"What the... " Ned tak bisa berkata apa-apa lagi.
"Apa yang terjadi disini?"
Peter benar-benar mematung dan jantungnya berdetak kencang melihat kondisi rumah (Y/N) hancur berantakan. Apa yang dilihatnya saat ini tidak sesuai dengan harapannya.
Merasakan detak jantungnya semakin berpacu cepat, Peter langsung berlari melewati garis polisi yang terpasang di sepanjang perkarangan rumah (Y/N). Peter tidak mempedulikan teriakan Ned yang memanggilnya dan menatap seluruh bagian rumah (Y/N).
Peter menyipit tajam melihat retakan panjang yang menghiasi rumah tersebut. Retakan panjang itu terasa familiar baginya. Tidak hanya retakan panjang, banyak bagian rumah yang hancur berantakan seperti bekas perkelahian. Peter bisa melihat dengan jelas beberapa lubang yang menghiasi dinding rumah (Y/N).
Selain lubang yang berada di dinding rumah dan menghancurkan jendela depan, terdapat beberapa bagian dinding lainnya yang hangus terbakar. Peter mengedarkan pandangan di sekelilingnya dan menatap miris melihat halaman rumah (Y/N) telah rusak parah dengan beberapa tanaman yang berserakan.
"Peter! Apa yang kau lakukan?! Kau tidak lihat ada batas garis polisi?!" teriak Ned yang sudah berada di sebelah Peter.
"Kau juga melewatinya, Ned." ucap Peter memandang lekat atap rumah yang sebagian telah rusak parah.
"Ah ta-tapi, kita tak boleh masuk ke dalam." Ned mencoba mencari pembelaan pada dirinya sendiri.
"Apa mereka mendatangi rumah (Y/N)?" gumam Peter mencoba menerka pelaku yang telah merusak rumah (Y/N).
"Mereka? Siapa yang kau- "
"Siapa kalian? Apa yang kalian berdua lakukan disini?"
Peter dengan Ned serempak menoleh ke belakang dan keduanya membeliak lebar melihat seorang pria yang saat ini berjalan menghampiri mereka. Terlebih Ned yang tanpa sadar mulutnya telah ternganga lebar bisa bertemu langsung dengan sosok Captain America sebagai prajurit super pertama.
"Pe-Peter, apa aku sedang bermimpi?" bisik Ned sambil terus menyikut lengan Peter.
"Hust! Diamlah! Ia belum tahu tentangku." Peter meminta Ned untuk tidak bertindak mencurigakan.
"Ia belum tahu kau Spiderman?!"
"Tentu saja! Diamlah!" desak Peter menatap geram pada Ned yang tidak mau diam.
"Siapa kalian? Ada urusan apa datang kesini?" tanya Steve yang sudah berdiri di depan 2 pemuda yang menatapnya dengan gugup.
"Hmm ka-kami mau menemui (Y/N)." jawab Peter yang mencari alasan untuk menemui (Y/N) dan tidak menyangka akan bertemu kembali dengan seorang Steve Rogers.
Steve menyerngitkan dahinya pada 2 pemuda yang mendatangi rumah mereka dengan maksud ingin menemui kekasihnya.
"Boleh saya tahu kenapa kalian ingin bertemu dengan (Y/N)?" tanya Steve memastikan 2 pemuda di hadapannya tidak membuat masalah.
"Ee itu... Kami anak muridnya. (Y/N) mengajar di sekolah kami. Jadi, guru sementara... Begitu." jawab Peter yang merasa kesal dengan diri sendiri tidak bisa berhenti gugup.
Lalu, seketika pandangan Peter tertuju pada tubuh Steve. Ia terpaku sesaat melihat beberapa luka lebam dan luka sayatan yang menghiasi kedua lengan Steve. Saat itu juga Peter baru menyadari penampilan Steve terlihat kacau dengan baju yang cukup kotor.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Apa Tuan Rogers terlibat dengan hancurnya rumah (Y/N)?" batin Peter yang belum mengetahui kejadiannya sama sekali.
"Jadi, kalian murid Sekolah Midtown itu? Kenapa kalian jauh-jauh dari Queens datang kesini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
FanfictionApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...