Credit Scene 2

1.4K 227 107
                                    

*Full kencan~*

*Warning : baper*

"Kau bisa! Kau pasti bisa! Semangat, (Y/N)!!"

"Semangat (Y/N)! Kau pasti bisa!!"

"💢"

"Semangat!"

"Semangat!"

"💢"

"Semangat!"

"Kekuatanmu pasti akan keluar!"

"💢💢"

"Semangat!"

"Semang- "

"BERISIK MONYET!!"

BUGH!

"Aduh... duh..."

"Bisa diam gak?! Berisik kali kau!"

"Hh... Dia sudah bisa meninjuku." rintih Grim Reaper merasakan sakit di wajahnya.

Akibat suara Grim Reaper yang lumayan mengganggu jiwa dan raga, membuat (Y/N) tidak tahan lagi dan langsung meninju makhluk itu dengan sangat keras.

"Seharusnya kau tidak memukulku. Ini sangat sakit." protes Grim Reaper yang kembali terbang melayang.

"Itu karena kau ribut!" bentak (Y/N) berusaha meredam amarahnya.

"Kan aku cuman semangatin. Masa makhluk baik hati dan tidak sombong ini dipukul? Teganya kau..."

"Kau ingin rahangmu itu lepas?"

Bukannya berusaha bikin amarah (Y/N) meredam, makhluk minus akhlak itu semakin membuat amarah (Y/N) mendidih.

"Bercanda. Serius amat." ucap Grim Reaper merasa tak bersalah sama sekali.

"Hh!! Sabar! Sabar gusti!!"

(Y/N) mengelus dadanya beberapa kali berusaha menahan kesabarannya saat ini.

"Aku sengaja melakukannya supaya kau bisa tetap tenang."

"Mana bisa aku tenang kalau kau ribut gitu kayak cheerleaders. Cari tim basket sono yang punya ketua tampan!" ketus (Y/N) yang sangat geram dengan tingkah makhluknya.

"Kalau cari nanti mereka takut."

"Hhh... hanya bisa tolong diam? Kau sendiri yang bilang aku harus menenangkan diri agar bisa menggunakan kekuatan angin itu."

(Y/N) kembali mengingat latihan yang dilakukannya bersama Wanda. Yah memiliki kekuatan yang cukup besar diantara para Avengers, mereka berdua melakukan pelatihan khusus guna mengendalikan kekuatan yang mereka miliki.

"Mau sampai kapan kau berlindung terus, (Y/N)? Perisaimu itu cukup merepotkan."

"Kekuatanmu itu juga merepotkan, Wanda."

Terus menerus diserang dengan kekuatan magis Wanda, (Y/N) berusaha melindungi dirinya menggunakan barrier-nya dan menangis serangan Wanda yang terus datang padanya.

"Kau gak bisa mengalahkan lawanmu, kalau begitu terus." ucap Wanda menghentikan serangannya.

Mendengar ucapan Wanda, membuat (Y/N) menghilangkan perisainya tersebut.

"Kalah? Tarik ucapanmu itu. Siapa yang lebih berpengalaman disini?"

Sesaat Wanda menyerngit mendapati (Y/N) tidak berekspresi sama sekali. Lalu, seketika angin di sekelilingnya bertiup kencang. Merasakan hembusan angin yang menerpanya, Wanda pun menatap temannya. Saat itu juga ia melihat angin berputar mengelilingi tubuh (Y/N) dan membuat Wanda menatapnya waspada.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang