075

3.3K 338 342
                                    

(Namakamu) menyenderkan dirinya dikamarnya. Didalam ruangan ini berkumpulah (Namakamu), Alex, Frances dan Fransia. Sementara Afon sedang berbincang ke perdana menteri Persia, Duke, untuk pemakaian fasilitas Persia dalam beberapa waktu. Sebenarnya Afon bisa saja dalam sekejap mata merampas wilayah Persia saat ini, hanya saja, untuk memakai fasilitas saja ia harus menandatangani hitam diatas putih bersama Duke, karena Afon tipe pemimpin yang tidak mau mengusik jika tidak diusik.

"(Nam), jadi kau benar benar ingin bercerai dengan suamimu?" Tanya Frances. (Namakamu) menggeleng.

"Aku tidak tahu, aku harus memikirkannya lagi" Ujar (Namakamu). Frances tersenyum miring.

"Kalau dari saranku, lebih baik kau tidak usah kembali padanya, lupakan dia, masih banyak yang lebih baik dari dia, mau sampai kapan kau seperti ini? Dia tidak akan jera" Ujar Frances. Gadis itu menghela nafas. Kini (Namakamu) sedang duduk disamping Frances, sementara Alex sedang tidur di paha Fransia.

"Aku tidak tahu Frances, aku memiliki anak darinya, dan mungkin-tidak semudah yang kau bilang" Ujar (Namakamu).

"Apa kau yakin dia tidak akan berulah lagi?" Tanya Frances, (Namakamu) mengedikkan bahunya.

Hingga tangan Frances bergerak untuk menggenggam tangan (Namakamu). Frances menatap dalam mata (Namakamu), gadis itu mendongak ke arah Frances. Frances tersenyum hangat kala (Namakamu) mendongak ke arahnya balik.

"Maaf--" Ujar (Namakmu) tak enak. Gadis itu menarik tangannya dari genggaman Frances dan mengalihkan wajahnya dari tatapan Frances.

"Yang sabar ya, kalau kau ingin bercerai padanya dan mencari pengganti ayah untuk King, Krys, dan Al, bilang padaku" Ujar Frances. Frances menyentuh pundak (Namakamu). Gadis itu kembali mendongak.

"Memangnya kenapa aku harus bilang padamu?" Ujar (Namakamu). Belum lagi Frances menjawab, Alex sudah memotong percakapan Frances duluan.

"Aku mendengarmu Framces!" Pekik Alex kuat tanpa berbalik ke arah mereka. Frances tersentak.

"Sepupu sialan!" Sentak Frances.

"Dan aku tahu maksudmu apa, jadi sebelum itu terjadi, pastikan kau harus berjarak 5 meter dari adikku sekarang sebelum aku beeubah fikiran" Ujar Alex. Frances mendengus kasar.

"Baji--"

"Satu!"

"Alex--"

"Dua!" Alex mulai menghitung. Tetapi Frances tetap tidak ingin melepaskan tangannya dari pundak (Namakamu).

"Tiga--"

Brakk

Alex seketka meloncat dari sofa dan berlari dengan gentle ke arah belakang, dimana (Namakamu) dan Frances duduk. Alex menengahi mereka mencoba memutus kedekatan Frances dan (Namakamu).

Alex mengecup pipi sang adik dan merangkul hangat sang adik.

Frances menatap Alex dan (Namakamu) bergantian.

"Aku bukan ingin menggodamu, Alex sialan! Menjauhlah" Desis Frances. Alex menggeleng dan menyipitkan matanya pada Frances. Hingga Frances menyerah dan pergi dari sofa ini, Frances duduk disamping Fransia dan memunggungi Alex dan (Namakamu).

"Percayalah, dia lebih buaya daripada Joe" Ujar Alex. Gadis itu mengeryitkan dahinya.

"Joe?" Beo gadis itu mencoba mengingat nama itu. Alex mengangguk.

"Pangeran dari Yunani itu" Ujar Alex. Mendengar nama pangeran dari Yunani, (Namakamu) langsung mengingat pria pirang yang tampan yang sempat menggodanya beberapa bulan lalu.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang