"Tidak ada lagi yang tertinggal?" tanya Sam mengedarkan pandangannya di dalam kamar inap Steve
"Tidak ada lagi" jawab Steve sambil memakai jaketnya
"Baiklah aku sudah siap. Bagaimana denganmu Kapten? Oh ternyata sudah dikemas semua"
Setelah menghabiskan waktu selama 4 hari di rumah sakit yang terus membuat-ku mati kebosanan, akhirnya Steve bisa diperbolehkan pulang setelah dokter memastikan dengan benar tidak ada cedera parah di dalam tubuh-nya. Kalau untuk-ku sendiri, setelah sembuh dari demam saat itu, sebenarnya sudah diperbolehkan pulang. Namun, karena sifat keras kepala ini yang masih ingin menemani-nya, membuatku secara tidak langsung sudah menginap di rumah sakit dan bisa mendapatkan makanan gratis. Lumayan kan?
"Akibat-mu membuatku harus bolak-balik kesini" celetuk Sam yang membuyarkan lamunan ini
"Tidak ada yang menyuruh-mu harus kesini, Sam" balasku dengan cepat
"Hei seharusnya kau ingat siapa yang meminta-ku untuk beli makanan di luar? Ditambah minta dibawakan baju. Siapa coba? Siapa?!"
"Jangan salahkan aku, makanan disini pada tidak enak dan yah aku mau ganti baju lain masa gak boleh" balasku dengan mendengikkan kedua bahu
"Lihat Steve. Lihat. Padahal ia yang membuat-ku capek, tapi malah gak sadar. Kenapa kau bisa betah padanya sampai 70 tahun?" tanya Sam menatap Steve dengan sangat bingung
"Dengar ini Sam. Kau itu gak sekuat Kapten-ku, jadi kau gak akan bisa betah. Kau harus ingat itu" jelasku sangat detail sambil mengedipkan mata ini dan menepuk pelan bahunya yang lebar
Sam hanya bisa terdiam dan mengerjap kan matanya beberapa kali setelah mendengar semua ucapan-ku tersebut.
"Aku benar-benar tidak bisa membaca pikiran-mu itu" ucap Sam yang akhirnya bersuara dan mendapati Steve yang menghela nafas panjang-nya
"Tidak ada yang menyuruh-mu membaca pikiranku. Ayo tidak ada waktu lagi, kita harus pergi. Aku sudah bosan disini" ujarku melangkah duluan keluar dari kamar
"Siapa yang suruh kau menginap lama-lama disini. Padahal aku bisa sendiri menemani Steve" balas Sam sambil ikut berjalan keluar
"Justru itu yang ku khawatirkan" ucapku menyunggingkan senyuman ini
"Aku membencimu, kecil"
"Hei! Sudah ku katakan berhenti memanggilku kecil!" pekik-ku tanpa sadar
"Yah... Yah aku dengar. Tidak perlu berteriak!" balas Sam yang ikut memekikkan suara
"Lalu apa itu tadi? Kau mau lambung-mu itu keluar dari tempatnya hah?!"
"Emangnya kau bisa melakukannya dengan tangan mungil-mu itu?"
"Kau... Kau... Sam! Hei, berhenti kau! Jangan kabur!!" pekik-ku melihat Sam yang sudah berlari kabur dan alhasil ikut berlari mengejarnya
"Kenapa mereka bertengkar lagi?"
Steve tidak tahu bagaimana menyikapi sikap kedua temannya yang selalu bertengkar dimana pun tanpa melihat sekeliling mereka. Sangking asyiknya bertengkar, sampai membuat Steve ditinggal sendiri dan hanya bisa menghela nafas panjang mengingat sikap kedua teman-nya.
"Ditinggal sendiri- "
Baru saja Steve melangkah pergi, ia merasakan jaketnya telah ditarik dan membuatnya tertahan untuk pergi. Ia pun menoleh ke belakang dan menyerngitkan alis setelah melihat pelaku yang telah menarik jaketnya.
"Kau... Kenapa kau ada disini, nak?"
Steve cukup terkejut mendapati gadis kecil di hadapannya, ternyata yang dilihatnya pernah bertemu dengan (y/n). "Kau ingin pamit dengannya? Tapi barusan saja ia keluar . Aku bisa membawamu- "
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers With You
FanfictionApa yang akan terjadi ketika kamu masuk dunia avenger? Dunia yang membuatmu bisa menjadi salah satu anggotanya dan tentu saja bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Menarik bukan? Bagaimana rasanya ya... #Avengers x Reader #Harap baca berur...