108

3.7K 301 61
                                    

(Namakamu) tanpa rasa takut lagi untuk terjun kedalam juramg, ia menyelamati suaminya.

Kini semua algojo pada bubar kearah barat saat melihat Louise mengacungkan pedangnya. Namun tatapan Louise terhentinsaat melihat Iqbaal mengulurkan tangan padanya.

Louise menarik nafasnya, ia menyambut tangan sang kakak. Iqbaal mencoba berdiri dengan tergopoh gopoh. Iqbaal memeluk Louise.

Iqbaal merasa--disaat seperti ini, tidak ada yang bisa menolongnya, selain keluarganya. Andai jika tidak ada Louise, sudsh dipastikan (Namakamu) tak akan selamat, dan dia juga pasti akan dibakar hidup hidup dijurang ini oleh algojo tadi.

"Iqbaal--" (Namakamu) memeluk Iqbaal erat. Iqbaal memeluk (Namakamu), ia mencium gadisnya. Iqbaal mendekatkan bibirnya ke telinga (Namakamu).

"Alston--dan Sarah hilang" Ujar Iqbaal.

Deg

(Namakamu) membelalak. Ia mengedrkan pandangannya kesana kemari, tapi hanya semak semak yang ia temui.

"Dimana Iqbaal! Kemana mereka--"

"Arghh--mereka berguling kearah sana--tapi aku sudah mencatinya, mereka tak ada--" Ujar Alex sambil memegangi dadanya yang masih tertancap pedang.

"Arghhh bodoh sekali kalian! Bagaimana kalian bisa sebodoh ini hah?! Kenapa kalian bisa kalah pada algojo bodoh itu?!" Pekik Louise kesal.

"Kau fikir aku bodoh ingin kalah seperti ini saja?! Asal kau tahu! Tadi ada yang melintas didepan kereta kencana, dan kau tahu?! Dia membawa putriku! Ya! Aku jelas jelas tak salah melihat! Tanpa fikir panjang aku langsung turun dan--"

"Sudah cukup anak anak! Lebih baik kita mencari istriku dan cucu cucuku sebelum malam tiba!" Pekik Afon. Semua menghela nafas kala melihat awan sudah hampir menutupi sepenuhnya matahari.

"Arrghh shit!" Ujar Alex yang masih bertahan hidup memegangi dadanya. Sesilia beranjak maju dan dengan berani menarik sekuat tenaganya pedang yang tertancap di dada Alex. Framsia yanh tadinya mengurut pangkal hidungnya, kini melotot menatap Sesilia yang memegang bahu suaminya.

"Eh eh apaan ini!" Pekik Fransia. Semuanya menoleh ke arah Fransia.

Deg

Iqbaal reflek menatap Sesilia dengan tatapan terkejut setengah mati.

"Sesilia?" Ujar Iqbaal. Sesilia reflek menoleh. Seilia hanya terbungkam.

"Ehm--aku--"

"Sudah cukup! Untuk setan yang masih bergentayangan, maksudku--untuk penjelasan bagi orang yang sudah mati lalu hodup lagi, atau sejenisnya, kita sambung setelah kita berhasil keluar dari hutan ini dalam keadaan utuh. Kita tak punya waktu banyak!" Ujar Afon. Semuanya menoleh, namun pandangan Iqbaal masih tak luput dari Sesilia, sementara, Sesilia hanya menunduk takut. Ya, Iqbaal baru menyadari kehadiran Sesilia disini. Dan ia benar benar terbungkam.

Grissham menatap (Namakamu) yang berdiri disampingnya.

"Bi--bibi hamil?" Ujar Grissham tiba tiba. (Namakamu) reflek menoleh ke arah Grissham dan terkejut. Apa yang ia dengar?.

"Eh tidak--" Ujar (Namakamu). Grissham menggeleng, ia mengusap perut (Namakamu) yang masih rata.

"Bibi tidak percaya--suatu saat, salah satu gadis bibi akan menjadi istriku?" Ujar Grissham polos. (Namakamu) semakin terkejut setengah mati.

