Part 68

1K 209 33
                                    

"Kau bisa membacanya (Y/N)?"

Stephen yang mengetahui ekspresi Wong dan berpikiran sama, ia pun langsung menanyakannya.

"Bisa. Dimensi kegelapan, kehidupan abadi, menguasai waktu. Ada mantra untuk hidup abadi. Kurasa itu ada di halaman yang dicuri."

Wong tak bisa berkata apapun dan terus memberikan tatapan lekatnya, yang membuat Stephen dan (Y/N) saling berpandangan.

"Kau bisa membaca mantra ini? Darimana kau mempelajarinya?"

"Kenapa emangnya? Lagian ini mudah dibaca dan aku baru pertama kali melihat huruf-huruf itu." jawab (Y/N) dengan sangat jujur.

"Baru pertama kali?" tanya Wong kembali dengan menunjukkan isi kitab Cagliostro.

"Iya. Aku bisa membaca semuanya kalau kau mau."

(Y/N) yang mau kembali mengambil kitab tersebut dari tangan Wong, Penjaga Perpustakaan itu langsung menutup kitab tersebut dan menjauhkannya dari hadapan (Y/N).

"Hm... Bagaimana jika aku telat mengembalikannya?"

Melihat suasana yang hening seketika, Stephen melontarkan candaan untuk mencairkan suasana.

"Mungkin aku harus bayar dendanya? Atau mungkin... "

Wong tidak menanggapi candaan Stephen dan memberikan buku lainnya untuk dibaca.

"Kau tahu , biasanya orang menganggap aku lucu."

"Tak berhasil padamu ya?"

"Orang mana yang menganggap kau lucu?"

Mendengar pertanyaan dari kedua orang di hadapannya, hanya bisa membuat Stephen menerima kenyataan.

"Baiklah. Senang bicara denganmu. Terima kasih untuk kitab-kitabmu, cerita mengerikan, dan ancaman untuk hidupku."

.
.
.

Di tempat lain, lembaran dari kitab Cagliostro yang berhasil dicuri oleh Kaecilius bersama sekutunya yaitu, Zelot. Mereka pun memulai ritual terlarang dari di dalam kitab Cagliostro. Kaecilius yang sudah mengetahui cara melakukan ritual terlarang itu, ia pun menggunakan sihirnya dan menguraikan mantra hingga membentuk pola sebagai tanda ia dan sekutunya telah menyerahkan dirinya pada Dimensi Kegelapan.

"Kini kita menerima kuasa untuk menghancurkan yang mengkhianati kita... orang yang mengkhianati dunia."

Setelah membentuk pola ritual, mereka pun bersama-sama merapalkan mantra dan berhasil mendapatkan kekuatan tak tertandingi. Kekuatan itu yang membuat mereka bisa lebih unggul pada Dimensi Cermin.

Tidak hanya berhasil mendapatkan kekuatan baru, mereka pun juga membawa penguasa Dimensi Kegelapan "Dormammu" ke Bumi untuk menyerang tempat suci. Proses ritual yang mereka jalani perlahan mengubah kulit di sekitar mata. Ritual itu membuat kulit di sekitar mata mereka menjadi ungu tua dengan bergaris perak dan pecah-pecah di sekelilingnya.

.
.
.

Kembali ke kuil Kamar - Taj, kini Stephen dan (Y/N) bersama dengan murid Ancient One lainnya tengah melakukan latihan ilmu bela diri yang dibimbing oleh Master Mordo dan Master Wong. Setelah melakukan ilmu bela diri, para murid pun menggunakan sihir untuk menciptakan pola yang telah diajarkan. Namun, diantara seluruh murid, hanya Stephen yang tidak berhasil mengeluarkan sihir dari tangannya.

Stephen yang kesusahan langsung melirik (Y/N) disampingnya. Wanita kecil itu berhasil mengeluarkan pola sihir sama seperti lainnya dan juga malah membentuk pola sihir yang berbeda.

"Lihat!" ucap (Y/N) memutar-mutar kedua tangannya dengan tersenyum sumringah.

Mordo dan Wong memberikan pandangan lekat melihat (Y/N) terus membentuk pola-pola sihir yang berbeda dari murid lainnya.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang