Part 18

1.6K 240 26
                                    

"Dengar aku harus sendirian denganmu, tapi bukan disini. Ini sangat mendesak"

"Biasanya aku mau begitu tapi, aku terikat komitmen... "

"Tony ada tamu?"

"Dengannya"

Melihat Pepper Potts melempar tas-nya ke lantai dasar, membuat Stark berhenti dan keluar dari armor suit-nya, di saat mengetahui tamu yang datang bukan bertujuan menyerangnya.

"Ya... Ini Maya Hansen. Temanku dulu, ahli tanaman" jawab Stark memperkenalkan tamu yang pernah dikenalnya saat dahulu

Maya Hansen mendengar Stark masih mengenalnya langsung tersenyum lebar, meski sudah lama mereka tidak bertemu.

"Jangan bilang ada anak umur 12 tahun yang menungguku di mobil" bisik Stark pada Maya

"13 tahun. Tidak, sekarang ini aku butuh bantuan-mu" ucap Maya meminta pertolongan

"Untuk apa? Kenapa harus sekarang?"

Stark langsung menatap heran menlihat Maya yang mendadak muncul di hadapannya, setelah lama tidak bertemu dan sekarang tiba-tiba saja datang meminta pertolongan padanya.

"Karena, ku baca koran dan jujur umurmu tidak akan bertahan seminggu"

"Aku akan baik-baik saja" balas cepat Stark dengan berpikiran positif

"Maaf"

"Terbaringnya Happy di rumah sakit, kupikir tidak akan ada tamu"

Melihat Pepper berjalan mendekat, membuat keduanya menyudahi percakapan kecil mereka tersebut.

"Mantan pacar" ucap Pepper yang langsung menebak dengan cepat

"Tidak juga" balas Stark menatap Pepper yang tersenyum berdiri di sebelahnya

"Ah iya tidak juga. Dulu hanya semalam" imbuh Maya sambil mendengikkan kedua bahu-nya

Pepper mengangguk mengerti dengan ucapan Maya. "Itu caramu melakukannya kan?"

"Itu malam yang indah" ucap Stark menatap Maya

"Yah kau bisa selamat dari rasa sakit"

"What?!"

Stark menoleh terkejut mendengar ucapan Pepper yang terdengar ambigu dan menyerngitkan alis padanya.

"Percayalah dan kita akan keluar kota"

"Kita sudah membahas ini dan tidak!" balas Stark dengan tegas

"Yup! Segera dan harus!" Pepper dengan tegas juga menyakinkan pendapatnya

"Ide bagus, ayo!" celetuk Maya yang setuju dengan ucapan Pepper

"Maafkan aku itu ide yang buruk dan jangan menyentuh tas-nya"

Stark dengan tegas tetap tidak ingin segera pergi dari rumah-nya dan menolak semua ajakan Pepper, meskipun kekasihnya tersebut berulang kali meminta padanya.

.
.
.

"Bagaimana rasanya memiliki tuan seperti dia?"

Aku mencoba membayangkan bagaimana Jarvis bisa bertahan dengan sikap tuannya tersebut dan selalu menuruti perintah-nya dengan baik.

"Aku menuruti semua perintah-nya. Bisa dikatakan terkadang egois" jawab Jarvis

"Kau benar" tanggapku menganggukkan kepala

"Kenapa agen (y/n) tidak naik ke atas menemui mereka?"

"Aku malas melakukannya" jawabku melompat dari tumpukan kotak besi setelah melihat rekaman Jarvis menampilkan perdebatan kecil antara mantan 'one night stand' dengan sang kekasih yang sekarang. 

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang