"Uhhh" Lenguhan pria itu melantun merdu dalam tidurnya yang damai. Pria itu meremas sprainya.
"Sial (Namakamu)! Kau sangat seksi" Racau pria itu.
"Yaah, seperti itu" Dalam bayangannya, gadis kecil itu mengulum bibirnya, hingga semuanya terbuyar kala ia benar benar sampai. Ia terbangun.
"Sial!" Pria itu menghela nafasnya, menyenderkan punggungnya di kepala ranjang, menyadarkan dirinya dari mimpi kotor yang menyenangkan itu. Pria itu mengurut pelipisnya.
"Aku memimpikannya lagi" Ujar pria itu.
"Aku benar benar merindukannya" Ujar pria itu.
"Aku harus menunggu 7 bulan lagi untuk kembali menemuinya, dan itu benar benar sangat lama" Ujar pria itu.
:::
Hari mulai petang, waktunya (Namakamu) dan Alex kembali ke istana. Mereka berpamitan pada Panthera. Hewan lucu nan buas itu menunduk sedih atas kepulangan dua majikannya. (Namakamu) tersenyum kecil dan mulai memberanikan diri untuk mengusap kepala Panthera. Panthera menjilat tangan (Namakamu).
"Baiklah, kita akan pulang, jaga dirimu baik baik Panthera" Ujar Alex. Alex menepuk kepala harimau itu pelan. Tak lama kemudian harimau itu pergi.
"Dia sangat lucu, bolehkah aku membawanya ke istana?" Ujar (Namakamu). Alex menggendong gadis itu naik ke kuda, Alex kemudian duduk didepan gadis itu. Tangan Alex mengetatkan pelukan (Namakamu) dipinggangnya.
"Kau mau membunuh seantero istana huh?" Ujar Alex. Dia mulai mengemudikan kudanya.
"Tidak semua orang yang bisa ia patuhi" Ujar Alex. (Namakamu) mengangguk cemberut.
"Aku sudah memeliharanya dari dia masih sangat kecil. Kami hanya berbeda beberapa tahun" Ujar Alex. (Namakamu) mengerjapkan matanya.
"Ya, disaat aku berusia 3 tahun, dia baru lahir" Alex semakin menelusuri jalan keluar dari hutan ini. (Namakamu) mengeratkan pelukannya pada pinggang pria itu. Ntah mengapa, rasa nyaman ini berbeda saat ia bersama Iqbaal maupun Louise atau siapapun yang pernah ia temui.
"Malam ini kita harus latihan, ya?" Ujar Alex. (Namakamu) menatap pria itu. Cuaca mendung dan menggelap, semilir angin menyapu lembut mereka. (Namakamu) mengangguk pelan. Ia sungguh benar benar merasakan sebuah kebahagiaan paling manis disepanjang hidupnya, tidak pernah ia mengalami pengalaman seterbuka ini dengan alam. Akhirnya ia bisa menghirup bebas dan mengetahui betapa indahnya alam semesta.
Kini mereka telah sampai di istana. Hujan gerimis mulai turun ke bumi. Pelayan kembali mengiring kuda yang selelsai dipakai oleh (Namakamu) dan Alex. Pria itu mengelon wanita yang ada disampingnya dengan lengan kekarnya agar tak terkena hujan. Hingga mereka berhasil memasuki istana. Keadaan diluar benar benar deras.
"Mandilah, setelah itu temui aku diruanganku" Ujar Alex. (Namakamu) mengangguk pelan. Gadis itu meringkuk kedinginan. Ia mengusap sikunya.
Alex memperhatikan wanita ini, hingga ia menggosok antar kedua telapak tangannya hingga ia panas dan menempelkannya pada pipi (Namakamu) untuk meghangatkannya. (Namakamu) tersentak, pria itu tersenyum manis.
"Kau kedinginan?" Gadis itu mengangguk.
"Jadi bagaimana? Aku tidak tahu apakah pelayan bisa dopercayai untuk memandikanmu, aku takut mereka justru ada yang menyamar lalu menyakitimu, tetapi kau harus mandi dengan air hangat" Ujar Alex.
"Tidak mungkin aku yang memandikanmu kan?" Gadis itu menggeleng.
"Biar ibu yang akan memandikan gadismu, Alex" Ujar Helena dengan senyuman binar yang sudah lama tak pernah dilihat (Namakamu). Tanpa basa basi Alex langsung pergi ketika Helena hadir, ia sungguh muakmpada wanita itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...