Part 8

2.6K 377 15
                                    

"Steve"

Steve Rogers yang merasa namanya dipanggil, seketika menoleh dan melihat Peggy berdiri di belakangnya.

"Dr. Erskine bilang bahwa tidak hanya mempengaruhi otot melainkan juga akan mempengaruhi sel" ucap Steve menuangkan alkohol ke dalam gelasnya.

Peggy sambil mendengarkan, kemudian mendekat dan mengambil kursi untuk duduk di dekat Steve.

"Menciptakan sistem pelindung untuk regenerasi dalam penyembuhan, yang berarti aku tidak bisa mabuk" jelas Steve dengan perasaan duka yang mendalam

"Metabolisme tubuhmu terbakar 4x lebih cepat dari orang-orang pada umumnya. Dia mengira kalau itu adalah salah satu efek sampingnya" tanggap Peggy melihat wajah Steve yang sangat sedih setelah menangis berlarut-larut.

"Itu bukanlah kesalahan kalian" ucap Peggy mencoba menenangkan Steve.

"Apa kau membaca laporannya?"

"Ya"

"Berarti kau tahu itu tidak benar" ucap Steve menunduk sedih.

"Kau sudah melakukan segala yang kau bisa. Begitu juga dengan (y/n)" ucap Peggy dengan tenang.

"Dimana dia?" tanya Steve melihat Peggy

"Dia tadi di ruangannya. Bisa dibilang dia juga menyalahkan dirinya" jawab Peggy

"Hahh... Aku tidak mampu melihat wajahnya saat ini" ucap Steve menghela napas panjang. "Aku sudah gagal menjadi Kapten karena tidak bisa melindungi anak buahnya bahkan sudah gagal menjadi sahabatnya tidak bisa melindunginya" racau Steve yang semakin sedih

"Dengar Steve... Apa kau percaya pada temanmu? Apa kau menghormatinya? Berarti berhentilah menyalahkan dirimu. Biarkan Barnes mendapat martabatnya sendiri. Dia pasti berpikir kau sangatlah berharga" jelas Peggy berusaha menyadarkan Steve.

"Aku menginginkan Schmidt. Aku tak akan berhenti sampai semua Hydra mati atau ditangkap" ucap Steve

"Kau tak akan sendirian. Aku dan (y/n) akan selalu membantumu. Begitu juga dengan teman lainnya" ucap Peggy tersenyum manis. "Saat ini kau sudah tau apa yang harus kau lakukan bukan?"

Sementara itu...

Kini hujan mengguyur hebat membasahi diriku. Tetesan airnya yang jatuh terus terasa pada tubuhku. Namun, aku yang sebelumnya menyukai hujan dan suka menikmatinya, tapi saat ini aku malah tidak menikmatinya sama sekali.

Semua bagian tubuhku rasanya hampa, aku tidak bisa melihat apapun, aku tidak bisa merasakan apapun, dan aku tidak bisa mendengar apapun. Aku hanya menatap kosong jalanan yang sedang kuinjak saat ini.

Lebih parah dari itu semua, aku tidak bisa menangis. Entah kenapa aku benar-benar tidak bisa menangis. Hatiku merasa hancur, perasaanku merasa sangat sedih. Tapi, kenapa aku benar-benar tidak bisa menangis? Air mata yang kupaksakan untuk keluar, benar-benar tidak bisa keluar dari tempatnya.

Dada ini terus merasa sesak setiap detiknya bahkan aku ingin sekali menghancurkannya agar dada ini tidak terasa sesak sama sekali.

"Jadi seperti ini yang terjadi jika mengetahui kematian seseorang sehingga tidak bisa menangisinya dan bahkan tidak bisa menyelamatkannya" ucapku menggenggam dada ini dengan sangat kuat.

"Kenapa begitu menyesakkan?" ucapku terduduk di jalanan yang basah dengan hujan belum berhenti dan bahkan semakin deras.

"Kesedihan yang paling menyedihkan adalah kehilangan seseorang dalam hidupnya. Inilah alasan mengapa manusia lebih baik tidak mengetahui kematian orang lain ataupun kematian dirinya, agar bisa menghargai perasaan sedih yang sesungguhnya dan bisa lebih menjalankan hidupnya dengan baik" ucap Grim Reaper yang berdiri di sebelahku.

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang