Part 85

1.4K 188 45
                                    

"Kau kelihatan cemas."

"Bagaimana gak cemas, kita semakin bermasalah." balas (Y/N) memandang lekat keadaan di luar.

Steve menarik nafas berat melihat situasi mereka saat ini. Setelah berhasil membawa kabur Bucky yang hilang kendali, kini mereka ber-4 tengah bersembunyi di gedung terbengkalai.

Sambil menunggu Bucky tersadar, Steve dan (Y/N) memantau keadaan di luar yang selama 2 jam terus terdengar suara helikopter mengudara. Mereka sudah menduga pemerintah akan gencar mencari mereka yang telah kabur.

"Kita gak punya pilihan lain. Melihat Bucky seperti itu, membuat ia semakin bisa dipenjara."

Steve melangkah mendekati wanita kecilnya yang terlihat semakin gusar. (Y/N) yang mendengar ucapan Steve, menoleh menatap Kaptennya.

"Justru seperti ini Bucky semakin jadi tersangka."

"Kau mau membawanya kembali ke mereka?"

Steve memastikan wanita kecilnya yang terus berubah pikiran.

"Emangnya boleh? Aku gak mau ada perpecahan seperti ini dan Natasha ingin kita tetap bersama."

"Maaf, sayangnya kali ini aku dengan Stark memiliki pendapat lain." balas Steve yang juga tidak tahu harus bagaimana menghadapi situasi mereka.

"Gak hanya kali ini. Kalian berdua tuh memang suka cekcok dari dulu, tapi sekarang lebih parah." ungkap (Y/N) dengan jujur.

Steve menunduk mengingat hubungan pertemanannya dengan Stark.

"Apa kau pernah membayangkan kalau kita berada di tim yang berbeda?"

Setelah saling diam selama 5 menit, (Y/N) kembali bersuara dan pertanyaan itu membuat Steve mendongak.

"Maksudku, kita berdua berkelahi. Bertarung fisik. Kita gak pernah melakukan hal itu."

"Kau ingin melakukannya?"

"Aku cuman tanya, jangan marah." (Y/N) langsung meluruskan ucapannya mendapati wajah kesal Steve.

"Maksudmu berkelahi seperti musuh?"

"Iya, terkadang aku membayangkannya. Apa yang akan terjadi? Apa kita saling mengalah atau hanya salah satu dari kita yang mengalah, atau- hmpt!"

Tiba-tiba saja Steve membekap mulut (Y/N) dan tentu membuat wanita kecil itu terkejut.

"Jangan mengatakan hal yang tidak-tidak."

Steve dengan tegas tak ingin mendengar pemikiran liar dari wanita kecilnya.

"Itu tak akan terjadi. Aku gak suka."

(Y/N) langsung menurunkan tangan Steve yang menutup mulutnya. "Aku hanya membayangkannya."

"Jangan membayangkan apa pun."

Steve dengan kuat menarik wanita kecilnya dan benar-benar tak ingin membahasnya lagi.

"Jangan mengatakan itu lagi."

"Ba-baiklah. Tolong lepaskan."

Mendapatkan sentakan kuat sampai menubruk tubuh Steve, tentu membuat (Y/N) sangat terkejut.

"Maaf. Aku hanya tak ingin kita berpisah."

(Y/N) mendengus tertawa mendengarnya. "Berpisah? Kita seperti pacaran aja."

Steve terdiam menatap lekat (Y/N) yang memaksa tersenyum.

"Supaya jika terjadi sesuatu, aku ada di sampingmu."

Melihat kekhawatiran Steve yang ditunjukkan dengan jelas, membuat (Y/N) menatap sendu dan menyentuh pipi Steve dengan lembut.

"Tenang aja. Selagi kita bersama, tak akan terjadi apa-apa. Aku juga sudah janji kan, kemana pun ingin pergi, harus memberitahukanmu."

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang