"Hello, Mr. Barnes. Aku dikirim oleh PBB untuk mengevaluasimu. Kau keberatan jika aku duduk?"
Kini semua perhatian dalam ruangan tertuju pada rekaman yang menampilkan seorang dokter psikiater mulai melakukan interogasi terhadap Bucky.
"Nama pertamamu James? Aku disini bukan untuk menghakimimu. Aku hanya ingin mengajukan beberapa pertanyaan. Kau tahu, kau dimana James?"
Suasana semakin tegang mendengar psikiater itu mengajukan pertanyaan dan pihak pemerintah berharap mendapatkan jawaban dari Bucky. Semuanya tampak fokus melihat rekaman tersebut. Namun, tidak bagi wanita kecil yang tak melepas pandangannya sedikit pun pada rekaman interogasi yang berada di luar ruangannya.
Tatapannya semakin menatap tajam pada dokter psikiater itu yang tengah memberikan pertanyaan pada Bucky. Semakin suara psikiater itu mengajukan pertanyaan, semakin aura kemarahannya keluar dan tanpa sadar sudah menekan orang-orang di sekelilingnya.
"Perasaan cemas, marah apa ini?" Sam yang berada di dekat wanita kecil itu tentu merasakannya sangat jelas. "Guys, kok panas ya? Kalian merasakannya?"
Steve menoleh ke belakang menatap Sam yang mengeluh dengan panas yang tiba-tiba terasa di dekat mereka. Steve juga mendapati di sekelilingnya mulai merasakan kepanasan dan terlihat sebagian dari mereka berusaha mengatur nafas mereka yang sudah terasa sesak.
"(Y/N)."
(Y/N) langsung menoleh begitu dirinya menepuk pundak wanita kecil itu.
"Tenanglah. Kau membuat yang lainnya kesulitan."
(Y/N) melihat sekelilingnya dan benar saja para petugas keamanan sudah bercucuran keringat akibat suhu panas yang dikeluarkannya. Melihat hal itu, (Y/N) meredam amarahnya dan mereka pun mulai terasa tenang kembali.
"Kenapa kau semarah ini?"
Setelah bertemu dengan masing-masing teman dekatnya, kini mereka berkumpul kembali dalam satu ruangan dan sepasang Avengers itu tengah berdiri bersampingan.
"Aku gak suka dengan psikiater itu." jawab (Y/N) melirik tajam pada layar rekaman yang berada di luar ruangan.
"Mereka hanya mengajukan pertanyaan dan Bucky akan dibawa ke pusat psikologi Amerika." ujar Steve menenangkan wanita kecilnya.
"Aku tak bisa membantumu, jika kau tak bicara denganku, James."
"Aku tak tahan, kita harus pergi."
Baru membalikkan badan, Steve dengan cepat menahan (Y/N) yang berniat mengacaukan sesi interogasi Bucky. Merasakan lengannya ditahan, (Y/N) menoleh menatap Kaptennya.
"Kalau kita gak pergi sekarang, semuanya akan terlambat dan jadi kacau." ucap (Y/N) berharap Steve melepaskannya.
"Justru kita yang akan mengacau. Skenario terburuknya, mereka malah menahan Bucky."
(Y/N) menghela nafas berniat mengubah jalan cerita mereka, selalu ada saja yang menghalangi.
"Sudah kubilang bukan Bucky pelakunya."
"Tanda terima untuk barangmu."
Seketika terdengar suara Sharon dan mereka melihat Sharon memberikan bukti barang mereka yang disimpan.
"Kostum burung? Ayolah." ucap Sam tak menyangka mereka memberikan nama yang aneh dengan barangnya.
"Bukan aku yang menulisnya." balas Sharon dengan jujur.
Begitu menatap Steve dan (Y/N), pandangannya langsung tertuju pada tangan pria itu yang masih menggenggam erat lengan (Y/N). Sharon hanya bisa menghela nafas panjang dan menatap waspada di sekelilingnya. Ia pun langsung menekan alat yang mengganti layar monitor dan memperlihatkan interogasi Bucky.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
FanficApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...