Part 26

1.1K 197 15
                                    

Atas terjadinya pertempuran besar dan memakan korban jiwa yang banyak, membuat Asgard kehilangan sosok bidadari sekaligus pemimpin yang anggun diantara para perempuan lainnya. Gugurnya sang bidadari dalam pertarungannya, membuat seluruh rakyat Asgard memberikan pemakaman yang layak dan mengantarnya ke tempat peristirahatan terakhir.

Pemakaman tersebut diadakan pada malam harinya yang dihadari oleh seluruh rakyat Asgard tidak terkecuali suami tercintanya, Raja Asgard, Odin. Sampai akhir hayat, ia tetap setia mengantarkan istrinya ke tempat peng-istirahatkan terakhir dan mempimpin acara pemakaman yang diadakan di pinggir laut. Terlihat kesedihan yang terukir jelas dalam mata dewa agung tersebut, menatap istri yang sangat dicintainya akan pergi meninggalkannya selama-lamanya.

Tanpa berlarut lama, Odin pun memerintahkan prajuritnya untuk segera melaksanakan acara pemakaman. Senjata panah yang sudah diselimuti api, dilontarkan dengan tepat ke tempat peristirahatan Frigga yang tengah mengapung di laut. Namun, tidak hanya mengantar kepergian Frigga, rakyat Asgard juga mengantar kepergian untuk prajurit yang telah gugur di medan perang dan warga tak bersalah yang ikut kena imbasnya.

Setelahnya, Odin langsung menghentakkan tongkatnya dan memunculkan kumpulan cahaya cantik yang terbang ke langit. Melihat kepergian Ibunya untuk selama-lamanya, sebisa mungkin Thor berusaha menahan kesedihannya, meski kesedihan itu tercetak jelas di wajahnya dan mencoba meng-ikhlaskan semua yang telah terjadi. Kehilangan sang Ratu Asgard yang anggun dan lagi bijaksana memberikan kesedihan yang mendalam kepada seluruh rakyat Asgard.

"Dia sudah pergi dengan tenang. Kau benar-benar tidak datang" ucap Grim Reaper menatap keluar jendela

"Tidak hanya orangnya yang cantik, pemakamannya pun juga sangat cantik" ucapku memandang lurus keluar jendela dan melihat langit malam yang dipenuhi lentera putih sebagai tanda kepergian seseorang yang berharga

"Thor pasti akan bertanya karena tidak melihatmu hadir disana. Bagaimana nanti kau bertemu dengannya?"

"Sekarang kau banyak bertanya ya" ucapku langsung menatapnya

"Tentu saja aku banyak bertanya semenjak tadi aku melihat sesuatu yang tak terduga. Kenapa kau menyembunyikannya dariku?"

Mendengar pertanyaannya yang mengarah kesana, aku hanya bisa diam dan teringat saat tersadar dari pingsan. Begitu terbangun, aku sudah berada di dalam ruangan di kelilingi Thor, Jane dan teman-temannya Thor, tidak lupa juga keberadaannya yang selalu bersamaku, Grim Reaper. Pertanyaan pertama kali yang langsung di lontarkannya begitu aku terbangun : "Kenapa kau mempunyai Aether?"

Aku sudah menduga ia bakal mengetahuinya, karena energi sebesar ini tidak bisa terus-menerus disembunyikan.

"Aku tidak menyembunyikannya. Bahkan aku terkejut kau tidak menyadarinya dari awal" jawabku merasa tidak bersalah

"Jangan membalikkannya padaku. Jelas disini kau melakukan kesalahan, energi sebesar itu kau menyembunyikannya seorang diri. Untuk apa kau melakukannya? Apa kau ingin mengubah jalan cerita kembali?"

"Aku tidak bermaksud mengubah jalan cerita!" tanggapku dengan cepat

"Mengubah takdir kematian seseorang itu sama saja dengan mengubah jalan cerita" balas Grim Reaper membuatku mendecih

"Aku gak bisa membayangkan Thor dan Loki kehilangan seseorang yang sangat mereka sayangi. Aku tidak ingin mereka memiliki perasaan itu" ucapku menatap sendu dan teringat senyuman manis Frigga untuk terakhir kalinya

"Namun, kau gagal kembali"

"Aku hanya ingin melakukan kebaikan, apa itu salah?"

"Itu sudah menjadi takdir (y/n), takdir kematian seseorang akan terus terjadi sampai kapan pun dan kau gak bisa mengubahnya" jelas Grim Reaper dengan tegas

Avengers With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang