Part 106

1.4K 132 26
                                    

"Kenapa kau tak bilang ada makhluk mengerikan mengincarmu?"

(Y/N) terdiam mendengar pertanyaan Stephen yang mengetahui kehadiran makhluk entitas, padahal dirinya sama sekali belum memberitahukannya pada Penyihir Agung tersebut.

"Kau membiarkan ia berkeliaran bebas di tempat tinggal kita." ucap Stephen yang terlihat cukup kesal dengan (Y/N).

"Kau sudah berhadapan dengannya? Jangan bilang ia yang menyerang kuil di New York?!"

(Y/N) mendapat bayangan kejadian dialami Stephen yang telah berhadapan langsung dengan entitas tersebut.

"Saat kami berdua terpojok, kami berlari masuk ke Sanctum Sanctorum dan terpaksa membuat perisai sihir sama seperti kuil disini. Tapi, pelindung sekarang tidak sekuat yang sebelumnya."

(Y/N) menautkan kedua alisnya mendapat penjelasan dari Wong tentang 2 penyihir yang kesulitan menghadapi makhluk entitas.

"Kuil ini dari dulu dipasang pelindung? Kenapa dulu kami bisa masuk?" tanya (Y/N) yang mengingat dirinya dengan Stephen masuk begitu mudah ke dalam Kamar-Taj.

"Penyihir Agung saat itu mengizinkan kalian masuk dan pelindung tidak akan bisa diterobos kalau memiliki niat jahat. Tapi, sayang perisai yang melindungi kuil ini hancur bersamaan dengan Penyihir Agung sebelumnya yang telah mati."

"Begitu ya."

(Y/N) menyetujui ucapan Wong sebab perisai pelindung akan hilang jika pemiliknya telah meninggal dunia.

"Jadi, kuil pelindung sekarang tetap bisa bertahan lama?"

"Hanya bisa tahan sementara. Butuh jumlah energi sihir yang banyak untuk membuat pelindung yang kuat, seperti sebelumnya.." jelas Wong menjawab pertanyaan (Y/N).

"Aku mengerti."

"5 bulan sebelumnya, kami terus gencar mengejar makhluk itu."

(Y/N) menoleh menatap Stephen yang berjalan ke arah meja dan langsung mengikuti penyihir tersebut. Terlihat di atas meja yang terbuat dari ukiran kayu, banyaknya tumpukan buku dan beberapa kertas koran berita.

"Tapi, ia selalu bisa kabur dan menghilang tanpa jejak." ucap Stephen menoleh menatap (Y/N).

"Kalian sama sekali tak bisa merasakannya?" tanya (Y/N) mencoba memahami kejadian yang dialami Stephen dengan Wong.

"Kami bisa merasakannya, kalau ia menunjukkan kehadirannya di tempat kita." jawab Wong yang berjalan mendekat.

"Tapi, saat ia menghilang, kami tak bisa merasakannya. Ia bisa menyembunyikan dirinya sendiri, jadi kita sama sekali tak bisa melacaknya." jelas Stephen yang membuat (Y/N) berpikir keras.

"Kau bilang 5 bulan sebelumnya?"

"Ya, terhitung dari bulan itu kami mencoba menangkapnya dan ia selalu berhasil kabur." jawab Stephen menyodorkan salah satu koran pada (Y/N).

(Y/N) langsung membaca judul berita utama yang tertera di halaman koran dan terlihat foto yang menampilkan dirinya berciuman dengan Steve.

"Selamat." ucap Stephen memberikan selamat yang mengetahui berita tentang (Y/N) yang memiliki kekasih.

(Y/N) mendongak menatap Stephen yang memberikan pandangan lekat padanya. (Y/N) menaruh kembali koran tersebut ke atas meja. Ia masih mengingat jelas foto yang menjadi tajuk berita utama diambil saat malam dimana makhluk entitas bekerja sama dengan kelompok Toomes untuk menyerangnya.

"Awalnya aku menduga kedatangan makhluk itu ingin menghancurkan planet kita, tapi setelah ia terus muncul dimana kau berada, tak kusangka ternyata makhluk itu mengincarmu. Semua itu diperkuat setelah melihat berita terjadi penyerangan di Coffey Park yang ada di Brooklyn, kami datang ke lokasi dan menemukan sisa-sisa energi sihir darimu dan energi dari makhluk tersebut."

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang