079

3.1K 328 152
                                    

"Ada apa ini?" Tanya (Namakamu). Semuanya terdiam, Fransia menggeleng lirih.

"Fransia--"

"Bukan apa apa, Alex" Lirih Fransia. Alex menggeleng.

"(Namakamu)--"

"Jangan Alex, kumohon" Lirih Fransia memohon dengan Alex. Alex menghembuskan nafasnya gusar dan mengangguk.

"Kalian tidak biasanya secanggung ini?" Ujar (Namakamu). Alex mrmganggui menatap sang adik.

"Fransia akhir akhir ini berubah" Ujar Alex. Fransia membulatkan matanya.

"Berubah macam apa?! Kau yang menyebalkan!" Pekik Fransia. Alex menghela nafasnya.

"Kau jadi lebih sensitif dan--"

"Apa?!" Alex menggeleng, (Namakamu) menatap curiga kepada Alex dan Fransia, seolah olah mereka ada yang mereka sembunyikan dari (Namakamu).

"Dasar playboy!" Fransia memukul kepala Alex. Alex meringis dan menatap punggung Fransia yang mulai menjauh darinya.

"BILANG SAJA KAU CEMBURU, FRANSIA!" Goda Alex sambil berteriak, Fransia sudah menghilang dari koridor. Alex tertawa sinis, jadi benar Fransia dan Alex memiliki hubungan?.

"Sayang, besok ada waktu? Akhir akhir ini aku jarang menghabiskan waktu bersamamu" Ujar Alex pada (Namakamu). (Namakamu) bergumam lalu mengangguk, hingga pandangan Alex jatuh pada leher (Namakamu). Pria itu melirik ke arah Iqbaal yang duduk disamping (Namakamu).

"Memang bajingan" Gumam Alex. Ia juga tidak berhak marah, karena Iqbaal memang suami adiknya.

"Kau fikir itu karyaku semua huh?" Ujar Iqbaal. Hingga pandangan Alex jatuh pada Iqbaal kembali.

"Jadi siapa? Kingston? Atau Krystal? Haha!" Alex tertawa sinis.

"Tanyakan saja pada kerabatmu yang tadi hampir menodai adik kesayanganmu" Desis Iqbaal. (Namakamu) memeras lengan Iqbaal dan menggeleng.

"Iqbaal, jangan katakan sekarang" Lirih gadis itu. Iqbaal menggelemg.

"Menodai?!" Ulang Alex. Iqbaal mengangguk. Gadismitu menunduk etakutan dan meremas tangan Iqbaal.

"Louise? Hampir menodaimu?" Lirih Louise pada (Namakamu). (Namakamu) menunduk ketakutan.

"Jawab aku, sayang" Lirih Alex. Perlahan (Namakamu) mendongak dan menatap Alex yang berdiri diambang pintu. (Namakamu) mengangguk kecil.

"Kesini" Alex memanggil (Namakamu) dan mengulurkan tangannya. (Namakamu) menatap Alex dan menggeleng.

"Nah, kalau bisa kau harus menghukum si sialan itu" Sahut Iqbaal. Alex menajamkan pandangannya pada Iqbaal.

"Memangnya aku siapamu bisa kau suruh suruh?!" Ujar Alex sambil menajamkan matanya, Iqbaal menyipitkan matanya tajam pada Alex. Hingga kini mereka persis seperti kakal adik yang sedang bersaing.

"Dan aku jauh lebih menyetujui Louise pada adikku daripada adikku padamu" Desis Alex memanas manasi Iqbaal. Iqbaal mengepalkan tangannya dan mengatur nafasnya.

"Kak Alex" Peringat (Namakamu). Alex menatap (Namakamu) dan kembali mengulurkan tangannya.

"Kemari sayang" Lirih Alex. (Namakamu) menatap Iqbaal. Iqbaal menatap (Namakamu) kembali. Gadis itu mengangguk dan bangkit mengambil kimono tidurnya di lemari dan memakaknya ditubuh mungilnya dan mengikat punggungnya dengan ikatan tali. Hingga gadis itu menggeleng lirih. Gadis itu berjalan ke arah Louise. Louise langsung menarik pinggang (Namakamu) dan mencium kening sang adik.

"Mama mau kemana?" Ujar Kingston. Alex menoleh ke arah Kingston.

"Kakek Afon ingin berbicara dengan mama mu" Alex merangkul gadis itu dan mencium pipi (Namakamu). Perasaan gelenyar aneh meraung raung dalam diri Iqbaal. Padahal (Namakamu) hanya adik Alex, tetapi kenapa ia bisa cemburu?.

Prince Obsession || IDR✔ 18++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang