Part 19

1.5K 228 27
                                    

"Sandwich-nya lumayan dan kasurnya agak berkarat"

"Menurutku sandwich-nya sudah enak dan aku masih lapar"

"Kau sudah memakannya 2 dan masih lapar? Perutmu sebenarnya terbuat dari apa?" tanya Stark yang menatap heran padaku

"Hei, aku cuman makan sandwich! Bukannya makan nasi! Wajar aku masih lapar!" seruku melihat Stark memberhentikan mobil

"Dari tadi kalian bertengkar terus, kupikir kalian pacaran"

"Ha? Pacaran?!" 

Aku dan Stark spontak berteriak bersamaan mendengar ucapan Harley yang sedang duduk di bangku belakang kami.

"Siapa yang bilang kami pacaran?" tanya Stark menyerngitkan dahinya

"Apa kau lupa aku pernah bilang tidak mau buat marah kekasihnya?" Aku juga ikut bertanya pada Harley

"Kami tidak terlihat seperti sepasang kekasih"

"Yup itu benar. Kami itu cuman terlihat seperti.... "

"Seperti..." 

"Co-workers"

Aku memilih kata yang menurutku tepat dan mengakhiri kegugupan kami dengan tersenyum lebar padanya.

"Terserah" ucap Harley yang keluar terlebih dahulu dari mobil

"Kau membuat kita terlihat bodoh di depan anak-anak" cibirku yang langsung keluar dari mobil juga

Stark yang melihatku hanya menggeleng pasrah dan ikut keluar dari mobil. Kini kami bergegas menuju lokasi tujuan sebenarnya di kota Tennessee, dimana untuk mencari kebenaran mengenai bom bunuh diri yang mencapai suhu panas 3000 derajat. Suhu panas yang sama persis seperti kasus penyerangan Mandarin saat ini.

"By the way, saat kau bilang adikmu punya jam tangan, kuharap sesuatu yang lebih dari ini" ucap Stark melihat jam tangannya yang bergambar Dora

"Sangat cocok untukmu" ledekku mengulas senyum menandakan mengejek-nya. "Kau sudah mendapatkan tanda tangan dari Dora?"

"Kurasa ia harus meminta izin pada boots dulu"

"Yah yah teruskan ejekan kalian itu"

"Ekhem maaf" 

Aku dan Harley langsung berhenti tertawa begitu melihat Stark yang menjadi kesal dan berjalan meninggalkan kami.

"Lagipula umurnya itu 6 tahun dan itu pun edisi terbatas" ucap Harley berjalan menyusul Stark

"Kau memberikan barang yang bagus" tanggapku berjalan di sebelah Stark

"Kapan kita bisa bicara soal New York?" tanya Harley

"Mungkin tak akan pernah. Sudahlah"

"Aku bisa menceritakannya" tanggapku cepat

"Tidak perlu. Hentikan" Stark langsung menoleh padaku begitu mendengar ucapanku

"Kenapa? Itu cerita yang menarik" ucapku balas menatapnya

"Bagaimana dengan para Avengers? Kalian bisa bicara dengan mereka?"

Harley kembali bertanya mengenai peperangan yang telah kami lakukan sebelumnya saat melawan para pasukan luar angkasa.

"Entahlah, nanti"

"Tentu saja bisa, kau ingin berbicara dengan mereka?"

"Hei nak jangan ganggu aku, berhenti bertanya dan kau... diam saja"

Mendengar Stark mengucapkannya dengan tegas membuat kami berdua menjadi diam dan saling melirik satu sama lain. Begitu kami sampai di lokasi, Stark pun melihat sekelilingnya dengan tatapan penuh selidik.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang