"Karen, kita harus ke Decathlon secepatnya!!"
"Katakan lokasinya."
"Di seberang monumen Washington. Ned, telpon aku! Inti energi itu bom!" teriak Peter yang mendapat pesan suara dari ponsel sahabatnya.
"Dia gak mengangkat?" tanya (Y/N) berpegangan erat pada tiang beton agar tidak terjatuh.
"Tidak. Hanya pesan suara."
Kini mereka berdua setelah berhasil keluar dari gudang penyimpanan Divisi Pemulihan, bergegas pergi ke tempat perlombaan sebab Ned membawa benda berbahaya yang bisa mengancam nyawa teman-teman Peter. Sepanjang perjalanan, Peter terus berusaha menghubungi Ned agar bisa membuang bom tersebut dengan segera.
"Kurasa perlombaan sudah dimulai, Peter. Kau yakin melewatkannya?"
"Mau bagaimana lagi? Kita baru bisa keluar pagi dan sudah terlanjur. Yang penting sekarang harus mengambil bom itu! Nyawa mereka dalam bahaya!"
Peter tidak berhenti berteriak dan semakin dilanda kepanikan membayangkan sahabatnya membawa bom yang bisa meledak kapan saja.
"(Y/N), kita harus lompat ke kendaraan yang lain! Ayo!!"
(Y/N) melihat Peter memanjat ke atas tiang beton dan mendapati kendaraan mobil melewati truk yang sedang dinaiki mereka. Tanpa berpikir lama, (Y/N) melompat ke mobil tersebut dan mendarat dengan pelan menggunakan pusaran angin yang dikendalikannya.
"Woah sejak kapan ia melompat?"
Peter yang tengah berlari dibuat terkejut melihat (Y/N) sudah berada di atas mobil. Kemudian, dirinya melihat (Y/N) yang memberikan isyarat untuk segera melompat.
Peter yang sudah berada di ujung langsung melompat ke mobil tersebut. (Y/N) yang sudah membayangkan akan terdengar benturan kuat, ia mengendalikan angin dan berhasil melambatkan Peter sehingga mendarat dengan lebih aman.
Sementara, Peter dan (Y/N) masih dalam perjalanan, tim dasalomba dari perwakilan SMU Midtown telah melewati sesi perlombaan dan berhasil memenangkan perlombaan. Setelah berjuang menguras otak memenangkan perlombaan, Tuan Harrington mengajak para muridnya mengunjungi monumen Washington yang memiliki senjarah penting dalam pembangunannya.
"Woohoo!! Kita menang!"
"Aku bangga dengan kalian!" puji Tuan Harrington pada anak muridnya yang berhasil memenangkan lomba.
"Sudah kubilang kita tak butuh Peter." ucap Flash dengan berjalan di depan barisan.
"Flash kau tak menjawab sekali pun." balas Abe yang menyindir Flash terus gugup sepanjang lomba.
"Sedang mengaguminya, Michelle?" tanya Tuan Harrington melihat MJ, anak muridnya memandangi menara Washington.
"Aku tidak mau mengagumi sesuatu yang dibangun oleh budak." balas MJ dengan jujur.
"Aku yakin monumen ini tidak dibangun oleh... "
Tuan Harrington terdiam melihat petugas keamanan yang memberikan isyarat, kalau anak muridnya mengatakan hal yang benar.
"Baiklah, nikmati bukumu." ucap Harrington bergegas menyusul murid lainnya.
"Thanks."
Lalu, di sisi lain terlihat Peter terus berayun dan berpindah dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya. Meski (Y/N) bisa menyusul dengan melayang terbang, tertanya Peter sesekali membantu (Y/N) dengan membawa wanita kecil itu berayun.
"Ternyata cukup jauh juga jaraknya." ucap (Y/N) yang berpegangan erat begitu mendarat di atas Bus. "Dan sangat melelahkan."
"Yah begitulah. Kau benar, sedikit melelahkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
FanfictionApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...