065

3.6K 324 191
                                    

(Namakamu) duduk didepan calon suaminya untuk mengganti perban hidung sang suami pagi ini. Iqbaal tersenyum menatap kelihaian sang gadis menggabti perbannya. Pikiran kotor menari nari difikirannya, segera menerjang gadis itu lalu menyetubuhinya. Tetapi ia sudah berjanji kepada tuhan untuk melakukan itu setelah mereka menikan nanti.

"Jika nanti kita sudah menikah, kau berjanji untuk menyembuhkan Louise?" Tanya (Namakamu). Iqbaal menatap gadis itu sendu dan mengangguk.

"Ya" Ujar Iqbaal sendu. Jujur, ia benar benar naik sekarang. Tetapi ia harus menahannya.

"Kenapa tidak sekarang saja?" Lirih (Namakamu). Iqbaal menggeleng dan menjikat bibirnya, pria itu memperhatikan belahan dada sang gadis,

"Apa yang kau lihat?!" Pekik (Namakamu) seketika. Iqbaal tersenyum kecil dan menggeleng.

"Jadi benar Alston itu anakku?" Tanya pria itu sekali lagi. Mulai dari tadi malam, pria itu tak henti hentinya menanyakan hal yang sama.

"Sudah kubilang dia itu anak kayu!" Pekik (Namakamu). Iqbaal tertawa dan mengecup pipi sang gadis.

"Pagi ini aku mau melihat anak anakku" Ujar Iqbaal. (Namakamu) mengangguk.

"Pergilah, memangnya siapa yang melarangmu?" Ujar gadis itu. Iqbaal menatap gadis itu sendu. Gadis itu menjadi cerewet akhir akhir ini.

"Kau tidak menyusui mereka sepagi ini huh?" Tanya Iqbaal dan pertanyaan Iqbaal mampu membuat gadis yang ada didepannya membulat seketika dan menampar Iqbaal. Iqbaal meringis seketika, namun ia tertawa setelahnya.

"Usiaku bahkan belum 16 tahun! Aku belum bisa menghasilkan produksi susu yang banyak!" Ujar (Namakamu) sedikit kuat. Iqbaal tertawa meringis mengusapi pipinya.

"Anda berbohong! Buktinya tadi malam kau baru menyusuiku, hahah!" (Namakamu) menimpuk wajah Iqbaal dengan bantal dan memukuli perut sang pria. Mereka saling berguling diatas ranjang dan bertengkar layaknya kucing dan tikus.

:::

Iqbaal dan (Namakamu) memasuki kamar bayinya. Terlihat Kingston sedang duduk dengan Jason dan juga Kingston. Sementara Aslton sedang tertidur pulas, Kingston menciumi pipi adiknya yang baru lahir itu.

Sementara Fransia memegangi tangan Krystal dan mengajari Krystal untuk tertawa agar bisa terbahak bahak.

"Tidak, sayang, ikuti bibi ya" Ujar Fransia. Krystal memperhatikan Fransia dengan mata bulatnya.

"NGAHAHAHAHAHAH!" Pekik Fransia tiba tiba. Josh dan Krystal tersentak sesaat, namun mereka mengikuti ajaran Krystal.

"Cepat ambil anakku sebelum anakku berubah menjadi gila oleh orang orang Prancis itu" Bisik Iqbaal.

"Bilang saja kau grogi karena ada Fransia" (Namakamu) menyikut lengar prianya. Iqbaal tak membalas apa apa, gadis itu berjalan dan mengambil Krystal dari Fransia. Mereka nampak berbincang sekilas, Fransia tampak menatap Iqbaal sinis, Iqbaal berpura pura tidak melihatnya. Tanpa ia ketahui, ia sedang menjadi bahan gibahan kedua gadis remaja ini.

(Namakamu) mengendong tubuh gembul Krystal. Krystal merentangkan tangannya dan tertawa senang. Tangan mungil Krystal memeluk leher (Namakamu). (Namakamu) mencium pipi gadis kecilnya.

(Namakamu) memberikan Krystal kepada Iqbaal. Iqbaal merentangkan tangannya. Namun Krystal takut takut pada Iqbaal. Krystal tidak mau dan memeluk (Namakamu) manja, menempelkan pipi bulatnya di dada (Namakamu).

"Sayang, ini ayah" Ujar Iqbaal. Krystal hanya diam saja, Krystal memeluk (Namakamu). Krystal menggeleng. Ia tidak mau digendong oleh Iqbaal.

"Sayang, sama ayah dulu ya, ibu mau mengambil kakak Kingston sebentar, Krystal mau jalan jalan ke taman kan?" Ujar (Namakamu). Krystal melihati wajah (Namakamu). Gadis kecilnya mengulum telunjuk mungilnya. Lalu Krystal menatap tangan Iqbaal yang mencoba meraihnya, mencoba untuk percaya. Krystal langsung meloncat ke pelukan Iqbaal dan dengan manja menempelkan pipinya di pundak Iqbaal manja.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang