Avengers With You

Part 10 : The Avengers

*Note : (y/n) = your name

*Note : cerita mengambil sudut dari versi film sebenarnya ya. Banyak adegan yang sama persis, jadi yang sudah menonton seri film The Avengers akan langsung paham. Bagi yang belum harap dipahami sendiri ya. Adanya adegan tambahan itu karena imajinasi dari author sendiri ya.

So guys...

Happy reading semua🌻
Selamat berimajinasi ria🌻

.
.
.
.
.

70 tahun kemudian...

Aku mengerjapkan mata secara perlahan dan hal pertama yang kulihat adalah langit-langit kamar dengan kipas yang berputar di tengahnya. Perlahan aku bangun dan melihat sekelilingku berada di kamar dengan nuansa lama, seperti pernah merasakan hal ini sebelumnya.

"Dimana ini?"

Tiba-tiba saja kepalaku terasa sangat sakit membuatku memeganginya. "Ugh kenapa bisa tiba-tiba sakit?!"

"Selamat pagi atau harus kukatakan selamat sore" ucap seorang perempuan yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan.

Aku melihat perempuan tersebut dengan seksama. "Dimana aku?" tanyaku masih merasakan sakit kepala

"Kau ada di ruang penyembuhan di kota New York" jawab perempuan tersebut membuatku menyadari suatu hal.

"Jangan bilang..." pikirku dengan mata yang melebar

"Ada masalah?" Tanya perempuan tersebut dengan ramah

Aku melihat sekeliling ruangan dan tidak menemukan yang kucari. "Dimana Steve Rogers?" tanyaku kembali

"Kapten Steve Rogers berada di ruangan penyembuhan lainnya"

"Tunjukkan aku ruangannya" ucapku langsung berdiri dengan perlahan sakit kepalaku mulai menghilang.

"Maaf nyonya, kau harus menjalankan prosedur kesehatan terlebih dahulu" ucap perempuan tersebut dengan sikap siaga

"Aku merasa sehat bugar, tunjukkan saja dimana ia berada dan lagi siapa kau?"

"Aku bertugas mengawasi kesehatanmu nyonya"

"Bohong. Kenapa sekarang bersikap waspada padaku? Terus permainan itu..."

Aku menunjuk radio yang terus menyala sedari tadi sedang menyiarkan berita pelaksanaan permainan olahraga yang terletak di atas meja. "Berlangsung pada bulan Mei 1941, aku mengetahuinya karena Steve menceritakannya padaku betapa antusiasnya dia bisa mendapatkan tiket nonton di bangku paling depan sehingga bisa menonton olahraga tersebut bersama dengan teman dekatnya"

Setelah mengatakannya perempuan tersebut terdiam dan terlihat sangat terkejut.

"Sekarang akan kutanyakan lagi dimana Steve Rogers?"

Seketika aku melihat tangan perempuan tersebut ingin menekan suatu alat di tangannya. "Sebaiknya kau jangan menekan itu, aku tidak bakal menyakitimu" ucapku melihat perempuan tersebut terbelalak lebar mendengarku mengetahui rencananya.

Setelahnya perempuan itu mengizinkanku keluar dari ruangan dan melihat sekelilingku dipenuhi dinding berwarna biru.

"Semua agen kode 13! Ku ulangi semua agen kode 13!"

Tiba-tiba saja terdengar suara perempuan yang berbicara di walkie talkienya dan seketika aku melihat beberapa orang berlari mendekatiku membuatku berlari cepat menghindar dari kejaran mereka. Aku teru berlari sampai keluar dari salah satu gedung dan tak sadar sudah berada di jalanan dengan dipenuhi mobil yang langsung menghalangiku.