"A--apa?"

"Percaya aja dulu, kejadiannya belakangan" Balas Grissham.

"Tapi itu udah janji Grissham" Ujar Grissham. (Namakamu) menggeleng lirih.

"Oh shit!" Pekik Alex yang sudah tak kuasa memegangi bahunya. Alex ambruk ke tanah, namun ia masih bisa bergerak, ya, (Namakamu) tak tahu seberapa kuatnya Alex, bahkan dengan lubang besar yang menancap di bahunya, Alex masih bisa hidup, dan membelalakkan matanya di bumi ini.

Fransia langsung berlari dan berlutut memeluk suaminya.

"Aku bersama suamiku harus ketempat yang lebih baik" Ujar Fransia. Afon menghela nafasnya.

"Grissham akan menunjukkan rumah kami, kalian bisa berlindung disitu, kunci semua pintu, dan buat diri kalian aman. Rumah kami tak jauh dari sini" Ujar Sesilia.

"Sementara aku akan tetap memberi tahu dimana persembunyian suamiku dihutan ini!" Ujar Sesilia. Semuanya mengangguk. (Namakamu) tak bisa berkata kata lagi, ia lemah, rasanya tubuhnya ingin ambruk saja sekarang, tapi tangan Iqbaal masih mengokohkan dirinya untuk berdiri diatas tanah ini, ya, Iqbaal merengkuh pinggangnya.

Sementara Iqbaal masih menatap betapa anggunnya Sesilia, dengan rambut yang berterbangan ditiup angin.

"Ya, kita pulang kerumah saja" Ujar Grissham kecil. Semuanya menoleh kearah Grissham.

"Grissham, berjanji pada ibu untuk tidak berbuat aneh aneh, atau ibu akan menangis" Ujar Sesilia. Sesilia tahu, Grissham sangat menyayanginya dan Grissham tak pernah mau membuat ibunya menangis. Grissham mengangguk.

"Aku ingin ikut!" Pekik (Namakamu) dengan suaranya yang sudah bergetar. Iqbaal menggeleng, Iqbaal meraih tangan sang istri untuk dikecupnya.

"Tidak! Kau harus ikut bersama Alex, Fransia dan anak kecil itu, aku tidak mau kau kenapa napa, aku tahu, kau hampir ambruk sekarang" Ujar Iqbaal. (Namakamu) menggeleng.

"Aku--"

"Benar (Namakamu), biarkan kami yang mencari keponakan dan ibuku juga, kami khawatir padamu, kami tidak ingin dapat satu, dan hilang satu" Ujar Louise.

"Ya, percayalah, Grissham bisa memberikan kalian tempat yang aman" Ujar Sesilia. Iqbaal mengangguk dan meremas tangan istrinya.

"Detik ini aku pergi mencari anak anak dan ibu mertuaku, pulangnya, aku tidak akan mengecewakanmu, percayalah" Ujar Iqbaal. Gadis itu menatap lekat mata Iqbaal.

Iqbaal memajukan bibirnya dan menempelkan bibirnya di bibir (Namakamu), gadis itu melumat kasih sayang bibir sang suami. Sementara Sesilia, hanya bisa menunduk dan memejamkan matanya.

Jujur, ia masih mencintai pria yang mengambil kesuciannya itu untuk pertama kali.

Tapi semuanya tak mungkin, ia tak akan bisa bersama Iqbaal lagi, tugasnya sekarang adalah, membantu (Namakamu) dan membuat Iqbaal juga bahagia, jika Iqbaal bahagia, iapun akan bahagia.

"Semuanya pencar!" Titah Afon. Sontak semuanya berlari, Alex mengalungkan lengannya ke leher sang istri, sementara (Namakamu) menggenggam tangan Grissham, Grisssham menuntun mereka.

"Bibi mau aku bawa kemana? Ke gubuk diujung hutan, atau istanaku yang ada di Britania Raya?" Ujar Grissham polos.

Deg

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang