Part 43

1.2K 180 52
                                    

"Bagaimana dia akan kesini?!

"Dia tak mau bilang"

"Argh kacau!!"

Setelah berhasil melarikan diri dari penjara Kyln, kami pun sudah berada di dalam kapal Milano milik Quill dan terbang keluar dari penjara Kyln. Namun, sangat disayangkan kami tidak bisa langsung pergi dikarenakan, pemiliki kapal ini sendiri masih berada di dalam penjara untuk menyelesaikan tugas yang tidak ada satu pun yang tau. Akibat hal tersebut, membuat kami hanya bisa diam menunggu kedatangannya kembali.

Namun, Rocket yang mendapatkan kabar tersebut, begitu sangat kesal dengan tindakan nekat Quill yang padahal sedikit lagi bisa berhasil pergi dari penjara Kyln. Sementara kami harus menunggu dengan gusar kedatangan Quill yang belum tentu saja bisa selamat di dalam sana. Kemarahan Rocket semakin memuncak setiap detiknya dan harus terbuang sia-sia karena, menunggu sang pemilik yang belum kunjung datang.

"Aku tak mau tunggu manusia yang punya keinginan kematian. Kau pegang Orb-nya kan?" tanya Rocket menoleh ke belakang pada Gamora yang duduk di belakangnya

"Tentu saja" jawab Gamora yang langsung merogoh tas Quill

Namun, sama sekali tanpa disangka oleh Gamora, benda yang seharusnya berada di dalam tas Quill bukanlah Orb yang seperti ia duga.

"Sialan!!" umpat Gamora langsung merasa kesal dan telah tertipu dengan sifat kelicikan Quill padanya

"Ada apa?" tanya Rocket menatap Gamora dengan curiga karena, tiba-tiba saja wanita berkulit hijau di depannya memaki dengan keras

"Ia menipu kita"

"APA?!!" teriak Rocket dengan cukup kencang dan seketika amarahnya kembali meluap. "Sialan! Kita hampir saja berhasil, tapi pria licik itu malah menipu kita! Sialan! Sialan!"

Berkali-kali Rocket mengumpat atas sikap Quill dan membuat dirinya beberapa kali memukul kursi yang tengah di dudukinya.

"Sebaiknya kita pergi. Jika tidak pergi sekarang, kita akan hancur"

"Tidak!!"

"Tidak boleh!!"

Bentakkan ku yang bersamaan dengan Gamora membuat mereka semua menatapku.

"Kita tak akan pergi tanpa Orb" tegas Gamora yang menolak ucapan Rocket

"Aku tahu kau rekan-nya dia, tapi kalau kita tidak pergi sekarang. Petugas menyebalkan itu akan menangkap kita lagi. Kalau misalnya ia tertangkap, kita bisa menyelamatkannya di lain waktu" ujar Rocket agar aku bisa mengerti dengannya

"Jangan mencoba-coba untuk pergi dari sini Rakun. Jika kau tetap melakukannya, tidak segan aku akan mematahkan tangan kecil mu itu" tegasku dengan sorot mata tajam

Terlihat Rocket kesulitan menelan salivanya, begitu melihat tatapan tajam ku yang mampu menusuk jiwa raganya.

"Kenapa kau yakin ia akan kembali? Bagaimana kalau ia tidak kembali? Bagaimana kalau saat ini ia sudah kabur sendirian?"

"Apa kau meragukannya, Tuan Rocket?" tanyaku balik dengan menaikkan sebelah alis mata ini

"Dia bahkan menipu kita! Kau lihat Orb-nya tidak ada bersama wanita ini! Ia pria yang sangat licik" ucap Rocket yang menunjuk Gamora dan dihadiahi dengan tatapan tajam dari Gamora

"Ini kapalnya. Ia akan kembali. Ia memang pria yang licik, tapi ia tidak akan mengkhianati ucapannya sendiri" ujarku dengan sangat tegas agar Rakun di hadapan ku ini tidak mengeluh lagi

"Hhh kenapa kau sangat percaya sekali dengannya?" tanya Rocket sambil memijat alisnya yang terasa sedikit pusing menghadapi situasinya saat ini

"Karena, ia pria yang baik. Begitu juga dengan kalian" ucapku langsung pergi meninggalkan mereka dan turun dari ruangan kemudi bagian atas

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang