*Note : (y/n) = your name
Happy reading guys🌻
Selamat berimajinasi ria🌻
.
.
.
.
."Kenapa kamu tidak bersiap-siap pergi sekolah?" tanya ayahku melihat adikku masih memakai baju tidurnya.
Kini kami dalam hubungan kembali seperti semula. Berbincang dengan baik selayaknya orang tua dengan anak seperti tidak pernah terjadi masalah sama sekali. Padahal 4 hari yang lalu, kami bertengkar hebat sampai menghancurkan seisi ruang tamu dan parahnya adikku terluka. Lukanya saat ini sudah mulai memudar menandakan tubuhnya mulai membaik. Aku sangat berharap hubungan ini terus bertahan, tapi hal itu mustahil bukan...
"Hari ini cuman ekskul dan aku boleh datang jam 8 sama guru" jawabnya sambil menghabiskan sarapannya.
"Oh begitu. Lalu (y/n) apa kamu ada jadwal kuliah hari ini?" tanya ayahku kepada diriku.
"Tidak ada" jawabku singkat menatap makanan di hadapanku.
"Oke ayah pergi kerja dulu, jangan lupa antar dan jemput adikmu ya" ucap ayah meninggalkan kami dan bergegas pergi kerja.
Suasana menjadi hening kembali. Aku memfokuskan menghabiskan makanan di hadapanku ini, entah kenapa tiba-tiba aku merasa tidak berselera makan.
"Kakak masih marah pada ayah ya?"
Tiba-tiba saja adikku bertanya membuatku melihatnya. "Bisa dibilang begitu" jawabku jujur padanya. Ayah selalu tidak pernah meminta maaf jika ia sudah menyakiti kami sehingga membuatku terus marah padanya. Tapi, ia ayahku dan sebagai anak yang baik harus terus memaafkannya bukan?
Tapi, lain hal dengan adikku...
Meski ia sudah disakiti berapa kali, ia tetap berbicara santai dan tersenyum ramah pada ayahku. Aku tidak tau apa yang ada di pikirannya dan kenapa dia berperilaku seperti itu.
"Kamu tidak marah pada ayah? Dia masih tidak mau meminta maaf pada kita" kataku menyadarkan pikirannya.
"Mungkin dia lupa kak, saat itu dia lagi mabuk kan" balasnya sambil tersenyum
Lagi...
Selalu berpikiran positif...
"Aku tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Asal aku, kakak dan ayah bisa berbicara seperti tadi, tertawa bersama, bersenda gurau bersama... Itu semua sudah cukup buatku kok. Aku tidak mengharapkan apapun" jelasnya yang membuatku terdiam mendengarnya.
Dalam dia menghadapi permasalahan pada dirinya, ia bisa bersikap dewasa. Padahal dia cuman bocah kelas 5 SD. "Apa kau pernah diculik alien?"
"Ha? Apa maksud kakak?" tanyanya menyerngitkan alis.
"Apa otakmu sudah dicuci oleh mereka? Apa kau ingat kapan pernah diculik alien? Apa kau ini benar anak kelas 5 SD? Apa jangan-jangan kau bukan ad-"
"Sekali lagi bertanya tidak jelas, kulempar garpu ini ke matamu" ucapnya menatap sinis padaku.
"Sebelum kau melakukannya, aku sudah melakukannya duluan" balasku menatap sinis padanya juga.
"Ck curang!" decihnya membuang muka ke arah lain.
"Sebaiknya kau bersiap-siap ke sekolah. Aku akan mengantarmu" ucapku membereskan sarapan kami.
"Kak"
"Hm?"
"Kenapa dari kemarin aku tidak melihatmu latihan taekwondo lagi?" tanyanya membuatku berhenti. "Padahal aku sudah kesana ingin melihatmu berlatih, tapi kakak malah gak datang. Apa ayah melarangmu lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
FanficApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...