039

4.3K 333 132
                                    

(Namakamu) terbangun dari tidurnya karena ia merasakan sesuatu mengolok perutnya. (Namakamu) menyingkirkan tangan Iqbaal yang merengkuh pinggangnya usai permainan pria itu tadi malam.

Hell yeah.

Kata kata Afon tentang perjodohannya dengan Alex terngiang ngiang hingga kini. Bagaimana Alex akan menikah dengan gadis kecil yang memiliki dua anak sepertinya? Yatuhan, sangat tidak masuk akal, batinnya.

(Namakamu) berusaha bangkit. Tidak satupun diantara Alex maupun Helena mengetahui ia berada didalam kamar yang sama pada Iqbaal.

Ya, lagipula Iqbaal tidak disediakan kamar disini, untuk makan, Iqbaal mengambil beberapa makanan di dapur tanpa izin dan untuk pakaian, Iqbaal membeli pakaian sehari hari prajurit dengan bayaran koin emas yang sangat fantastis.

Ya, Iqbaal membawa beberapa ratus kantung emas penuh. Membuatnya tak merasa bersalah jika ia tidak diberikan fasilitas apapun disini, lagipula ia tidak akan pergi sebelum (Namakamu) ikut dengannya.

(Namakamu) menapakkan kakinya dilantai marmer yang dingin ini. (Namakamu) pergi ke toilet, membasuh mulutnya dan wajahnya. Meratapi pantulannya sendiri di cermin.

Flashback

"Aku tahu semuanya (Namakamu)!"

"Apa yang kau ketahui, huh?!"

"Alex, adalah anak Helena yang belum ia akui, dan Helena adalah mantan selir Afon, begitu?" (Namakamu) terdiam sejenak.

"Dan Alice bukanlah anak dari Helena dengan pria lainnya" Ujar Iqbaal. (Namakamu) terbeku sesaat. Gadis itu menggeleng lemah.

"Cukup (Namakamu) aku tahu!"

"Dan ini tipu daya Edgar untuk menghisap keuntungan dari Alex, dengan memberikan adik dengan identitas palsu ke Alex" Desis Iqbaal. Pria itu mengepalkan tangannya..

"Bisa kusimpulkan, Alice berkerja sama dengan Edgar" Sambung Iqbaal. (Namakamu) menggeleng pelan.

"Dan aku juga tahu, kecelakaan ditengah hutan Russia, itu adalah jebakannya juga" Desis Iqbaal, Iqbaal mengepalkan tangannya.

"Dan aku hanya berpura pura tidak tahu" Iqbaal mengedikkan bahunya. (Namakamu) membulatkan matanya.

"Jika kau mau, aku bisa membantu Helena untuk mengumumkan bahwa Alex anak kandungnya, dan Alice adlaah wanita ular dengan identitas palsu" Ujar Iqbaal. (Namakamu) menggeleng. Tidak! Ini akan membahayakan  kondisi Helena dan putrinya.

"Tidak Iqbaal, kumohon jangan lancang. Kumohon jaga rahasia ini, aku tidak tahu bagaimana kecewanya Helena saat ia mengetahui orang selainku mengetahui rahasia besar ini" Ujar (Namakamu). Iqbaal tersenyum simpul, jawaban inilah yang ia nanti nanti, sebuah permohonan agar rahasia tidak disebarkan, dengan imbalan yang tak kalah fantastisnjuga tentunya. Dan Helena pernah berpesan, orang yang paling Helena takutkan untuk mengetahui semau rahasianya adalah Iqbaal. Karena Iqbaal adalah pria paling berbahaya untuknya dan untuk sang putri.

"Kenapa (Namakamu)? Kurasa Helena terlalu gugup untuk itu, jadi aku bisa membantunya" Ujar Iqbaal. (Namakamu) menggeleng. Ia tak tahu betapa kecewanya Helena setelah ia mengetahui Iqbaal mengetahui rahasia terbesarnya.

"Jangan, ini sangat berbahaya untuknya, aku yakin ia pasti akan sangat kecewa padaku setelah ini" Lirih (Namakamu). Iqbaal tersenyum simpul.

"Oh yatuhan, (Namakamu)" Ujar Iqbaal penuh dramatis. (Namakamu) menoleh serius kearah Iqbaal.

"Bisa jadi, putri kandung Helena adalah salah satu orang terdekat kita" Ujar Iqbaal. (Namakamu) membulatkan matanya.

"Apakah opiniku benar?" Tanya Iqbaal, (Namakamu) mengedikkan bahunya.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang