110

1.6K 189 49
                                    

(Namakamu) perlahan turun dari harimau milik Grissham. Grissham kecil pun ikut turun. Grissham dan (Namakamu) dirumah dipinggir laut, perbatasan antara Persia dan Azerbaijan.

Gadis itu mengambil gerobak yang berisikan Fransia dan Alex. Harimau itu berbaring dilantai dan menjilati kakinya sendiri, sementara (Namakamu) mendorong gerobak itu untuk masuk kedalam rumah dipinggir laut perbatasan itu.

Grissham menahan gerobak itu, sementara (Namakamu) mengulurkan tangannya, untuk membangkitkan Alex.

Dengan tegapnya, Alex langsung bangkit dari gerobak dam meloncat keluar dari gerobak, tak menghiraukan luka tembusan pedang dan ada di bahu dan dilengannya, bahkam goresan pedang tajam diseluruh tubuh dan wajahnya. Namun Alex terlihat masih sama sama gagah dan kuat.

Alex duduk dipingiran rumah kayu itu, sementara (Namakamu) membangkitkan Fransia yang tak sadarkan diri. (Namakamu) dan Grissham kecil, mendudukkan Fransia ditepi kayu itu, menyenderkan bahu Fransia dtepi kayu itu.

"Apakah ini rumahmu?" Ujar Alex pada Grissham. Grissham mengangguk.

"Hanya saja disini lebih aman, ayahku tidak mengetahui rumah ini" Ujar Grissham.

"Jadi, kita lebih baik berada disini daripada didalam, jadi jika ada prajurit Persia yang datang, kita mudah ditemukan oleh mereka. Aku akan mengambilkan obat obatan didalam rumahku, sebentar" Ujar Grissham. Yang lain, mengangguk, Grissham masuk kedalam, mencari beberapa obat obatan dan membawanya keluar.

Grissham memberikannya pada (Namakamu). (Namakamu) mengambilnya. Gadis itu membukakan kotak obat itu, lalu menyibakkan gaun Fransia dan mengobati perut Fransia.

Bak tabib yang handal. (Namakamu) melawan rasa takutnya pada darah dan lubang ditubuh Fransia. (Namakamu) terus menyapukan obat anti virus itu ke perut Fransia agar tak terkena infeksi dan berhentinya darah.

(Namakamu) menempelkan tumpukan kapas yang dipenuhi obat dan plaster ke perut Fransia.

(Namakamu) mengusap kepala Fransia dengan minyak mint, dan hidung fransia dengan mintak mint. (Namakamu) menidurkan tubuh Fransia. Hingga kini, (Namakamu) beranjak kearah Alex.

Alex menatap adik perempuannya, (Namakamu) menatap Alex dan tersenyum. Kenapa Alex sangat tampan seperti inj huh?

Alex membuka kancing bajunya, membuat (Namakamu) sedikit terkejut karena pergerakan Alex yang tiba tiba. (Namakamu) langsung memberikan obat antiseptik itu ke luka Alex yang ada di bahu Alex yang bolong dan berdarah.

"Awss" Ringis Alex.

"Apa sakit kak?" Ujar (Namakamu). Alex menggeleng. Gados itu tersenyum dan memelankan jarinya untuk mengobati luka Alex dengan kapas dan antiseptik itu.

(Namakamu) memotong plaster dan menempelkan kapas baru dengan kuyupan obat merah, ke bahu Alex. Gadis itu menempelnya dengan plaster.

"Bibi, aku akan memancing sebentar ya? Aku akan membuat panggangan ikan, aku yakin pasti bibi dan paman lapar" Ujar Grissham.

"Apa kau bisa?" Ujar (Namakamu). Grissham berjongkok dan menggosok batu dan batu didepan tumpukan kayu, dan mengangguk.

"Baik, nanti biar bibi yang membuang sisiknya" Ujar (Namakamu). Grissham mengangguk. Gadis itu tersenyum kecil.

(Namakamu) beralih mengobati perut Alex. Alex menahan ringisannya. (Namakamu) menggeleng, kenapa Alex masih bisa hidup dengan luka tusuk sebanyak ini? Ya tuhan,

Setelah selesai membalurkan plaster ke perut Alex. (Namakamu) mengoles kapas dam antiseptik kewajah dan leher Alex.

"Jangan pake baju dulu ya kak? Biar lukanya kering dulu" Ujar (Namakamu) sambil menutup kotak obat. Alex mengangguk sambil menatapi seluruh kujur tubuhya yang dibaluri antiseptik oleh sang adik.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang