"Kalian sudah sampai?"
"Tenang saja, Kapten. Wanita kesayanganmu sudah sampai di tempat dan kau akan terpukau. Jujur aku sangat iri padamu." jawab Sam yang berada di luar cafe.
"Jangan melihatnya. Kau tahu akibatnya." tegur Steve mengingatkan Sam.
"Tanpa kau peringatkan aku sudah tahu. Lagian wanita kecil-mu bakal menghajar wajahku, jika terlalu lama memandanginya. Kalau kau tak ingin ia dilihat siapapun, lebih baik kau cepat datang, Kapten."
"Aku berusaha sebisa mungkin. Tetap pantau ia, jangan terlalu lama melihatnya."
Sambungan telepon dimatikan secara sepihak oleh Steve yang sedang mengendarai mobil. Sam yang kebingungan dengan kalimat terakhir Steve, mendengus kesal.
"Kayak gimana caraku memantaunya, kalau tak boleh dilihat?" keluh Sam yang bergegas ke tempat teman kecilnya.
Setelah 3 bulan kejadian yang hampir menghilangkan nyawanya, kini pria Falcon telah sembuh seutuhnya. Cedera luka yang baru sembuh beberapa hari yang lalu, Sam langsung mendapatkan tugas mengantar teman kecilnya ke tempat yang telah dipesan oleh Kapten Steve Rogers.
Sampai detik ini, pria Falcon itu sudah banyak beurusan dengan kisah asmara antara kedua pasangan itu. Ingin sekali Sam mengeluh dan tak ingin mengurusi mereka, tapi ia sama sekali tak bisa menolak permintaan Kaptennya dan hal itu membuat Sam dengan suka rela melakukan tugas yang diberikan Steve.
"Pekerjaan yang tak digaji. Hhh... Sam, kau terlalu baik." ucap Sam bermonolog sendiri menghampiri (Y/N) yang ternyata berdiri di depan pintu cafe.
"Kau habis teleponan dengan Steve?" tanya (Y/N) melihat Sam berdiri di dekatnya.
"Sebentar lagi ia kesini. Kau tidak masuk?"
"Aku ingin tahu Steve dimana. Ia tak membalas pesan dan aku lupa mengecas ponselku." (Y/N) mengeluh melihat daya baterai ponselnya yang tinggal sedikit.
"Sebaiknya tunggu di dalam. Steve sudah memesan meja untuk kalian berdua." ucap Sam menuntun (Y/N) melangkah masuk ke dalam cafe.
"Steve sudah pesan tempat? Kok ia gak bilang apa pun?"
"Karena, ini kejutan. Tak mungkin ia memberitahukanmu."
Sam ingin sekali mengatakan apa yang ada di pikirannya, namun mengingat situasi berjalan baik dan kondisi teman kecilnya yang tengah bahagia, tentu Sam tak ingin mengacaukannya. Apalagi megacaukan rencana yang sudah disusun Steve.
"Permisi, pesanan atas nama Steve Rogers."
Saat mendekati salah satu pelayan cafe, Sam menyebut nama Steve agar mengetahui dimana meja yang dipesan untuk kedua temannya.
"Ah Tuan dan Nyonya Rogers."
Pelayan yang berambut blonde menyambut kedatangan mereka.
"Saya bukan Tuan Rogers. Saya temannya mengantar Nyonya Rogers." ucap Sam pada pelayan yang sepertinya tak mengenali mereka.
"Ah maafkan saya. Biar saya antarkan ke meja Tuan Rogers."
Sam tersenyum kikuk melihat pelayan tersebut yang bergegas menuntun mereka ke tempat meja yang telah disediakan.
"Sepertinya ia pekerja baru atau memang tak mengenali kita." bisik Sam sepelan mungkin agar suaranya tidak sampai terdengar oleh pelayan di depan mereka.
"Lagian semua orang tak harus mengenal kita kan? Biarkan saja." ucap (Y/N) tidak terlalu mempersalahkan hal tersebut.
"Yah kau benar. Mungkin aku yang terlalu narsis." Sam mengakuinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
FanfictionApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...