106

2.3K 257 27
                                    

(Namakamu) dibopong oleh pelayan wanita untuk menuju ruang perawatan Kingston.

Lemah, ya, gadis itu sangat lemah sekarang. Air mata tak kunjung berhenti, mengalir dipelupuk matanya.

Putra sulungnya, yang ia lahirkan hasil dari kesabarannya selama ia mengandung Kingston dan Krystal. 9 bulan menahan rasa kecewa, sakit, dan perbuatan lainnya yang dilakukan oleh sang suami.

"KINGSTONNNNNN!" Pekik (Namakamu) gemuruh saat pintu perawatan dibuka. Iqbaal, Afon dan Alex langsung berlari kedalam. Lalu pintu ditutup kembali.

Ya, hanya pria yang bisa memasuki ruangan perawatan Kingston. Padahal--padahal (Namakamu) adalah ibunya.

Tetapi tak bisa dihindari, ia dapat melihat secelah. Bahwa ada pedang yang menusuk didada Kingston.

Ya, sebuah pedang panjang yang menjulang tinggi. Dan membuat ranjang dibanjiri oleh darah.

Ia dapat melohat wajah tampan Kingston yang pucat, dan bibir yang mengatup. Seperti mengatakan.

'Tolong--mama'

(Namakamu) memukuli kepalanya sendiri, ia menangis dan meringsut dibawah sana. Ia salah! Sangat salah! Harusnya tadi, ia menunggu Kingston berganti baju dengan pelayan lain, bukan malah mengemasi barang dan meninggalkan Kingston dengan pelayan lain.

Hingga sampai sekarang, pelayan perempuan itu, tak diketahui siapa namanya.

Tetapi Fransia yakin. Perempuan itu adalah orang dalam istana yang sedang menyamar.

"(Namakamu), (Namakamu), lihat aku" Ujar Fransia berjongkok dan meraup wajah (Namakamu). Gadis itu masih menangis, ia menjerit untuk melampiaskan rasa sakit hatinya.

"Dengar, Kingston akan baik baik saja" Ujar Fransia. (Namakamu) menggeleng lirih.

Fransia pembohong!

"BAIK BAIK DARIMANA FRANSIA?! SETELAH KINGSTON TERTANCAP PEDANG?!" Jerit (Namakamu) histeris. Fransia terkejut, namun, ia menutupi keterkejutannya.

"Jangan panik (Namakamu)--jangan panik" Pinta Fransia lirih. (Namakamu) memejamkan matanya dan terisak. Kenapa pedang itu tak menancap didadanya saja, kenapa?!.

"Ingat, kau memiliki ikatan batin yang kuat dengan Kingston. Terlebih, Kingston adalah putra sulungmu, dan dia adalah anak kembarmu. Tolong, jangan membuat Kingston semakin tak stabil, aku takut, Kingston merasakan apa yang kau rasakan sekarang, cukup berdoa untuknya (Namakamu)" Ujar Fransia. (Namakamu) menggeleng dan menangis. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan selain menangis,

"Tapi Fransia--"

"Sudah, kita tunggu kabar dari mereka, dan kita jangan lelah untuk berdoa, demi Kingston" Ujar Fransia. (Namakamu) mengangguk, Ia menahan isaknya, ia menampung kedua tangannya ke udara dan menatap langit langit, ia berdoa, semoga Kingston baik baik saja.

"Huaaa!" Sementara Krystal sibuk ditenangkan oleh Sarah. Krystal menangis sangat rewel seperti orang kesakitan. Ia memegangi dadanya, ia menggeliat seperti cacing kepanasan.

Disisi lain

"Kita membutuhkan peti!" Ujar para tabib.

Deg

"Untuk apa?!" Pekik Alex cemas. Iqbaal semakin melemah, melihat kondisi putra sulungnya kini semakin memprihatinkan.

"Kami--tidak bisa, menyelamatkan pangeran Kingston"

DEG

"TIDAK MUNGKIN!" Pekik Iqbaal kini mulai menolak dokter, ia semakin menuangkan sebotol sirup alkohol ke luka Kingston. Alex meringis, itu pasti sangat sakit bagi Kingston. Namun Iqbaal tak terima, isak tangis pria itu tak kunjung mereda.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang