Credit Scene 1

1.4K 233 47
                                    

"Kak, kau meninggalkanku?"

"Tidak. Bukan begitu."

"Kau benar-benar anak yang tahu diuntung dan meninggalkan kami berdua."

"Aku gak akan meninggalkan kalian. Tolong, dengarkan- "

"Siapapun orang disekelilingmu akan meninggalkanmu. Karena, kau wanita yang jahat."

"Aku gak jahat!"

"Lalu, kenapa mereka menatapmu seperti itu?"

"Siapa... Steve? Thor? Teman-teman?"

"Terima saja nasibmu ini."

"Siapa kau- Argh! Argh!"

"Aku terus menunggumu."

"Hahh!! Hhh!! Hhh... hhh... Kenapa mimpi itu lagi?"

Mendapatkan mimpi buruk kembali, (Y/N) terbangun dari tidurnya dan merasakan tubuhnya yang sudah peluh keringat. Padahal kamarnya sudah dingin dengan AC yang dipasang.

(Y/N) bingung dengan dirinya, setelah kejadi Wanda hampir berhasil memanipulasi pikirannya, ia selalu mendapatkan mimpi sampai setiap harinya. Mimpi buruk yang terus terulang sampai membuatnya tidak bisa tidur nyenyak.

"Astaga kenapa mimpi itu lagi?"

(Y/N) menghela frustasi mengingat mimpi buruknya yang sangat jelas dan tidak menemukan akhir dari mimpinya itu. Sambil menetralkan jantungnya yang berdetak kencang, ia pun keluar dari kamarnya untuk menghilangkan dahaga yang muncul tiba-tiba.

Namun, baru saja ia ingin meneguk air minumnya. Tiba-tiba saja bel apartemennya berbunyi dan membuatnya menyerngit bingung dengan kedatangan tamunya yang pagi buta.

"Hh... Palingan Sam. Siapa lagi kalau bukan ia coba?"

Mengetahui tamu yang datang, membuatnya bergegas keluar untuk membuka pintu.

"Apa ia kesini karena disuruh Steve- "

"Yo!"

Air yang berada di dalam mulutnya langsung disemburnya kuat, begitu melihat tamu yang tak disangka olehnya.

"Uh kau tak apa?"

"Ka-kalian?! Kenapa kesini?!"

"Apa kau melupakan sesuatu?"

Melihat tamu yang tak disangkanya, membuatnya sampai tak berkedip dan mengelap mulutnya yang basah. Bagaimana tidak, si kembar Maximoff ternyata datang ke apartemennya dan mereka melihat penampilannya yang masih baru bangun tidur.

"Aku lupa apa?" tanyanya menatap Wanda dan Pietro berdiri di depan apartemennya.

"Sepertinya kau baru bangun tidur. Kau tahu jam berapa sekarang?"

"Tahu lah, masih jam 6."

Begitu ia melihat jam dindingnya, saat itu juga ia baru menyadarinya.

"Kau tak sadar jam mu rusak." ucap Wanda yang ikut melihat jam dinding (Y/N).

"Hehe jam berapa sekarang?" (Y/N) menyengir lebar mengingat kesalahannya.

"Aku lupa pakai jam. Pietro."

Wanda tak mendapatkan respon dari saudaranya dan begitu menoleh, ia mendapati Pietro tak melepaskan pandangannya sedikit pun. Mengetahui arah pandangan saudaranya, Wanda berdehem keras dan menyikut lengan Pietro. Pietro pun langsung tersentak sadar dan menatap saudarinya sudah tersenyum lebar.

"Ah, maaf jam 8." ucap Pietro terlihat gugup.

"Sampai segitunya tak berkedip. " ucap Wanda memberikan tatapan sinis pada saudaranya itu.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang