bayinya. Tatapan mata (Namakamu) dan Louise berbentrokan, membuat Louise memutuskan kontak mata, mengalihkan pandangannya pada sang bayi. Louise tersenyum getir.
"Aku ingin berbicara padamu" Ujar Iqbaal tiba tiba menarik pergelangan tangan (Namakamu). Setelah beberapa hari perjalanan menuju Bosnia dengan kencana dan kapal yang berbeda, membuat (Namakamu) benar benar merindukan anaknya yang sedang ditimang oleh Louise, membuat dirinya tidak fokus pada hal lain.
:::
Iqbaal menarik gadis itu kepangkuannya. (Namakamu) menghela nafasnya. Iqbaal mengelus paha luar sang gadis. Iqbaal menatap dalam mata gadis yang sedang duduk dipangkuannya.
"Aku benar benar merindukanmu" Lirih pria itu. (Namakamu) mengalihkan wajahnya, ingin segera ia menampar wajah pria berhidung belang itu sekarang.
"Jadi selama aku tidak ada, apa yang kau lakukan?" Ujar Iqbaal. (Namakamu) mengedikkan bahnya dan menepis kasar pria itu. (Namakamu) bangkit, menuju kaca besar yang ada didekat meja kerja pria itu.
"Apa yang kulakukan?" Beo (Namakamu). Iqbaal menyusul sang gadis.
"Jadi, apa Alex mengganggumu?" Tanya Iqbaal. (Namakamu) dengan santai mengambil sisir yang ada dilaci cermin, menyisir rambut halusnya sendiri. Tak memperdulikan pria yang ada dibelakangnya.
"Dia tidak pernah menyentuhku, dia bukan pria hidung belang sepertimu, bahkan dimalam pertunangan, dia tidak menyentuh seujung rambutku, dia bukan pria bajingan sepertimu" Ujar (Namakamu). Iqbaal tersenyum kecil dan merengkuh pinggang kecil gadis itu, merapatkan tubuhnya dengan tubuh (Namakamu).
"Apa kau tidak sadar? Kau sudah memiliki dua anak dari benihku, secara tidak langsung, aku adalah suamimu, dan aku berhak memilikimu seutuhnya" Ujar pria itu. (Namakau) berbalik, memiringkan kepalanya, mencoba tersenyum getir.
"Apa? Suami? Kau tidak salah?"
"Apa kau mabuk Iqbaal?" Sambung (Namakamu). (Namakamu) tersenyum kecil, menahan isaknya.
"Apa kau sudah mengucapkan janji suci didepan orang suci untukku? Apa kau berniat bertanggung jawab padaku? Tidak sedikitpun, kan?" Ujar (Namakamu). Iqbaal terdiam.
"Dan aku masih ingat, kau pernah berkata akan menikahiku setelah aku melahirkan, tapi apa? Kau hanya perebut kebahagiaan seorang gadis kecil, Iqbaal" Ujar (Namakamu).
"Bahkan aku tidak akan pernah bisa melupakan perbuatanmu padaku disaat usia kandunganku sembilan bulan. Kau mendorongku dalam keadaan hamil tua, ya, hamil anak yang sekarang kau timang kemanapun, anak yang dulu pernah kau rutuk demi wanita lain, iya?" (Namakamu) tertawa.
"Aku masih mengingat perkataanmu disela sela percintaan kalian, kau akan mengusirku dan anakku tanpa memperdulikan keadaan kami setelah kau menjadikan gadis itu ratu, kau ingat?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Acak⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...