090

2.5K 313 288
                                    

(Namakamu) langsung berlari mengejar Fransia, ingin menanyakan, apa mau Fransia dan yang lainnya yang selama ini terus mengintitnya.

(Namakamu) tak menyerah dan terus memasuki kerumunan orang orang yang ada dipasar. Ia terus  mengejar Fransia yang berlari sambil mengangkat sedikit gaunnya.

Hingga (Namakamu) berhasil menarik tangan Fransia dan membuat Fransia berbalik jadi menghadapinya. Fransia mengurut pelipisnya dan berdecak sebal.

"Jadi apa mau kalian? Kenapa kalian masih mengintitku?" Ujar (Namakamu). Fransia menatap (Namakamu) kesal.

"Aku hanya ingin menyampaikan kabar kalian ke paman Afon, hanya itu!" Ujar Fransia. (Namakamu) mengeryitkan dahinya.

"Kabar apa?" Lirih (Namakamu). Fransia terkekeh kecil dan menggeleng.

"Kalau kalian sudah benar benar hancur, dam memastikan bahwa Iqbaal tidak akan bisa kembali merebut Persia" Ujar Fransia. (Namakamu) menggeleng.

"Dam tidak ada waktu untuk berbicara untuk perempuan kumuh sepertimu, ratu dunia ingin pamit" Ujar Fransia sombong dan terkekeh kecil. Fransia langsung melenggang menembus kerumunan orang orang pasar.

(Namakamu) menggeleng lirih. Gadis itu memegangi jantungnya yang berdetak tak beraturan. Gadis itu menggeleng lirih.

:::

Gadis itu memasuki pernak pernik jahitannya kedalam rumah. Gadis itu mengunci jendela, dan memasang perapian untuk menghangatkan mereka malam ini, dihujan deras dan petir yang mulai menyambar bumi.

Gadis itu meraih beberapa piring, menuangkan gandum yang sudah ia masak tadi pagi dan meletakkan satu ikan dimasing masing piring. Gadis itu membawa tiga piring yang sudah ia letak gandum dan ikan goreng. (Namakamu) duduk diranjang bambunya, ditempat suami dan anak anak yang sudah menunggunya.

"Waktunya makan!" Ujar (Namakamu) riang bagai tanpa beban. (Namakamu) duduk menengahi anak anak. Mengabaikan tatapan Iqbaal yang tersenyum menatapnya.

Gadis itu menyuapkan daging ikan yang sudah ia kupas. (Namakamu) menyuapkan suapannya kepada Kingston pertama kali, lalu kepada Krystal.

Anak anak yang menerima suapan dari sang ibu hanya bisa memekik senang dan memeluk (Namakamu). Gadis itu tersenyum dan menyuapkan Krystal dan juga Kingston lagi.

"Mama--Kingston mau minum susu" Ujar Kingston. (Namakamu) yang mengingat bahwa dulu Kingston tak pernah absen diberikan oleh susu sapi asli oleh Lia. Kini gadis itu menatap Kingston lirih dan mengusap kepala Kingston.

"Air putih aja ya sayang?" Ujar (Namakamu). Memang benar, usia Kingston bahkan beberapa bulan lagi hampir menginjak usia 2 tahun. Dan itu yang membuat Lia memberi Kingston susu sapi, bukan susu ASI. Lagipula ASI (Namakamu) keluar semenjak ia melahirkan Alstonndan usia Alston menginjak 3 bulan.

Kingston menggeleng.

"Kalo gak minum susu, Kingston gak mau tidur!" Ujar Kingston. (Namakamu) menatap Kingston lirih.

"Tapi kita gak punya susu, sayang, mama lupa beli susu" Lirih (Namakamu). Kingston menggeleng.

"Susu mama kan ada" Ujar Kingston. Gadis itu menatap dadanya dan juga Alston yang menatapnya lirih.

"Kingston tau dari mana hm?" Sahut Iqbaal.

"Buktinya Alston sering minum susu mama--Kingston haus ma" Ujar Kingston. (Namakamu) mengangguk dan menggendong Kingston kepangkuannya.

Sementata Krystal menggaruk kepalanya dan meletakkan piring kosongnya kebawah ranjang. Krystal berbaring dikaki Alston yang duduk bersila. Krystal menciumi tangan Alston.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang