Part 27

1.2K 194 41
                                    

"Kau memanggilku karena urusan darurat, ada apa?"

Raja Asgard, yaitu Dewa Odin memasuki ruangan Bifrost bersama dengan pengawal setia-nya. Ia langsung mendatangani Heimdall, sang penjaga Bifrost setelah mendengar adanya urusan darurat sehingga berhasil membuat Odin keluar dari istana dan datang menemuinya.

"Pengkhianatan, Tuanku" jawab Heimdall

"Who's?"

"I am"

Seketika Heimdall menarik pedang di dekatnya dan langsung mengarahkannya pada Odin. Pengawal setia Odin yang terkejut akan hal tersebut langsung mengeluarkan senjata mereka untuk melindungi Raja. Begitu juga dengan Odin yang hanya bisa terdiam melihat Heimdall yang mengkhianati dirinya.

"Rajaku!" teriak Einherjar berlari mendekati Odin yang langsung menoleh menatapnya. "Manusia itu dibawa pergi" ucap Einherjar menyampaikan berita buruk

Odin langsung menatap Heimdall dengan lekat dan mulai memahami apa yang sebenarnya terjadi.

"Thor... Hentikan Thor dengan segala cara"

Pasukan Einherjar pun berlari pergi melaksanakan perintah Rajanya yang tak menyangka anaknya sendiri melakukan tindakan di luar perkiraannya.

.
.
.

"Tentu saja aku gak bakal setuju, dasar bodoh!"

"Ayolah. Kita bisa hidup bahagia bersama. Kita sekarang bisa kabur ke suatu tempat dimana orang lain gak akan bisa menemukan kita"

"Kau gila. Aku tidak mau"

"(y/n) dengarkan aku. Apa yang aku katakan bisa menjadi kebahagiaan untuk kita, pikirkan itu"

"Apa yang kau katakan bisa membawa penyesalan untuk kita, pikirkan itu" tolakku mengulangi ucapannya. "Tenyata ia juga ingin kabur" batinku baru menyadari rencana tersembunyinya

"Apa yang harus disesalkan? Kita bisa hidup bahagia" ucap Loki masih tidak mau mengalah

"Tidak ada yang hidup bahagia jika lari dari tanggung jawab" balas-ku membuat Loki terdiam. "Apa yang dipikirkan Thor sampai mengira aku bisa memahami saudara adopsinya ini?! Aku tidak bisa memahaminya sama sekali!" gumam-ku menjadi sakit kepala berdebat dengannya

"Diantara semua dewa yang ada... Kau dewa yang sangat sulit dipahami dan sangat keras kepala. Baiklah aku tidak perlu bantuan-mu. Aku bisa membantu Thor sendirian"

Jujur diri ini sudah begitu lelah berdebat dengannya dan menghadapi sifat keras kepalanya yang tidak mau melunak sedikit pun. Begitu aku mengucapkannya, aku pun beranjak pergi meninggalkan ekspresinya yang termangu melihat tindakan-ku.

"Tunggu!"

Loki pun berteriak yang membuatku langsung berhenti dan berbalik memandanginya dengan malas.

"Aku akan membantu"

"Cepat sekali ia berubah pikiran" batinku melihatnya berjalan mendekat

"Aku punya 1 permintaan"

"Permintaan?" tanyaku dengan alis terangkat

"Bisakah kau memperlihatkanku kematiannya?"

.
.
.

"Mereka sudah datang?"

"Belum"

"Kenapa mereka lama sekali? Pasukan Raja sebentar lagi akan datang" ucap Sif menatap waspada

"Kenapa kamu meminta (y/n) melakukannya?" tanya Jane yang sedang berdiri di sebelah Thor

"Aku yakin ia bisa membujuk Loki" jawab Thor ikut menatap waspada sekelilingnya

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang