"Eh bukannya seharusnya Pak Charles yang datang? Ia kan guru Spanyol kita."
"Dimana Pak Charles? Apa beliau tidak bisa datang hari ini, makanya meminta guru lain mengawasi kita ujian?"
"Tidak masalah mau guru siapapun yang datang mengawasi ujian, tapi kalau gak belajar percuma mengerjakan ujian."
"Tidak perlu meributkan hal yang begituan. Seharusnya yang kalian pikirkan emangnya ia paham dengan bahasa Spanyol? Seingatku tidak ada berita yang mengatakan (Y/N) bisa menguasai bahasa asing."
"Justru karena tidak ada beritanya, mana tau aja ia bisa?"
"Justru karena tidak ada beritanya, besar kemungkinan (Y/N) gak bisa menguasai bahasa asing."
"Berarti ujian kali ini kita bisa saling mencotek kan? Ma'am (Y/N) itu guru baru, kebanyakan jalan hidupnya menjadi agen pemerintah. Tentu ia gak bakal mengetahui cara guru mengawasi ujian kan?"
"Benarkah? Hhh... Syukurlah aku bisa tenang. Aku belum sempat belajar sama sekali dan mohon bantuan ya teman-teman."
"Jangan khawatir aku sudah buat banyak contekan dan (Y/N) tentu saja tidak bakal melihat kita, karena ia sok-sokan jadi guru."
"Aku penasaran kenapa orang sepertinya ingin jadi guru? Apa ia kurang puas dengan kehidupannya yang jadi Avengers? Dasar wanita maruk."
"Ck! Meski kemungkinan (Y/N) tidak bisa menguasai bahasa Spanyol, seharusnya mereka menunjukkan sikap sopan! Tentu saja ia tahu bagaimana caranya mengawasi ujian!"
Ned mengepal tangan dengan erat berusaha menahan amarahnya yang meledak, mendengar cacian dari teman-teman kelasnya. Alasan kini seisi kelas sibuk saling berbisik satu sama lain, sebab pengawas ujian yang seharusnya guru mereka ternyata digantikan oleh (Y/N) yang berjalan masuk ke kelas mereka.
Saat sudah di depan meja guru, perhatian para murid tidak terlepas dari (Y/N) yang sibuk merapikan lembaran soal yang akan dikerjakan. Sementara (Y/N) sendiri, berusaha setenang mungkin mendengar penilaian buruk dari para murid. Melihat para murid masih terus bersuara dan tidak yang mau berhenti, (Y/N) berjalan ke tengah kelas dan menatap para murid yang tidak mempedulikan kehadirannya.
Tidak ada perubahan yang terjadi, namun beberapa detik kemudian beberapa murid yang asyik bergosip mulai melayang ke atas satu persatu. Fenomena aneh yang terjadi membuat murid-murid yang melayang menjadi panik hebat dan sebagian murid yang masih duduk membeliak lebar dengan teman mereka yang melayang dengan sendirinya.
"A-Apa ini?! Apa ini?!"
"Hiyaa!! Turunkan aku! Turunkan aku!"
"Woah kenapa mereka melayang ke atas, sementara kita tidak?"
Ned tak bisa menutup mulutnya yang sudah terbuka lebar begitu melihat fenomena aneh yang terjadi di hadapannya. Menyadari penyebab teman-temannya seperti itu, Ned mengalihkan pandangan dan mendapati (Y/N) mengangkat tangannya.
"Apa (Y/N) yang melakukannya?" tanya Ned yang semakin terkagum.
"Guru sudah masuk, kalian tidak berhenti bicara. Seperti ini sopan santun yang dimiliki remaja zaman sekarang? Sangat menyedihkan."
Seluruh murid serempak menatap (Y/N) dan saat itu juga mereka mengetahui alasan di balik fenomena aneh yang saat ini sedang terjadi.
"Ka-Kau yang melakukan ini?! Cepat turunkan kami!!" pekik salah satu murid laki-laki yang ikut melayang ke atas.
"Akan kuberitahu perbuatanmu pada Kepala Sekolah dan kau dipecat!" pekik murid perempuan yang memakai dress mini.
"Gak perlu repot-repot, gadis manja. Sebentar lagi kontrakku juga akan selesai." ungkap (Y/N) tetap berbicara santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
Fiksi PenggemarApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...