Hai semuaa...
Sebelum kalian membaca salah satu part di 086 ini, aku mau ngasih sedikit catatan buat kalian.
BIG PLEASE! JANGAN DI SKIP!.Mohon maaf buat kalian yang udah komen dibeberapa part sebelumnya, dan akubelum sempat bales.
Dan maaf bangett, aku belum balesin satu satu karena aku lagi sibuk banget diasli😭😭😭Kalo aku ga sibuk pasti aku bales kok, dan kalo nanti ada waktu, aku juga bakal balesin kok;(
Bahkan part ini aja hasil dari draft sahur😭😭❤
Dan buat kaliannn, aku harap maklum dari kalian;(Dan please buat kalian, yang baca cerita ini tapi ga kasih reaksi apa apa, percayalah, that's hurt me😭
Kadang aku lihat kayak dalam beberpaa menit, yang baca udah 170 an, dan yang vote 40, yang komen 12.
Yang ratusan lagi kemana?😭😭😭Percayalah, aku selalu usahain sesibuk apapun dihari itu juga walau agak telat, pasti bakalan ngacir buat update, dan kalian banyakan yang jadi silent readers? Wtf?
Please bayangin jadi aku, berjam jam ngetik buat cerita ginian doang, tapi yang nanggepin ga ada?😭
Please, kalo kalian gak suka sama cerita aku, GET OUT OF MY STORY GUYS! Jangan dibaca doang tapi ga dikasih reaksi apa apa, aku juga butuh apresiasi dari kalian
Aku ga maksa kalian buat komen, kalian bisa komen sesuai keadaan hati kalian, dan paling engga, kalian bisa kasih vote buat cerita aku disetiap partnya kalo mau baca, atau kalo kalian gak mau komen, setidaknya kasih aku vote biar setidaknya kalian ada ngasih jejak, susahnya dimana cuma kasih vote doang?
Aku buka suara seperi ini karena cuma mah kalian ngehargain hasil kerja keras aku, bahkan sampai begadang juga buat update. Dan juga beli data buat visual, ga murah pleaseee!😭😭
Jadi aku harap buat kalian yang baca ini, siapapun kalian, kasih vote buat aku sebelum membaca, dan komentar setelah membaca. Percayalah, satu bote dan satu komen dari kalian sangat berharga bagi aku.
Aku ga mau perjuangan aku sia sia, dan aku mau kalian ngehargain aku, please😭😭😭
Dan terimakasih sudah luangin waktu buat baca ini☺
(Namakamu) terbangun saat ia melirik kesamping. Ia mengerjapkan matanya. Dan ternyata ada segerombolan pakaian yang ditumpukkan dan diikat dengan kain putih secara tak layak.
"Kau sudah sadar kan? Ayo pergi dari sini!" Ujar Afon. Gadis itu mengerjapkan matanya, ia menoleh kearah Iqbaal yang tidur disampingnya. Iqbaal menatap (Namakamu) lirih, secercah senyuman tulus Iqbaal mengalir manis dibibir pria itu.
(Namakamu) menatap kaki Iqbaal yang kaku. Tak kuasa menahan tangis, (Namakamu) memeluk tubuh Iqbaal. Dunia memang kejam untuknya, ia menangis didada Iqbaal dan meremas lengan Iqbaal. Sementara Iqbaal mengusap kepalanya dengan lemah lembut.
"Kau kenapa?" Lirih (Namakamu) memeluk Iqbaal. Iqbaal menggeleng lirih, membiarkan setetes air mata jatuh dipipinya.
"Aku bangun dari tidurku--dan kakiku sudah tidak bisa digerakkan" Lirih Iqbaal.
"Kau mau meninggalkanku?" Lirih Iqbaal. (Namakamu) mendongak menatap Iqbaal, menepis air matanya gusar.
"Tidak, tentu saja tidak" Lirih gadis itu mengusap air matanya. Iqbaal pasrah jika (Namakamu) akan meninggalkannya. Dia sudah jatuy miskin, lumpuh, kehilangan tahta, apalagi yang kurang dari Iqbaal? Mana mau gadis secantik (Namakamu) merawatnya dengan tabah, gadis itu masih cantik. Pangeran mana saja pasti masih mengantri untuk memilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Obsession || IDR✔ 18++
Random⚠MATURE CONTENT!!!⚠ (Namakamu) Cecile gadis desa pembangkang 13 tahun yang diculik paksa dan orang tuanya dibunuh didepan matanya lalu ia dibawa oleh pihak kerajaan untuk dijadikan selir calon raja bangsawan Wessex. Ia menjadi selir termuda dan o...