047

3.9K 338 244
                                    

"Ya tuhan pangeran, apa kau tidak merindukan kemolekan gadis manis itu?" Ujar Jack sambil menyeruput tehnya bersama Iqbaal di balkon. Iqbaal menyesap kopinya sambil memandangi bulan purnama yang terlihat jelas dan terang menyinari kegelapan malam ini. Iqbaal menghela nafasnya.

"Jadi apa yang harus ku lakukan?" Ujar Iqbaal. Jack menaikkan sebelah alisnya.

"Mungkin kau harus menculiknya dan membawanya kembali padamu, kau membutuhkannya, aku tahu itu" Ujar Iqbaal.

"Apa kau bilang? Kau menjatuhkan harga diriku? Aku sudah mengusirnya, lalu aku membujuk gadis keras kepala sepertinya untuk kembali padaku seolah olah aku yang membutuhkan gadis bodoh sepertinya, dia yang membutuhkanku, aku bergelimangan harta dan mampu memberikan apapun untuknya dan bisa membahagiakan anak anaknya hanya dengan syarat ia harus selalu menghangatkanku" Iqbaal tersenyum licik. Jack menggelengkan kepalanya.

"Lihat, dia bahkan lebih biadab dariku" Jack menggelengkan kepalanya dan mengurut pelipisnya.

"Jika kau hanya memanfaatkan hartamu, pangeran Alex jauh melebihimu, pasti dia lebih memilih Alex daripada dirimu, right?" Ujar Jack. Iqbaal mengurut pelipisnya.

"Apa kau yakin anak yang ia kandung adalah anak Alex?" Ujar Iqbaal.

"Sangat yakin, kau tahu pangeran Alex tidak pernah sehangat itu pada wanita manapun, bahkan dia tidak membutuhkan bercinta setiap malam pada selirnya sebelum (Namakamu) hadir dikehidupannya" Iqbaal menoleh ke arah Iqbaal. Ia tersindir.

"Kalau Alex luluh padanya karena (Namakamu) telah mengandung anaknya, tentu aku juga akan melakukan hal yang sama, ia akan kembali padaku setelah ia kembali mengandung anak dariku" Ujar Iqbaal dengan senyuman liciknya.

"Aku tahu kelemahannya adalah anaknya, ia juga ingin melihat anaknya bahagia dengan ayah kandungnya, right?" Ujar Iqbaal.

"Tapi bagaimana caranya?" Ujar Jack.

"Aku akan menyusup sebagai pengawal atau apapun ke Russia, lalu memperkosanya mungkin? Dia salah satu wanita yang subur juga di usia belianya, kau tahu?" Ujar Iqbaal.

"Dan aku tidak akan melakukannya sekali dua kali, aku akan melakukannya sesering mungkin hingga membuatnya hamil, jika dia sudah hamil, maka Alex pun tidak akan bisa mengubah keputusannya untuk kembali padaku, terlebih dia sangat mencintaiku, aku juga sudah memastikan, ia juga tidak berani mengadukannya pada Alex sebelum ia positif hamil. Dia sangat dan sangat mencintaiku, kau harus tahu itu!" Ujar Iqbaal sombong. Jack mengurut pelipisnya.

"Kau bosan hidup? Alex akan melacakmu hingga keujung dunia jika dia sudah mengetahui dalangnya adalah kau" Ujar Jack. Iqbaal menggeleng.

"Tidak akan, jalang itu tidak akan membiarkan orang yang paling ia cintai kehidupannya terancam" Iqbaap tersenyum tipis.

:::

(Namakamu) tidur dipangkuan Alex setelah pria itu membacakan dongeng. Pria itu mengelus surai rambut (Namakamu). Dengkuran halus gadis itu membuat Alex tertawa kecil.

"Kau sedang hamil, kau harus mendapat pengalaman paling spesial bersamaku, aku tidak ingin menyakitimu karena itu akan menambah beban hidupmu" Ujar Alex.

"Aku akan mengajarkan padamu bagaimana cara menjadi pemberontak yang benar" Ujar Alex. Pria itu mencium pelipis (Namakamu).

"Tidurlah yang nyenyak disini, aku menyayangimu" Ujar Alex. Pria itu meletakkan kepala (Namakamu) diatas bantal dengan pelan. Pria itu turun dari ranjang secara perlahan dan keluar tanpa nyaris meninggalkan suara.

Alex melintasi lorong arah menuju kamarnya, ia mendengar suara kericuhan antar wanita yang sedang bertegang otot, suara teriakan dan makian antar kedua wanita itu persis seperti tikus bawah tanah, sangat nyaring. Alex mencoba mengintip karena ia tahu ini bukan suara yang asing baginya.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang